Kala Senja Berakhir
hamburan keluar seperti ayam yang dilepaskan dari kandang. Bebera
n untuk orang tua yang sedang dipegangnya. Otaknya berfikir ker
rima surat cinta ini. Sudah kubilang, hapus kebiasaan aneh kamu itu." Erwin y
tadi juga nonton
ng, tapi kan ka
a aja, ngele
k IPS. Semua melihat dengan pandangan yang tidak bersahabat. Satu diantara mereka menatap den
Tyo tepat di depan wajah Rendy yang
bawa kabur? Jangan-jangan kau jadikan bahan coli." Suaranya terdeng
n, tangannya memegang bibirnya yang mengeluarkan darah. Tak disangka, dibel
Rendy terlihat panik melihat banyaknya
i, Rendy malah sempat melempar sepatu milik Git
saja kalau mau,
g dilempar mengenai w
ah pasar. Kebetulan ada pick up lewat dengan kecepatan sed
diri, dan sebagian besar dari teman sekolahnya. Tidak heran karena abang Tyo adalah preman pemegang wilayah sekitar itu. Mereka tergabung hanya karena in
, kenapa
ng tujuan saya
ial," u
ru saja berhenti lengkap dengan personilnya, otaknya berfikir cepat. Tangannya mengambil sebuah batu dan mengg
nghilang. Sekitar 8 orang Satpol PP turun dengan memasang wajah garang. Bermaksud mengejar
intu tadi?!" Tanpa menunggu penjelasan, beberapa personil
angkot lewat ia menyandarkan tubuhnya di depan gerbang sebuah rumah besar. Saat masih mengatur irama jantungnya, ia dikejutkan suara klakson mobil sedan warna hit
sampai dia kabur, Pak." Sopir sekaligus sat
atuku," kata Gita be
saya," jawab Er
likan sepatu Non Gita sekarang." Wajah
n, Pak. Buka
." Gita mengacungkan jari te
ian, anak orang kaya sepertimu m
tapi saya masih kesal saja den
kami tidak mengintip
mobil yang tinggal sebelah dan mencoba menamparnya, tapi tidak jadi.
ma Kamu. Lebih capek daripada dikejar debt ko
imana N
ah, Pak. Le
dah, Mak Lampir." Ia berlar
Erwin berkelit. Malah ia menendang sepatu sampai masuk k
Monyee
milih untuk kabur di antara lapak yang berjejer di sepanjang lorong pasar. Ia melihat seorang ibu pa
ampai situasinya aman." Bel
a, sebagian ada yang bilang Rendy lewat sini,
unya, bagus dan pastinya murah,
ari anak SMA yang lewat sini. Ibu mel
"Ya,
nya, dia tidak percaya jika ibu itu
"Mana
ggung, mereka meninggalkan tempat itu. Setelah dir
ih banyak ya, Bu
ndungi kamu, ibu hanya tidak
tu Rendy pamit meninggalkan tempat itu. Masih merasa was-was, kepa
ar. Bagian lengannya panjang hingga menutupi telapak tangan, lengkap dengan wajah memelasnya seperti seorang anak yang sakit-sakitan. Siapa lagi jik
jar karena tidak ingin kehilangan jejak. Tangannya meraih lalu meme
"Cope