Mimpi Kelam Lilian
au mulai berlaku tak sopan padanya. Mengapa sepertinya kau
ap kau tak melakukan sesuatu yang aneh lagi, apa pun itu, oke?!" Se
iang tadi. Bahkan saat pertama kali ia melihatku, wanita itu tampak begitu menghin
a Lilian," ralat Seth. "Dan baguslah jika ia tak mem
nya. "Dan, serius kawan, j
elumnya pernah melihat ada seorang asisten atau sekretaris yang
g, aku rasa Lilian bukan hanya sekadar asisten Tuan Greg. Wanita itu past
rang sedang bergosip?" Seth men
u gelap dan tak bersahabat, bagaimana bisa ia me
nggila kerja. Aku yakin ia hanya mementingkan pekerjaan dan tak ak
babnya ia tak terpengaruh padamu sedikit pun. Aku rasa karena kelebihannya itulah ia akh
tahu itu? Kau terlalu memandang tinggi dirimu. Kenapa? Apa egomu terluka saat akhirnya bertemu dengan
u lihat perubahan sikapnya yang menakutkan tadi? Ba
nya satu-satunya wanita yang ada di dunia ini, aku tak akan pernah mau dengannya. A
aku bahkan tak akan berpikir dua kali untuk sekadar membua
ingkah Jaden. Ia tak habis pikir apa yang seben
tahu apa yang merasukimu kawan, kau tak pernah bersikap seperti ini sebelumnya. Dan serius, tak ada yang menanya
eksi, bahkan ia tidak tahu caranya untuk tersenyum. Jika aku jadi Tu
kali! Bahkan untuk menjadi kriteria wanita simpanan
Seth kembali berteri
i itu pada orang yang tak kau kenal?!" Seth tampak begitu gera
iba terbuka menghentika
tenang dan membawa nampan berisi dua cangkir teh. Ia mele
t canggung. Ia takut kalau-kalau Lilian mung
ian mempersilakan para tamunya untuk m
ami. Wow! Tampaknya teh ini begitu nikmat. Haha..!" Seth yang ta
minuman hangat dan segar selalu tersedia,
tanganinya, Tuan?" tany
, ambi
as yang sudah ia tanda tangani dan m
uh ujung berkas tersebut, tapi Jaden tiba-tiba melepaskan semua berkas-berkas yang semula dipega
gan senyuman sinis dan terlihat tanpa pe
an. Tatapannya seolah menantangnya dan ber
kan kelakuan Jaden, atasan sekaligus sahabatnya itu. Ia
ngerutkan alisnya. Tak mempedulikan Seth maupun Jaden, tanpa pikir panjang ia
katupkan dengan kencang. Ia mematung, hanya berdiam diri dan menyak
punggung wanita itu yang membungkuk di hadapann
ya, tetapi tampaknya wanita itu tak mud
mpulkan semua berkas-berkas yang be
telah mempercayakan kerjasama dengan perusahaan kami." Lilian tersenyum simpul dan ke
uru-buru. Jika tak ada lagi yang bisa saya bantu, saya undur diri dulu karena masih ada banyak pekerjaan yang men
berkata-kata lagi. Ia merasa seolah nyawanya telah menghi
endiri begitu shock. Dan semua kejadian di de
n ..." ucap
egak menuju lorong kecil yang sangat terang dengan sorotan matahari y
ihatnya menelusuri jalan yang menghubungk
rcelana panjangnya, sehingga ia dapat melangkahkan kakinya
n berlari cepat-cepat dan menghilang dari pandangan pri
aat dirinya akhirnya berhasil masuk d
e dalam ruangan Greg. Ia seketika memberosot di balik pintu
gaimana cara Jaden menilai dan menyebut tentang dirinya tadi. Dan bagaimana ia dengan sengaja menjatuhkan semua
biasanya tegar, kini merasa begitu lemah dan kecil hingga sampai
lut lancang pria itu. Tetapi, keadaan jelas tak
h menyebalkan!"
ja ia sering mendapati orang-orang yang menganggapnya lemah dan memandangnya d
beberapa keterbatasan yang menyebabkannya tak
erlakukan tak adil hanya karena itu. Andai m
jak lama Lilian berlatih untuk menutup diri dan membentengi dirinya
bukan karena pekerjaan, aku tak akan pern
u kemudian menghindarinya. Itu akan jauh lebih baik untuknya, daripada orang tersebut men
a. Lilian merasa kecil dan mudah ditindas. Ia masih tak
tak dapat mengerti mengapa ia mendapat perlakuan tak menyenangkan dari orang asing? Bahka
n terpuruk karena hal kecil seperti ini!" b
tumpah. Ia tak ingin terpuruk karena sedikit kejadian yang
eriksa di atas mejanya. Lalu ia menata dan memastikan kembali ruang
**
lakukan!?" Seth memukul kemudi mobilnya
u sekarang selebriti Jaden. Apa pun tindakanmu akan selalu ada
lah memperlakukan Lilian dengan buruk! Sekarang jelaskan padaku, mengapa kau memperlaku
itu sendiri untuk bekerjasama! Ada ap
tak memperhatikanku! Aku hanya kesal melihat
benar saja! Memang ada
pantas kau memperlakukannya dan menghinanya dengan buruk
ng tampak seperti orang yang sekarat, tapi gerak-geriknya mengatak
kan pernah tahu wanita seperti apa ia sebenarnya. Ia
rahangnya. Pikirannya mulai berkecamuk. Ia paling benci dengan wanita lemah tak berday
ekspresi yang Lilian pasang pada wajahnya. Pikiran gilanya tiba-tiba menyuruhnya
atau entah apa pun itu! Ia ingin mata wanit
lan pikiranmu lagi, Man." Seth
gi, ia semakin merasa kesal karena wanita itu tetap bersikap tegar dan tak tampak terluka sedikit pun walau
ta wanita itu sekilas mengingatkannya akan ibu
ang!" Jaden mengger
****