Duri Pernikahan
b
etya pulang. Setya memang melarangnya untuk kuliah sementara, Setya ingin Sasy melayaninya dengan penuh di bulan pertama me
ada sahutan dari dalam. Sasy membuka pintu kama
Bu, kak Renata pergi lagi?" tanya Sasy mengham
sejak pagi, katanya
man
ertemu dengan temannya, Sasy di buat sedikit bingung karena Renata
na?" ibu bal
ampus
an hari minggu?"
Sasy berusaha mengerti, walaupun ia pu merasa sedikit aneh karena se
*
tegur ibu melihat Renata ya
makan malam pun spontan menoleh, melihat Setya ydan Renata yang
r hujan jadi aku mengajak Rena untu
tidak senga
u sana, setelah itu kita makan ma
aa masuk ke kamar mandi. Sasy meraih kemeja suaminya yang tergeletak di atas ranjang, Sasy tergelak, saat indra penciuman
gnya, Setya keluar dengan bertelanjang dada, dengan handuk
bau parf
ku," jawab Setya dengan tenang,"Sudahlah, ayo kita makan m
ir ini selalu terdengar janggal dan sulit untuk di pe
menujukan pukul 07.00 tapi Sasy masih bersembunyi di dalam selimut teb
tegur Setya yang teng
eluh Sasy seraya memijat pelan pelipisnya,"Mas, anar aku ke do
at ke arah Sasy,"Kamu minum obat saja ada di kot
pi
sela Setya megecup kening Sas
semasa pacaran. Wajah Sasy tampak ceria di penuhi senyuam berbanding terbalik dengan sekarang, Setya seolah lupa cara membuatnya tersenyum, ia beru
nak," terdengar suar
nuju meja makan, tampak ibu dan Renata yang tengah menyiapkan sarap
napa nak? Sakit?" ibu menoleh, meluhat langkah kaki Sasy yan
n menghampiri, melihat wajah
asakan kepalanya yang semakin terasa pusing, dengan
g pingsan dan hendak terjatuh,"Sasy bangun nak
terhitung berapa kali ibu Nita memanggil panik putrinya itu, berharap Sasy membuka matanya. Setibanya di rumah s
akit, ia langsung mengahmpiri mertuanya dan R
an Sasy?" tanyan
sy sakit?" ceca ibu Nita yang melihat wajah
y tidak mengeluh ji
ah mengeluh sakit dan meminta Setya untuk mengantarnya ke dokter
lahakan masuk," ujar
, tampaks Sasy yang sudah siuaman namu
a, mengusap pucuk kepala sang putri,"Dok sebenarnya putri saya sakit
sakit, ini b
erutkan keningnya, tidak menge
kandungannya sudah 2 minggu, sel
utama Sasy yang tidak menyangka jika ia
ar ibu Nita dengan mata berbinar senan
a yang terlihat di sana, bahkan ucapan syukur pun tidak terlontar dari bibirnya, Sasy kemb
g berdiri di sebelah Setya, tersen