icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Tulisan, Basket, & Piano

Bab 3 Alunan Gitar

Jumlah Kata:1272    |    Dirilis Pada: 15/07/2022

i ini kit

at kemudian ricuh. Mengeluh, mengumpat, dan melakukan serangan mulut

a menekankan suaranya pada kata pertama. Ungkapa

Ia menghela napas dengan bera

seperti Yadi barusan-sang pembawa pesan. Yang paling tidak aku mengerti, kami tidak punya buku. Jadi kami harus belajar

i Deka dengan pena di tangannya. "Baca novel apa?" Ia menunju

ang tergeletak dengan rapi. Aku meraihnya dan memberikannya pada pemuda itu. Ia

a genre fantasi terj

menga

a? Dan itu semua bisa dicerna oleh otakmu?" Ia menunjukkan

i dan membayangkan apa yang dijelaskannya, namun memang ada beberapa bagian yang sulit untuk dicerna atau butuh dibaca

rnya dengan canggung, kemudian me

a yang terjadi padaku sekarang. Aku tidak pernah tahu kalau senyum seseorang bisa membahagia

n novel itu adalah foto wanita cantik yang tidak bisa ia lepas dari panda

?" ia me

sesaat. "Tidak ada," balask

ggalan," bisikn

Tu

apak tanganku. Sesaat kemudian, Bu Opik datang dengan membawa beberapa berkas. Aku duduk di barisan t

rapa menit yang me

-

sungguh tidak bisa ditolak oleh siapa pun. Terlebih lagi ketika dirimu sedang mendengarkan ocehan dari s

ila ya, jadi cowok tu ya peka dikit kalo cewek gak mau ya udah jangan maksa, ngedeketin mulu. Dibilangnya aku gak risih apa." Vi

ananku. Dan Hani terlihat sedang berusaha untuk mencari

gan rasa-rasa gak enak ngomongnya. Bilang aja dengan tegas, atau ketus. Bia

kan mengatakannya jika dia menggangguku sekali la

bku disela-sela gigitan bakso

perhatikan mereka seakan hanya mereka yang menarik di dunia ini. Namun, sesuatu membuyarkan

ada di kantin. Memang disediakan panggung kecil untuk bernyanyi, dan menghibur o

uknya. Kantin Ekonomi tidak terlalu besar, namun besar dibandingkan kantin fakultas lainnya. Kantin ini

menjauhkan microphone dari jangkauan Deka, pada awalnya kupikir dia ya

in mempersembahkan sebua

Instrumen itu terdengar sedikit menyakitkan untukku. Atau mungkin karena Deka terla

n. Menambah kesan bahwa ia benar-benar pro

buat hatiku sedikit sakit dan nyeri. Juga detakannya sedikit tidak beraturan. Atau karena aku sedang me

arena aku tahu instrumen

ani yang sedang terdia

akan sedikit n

-

ah kami. Dan saat itulah persahabatan kami dimulai." Hani menceritakan asal mulanya ia kenal dengan Dek

Aku berhenti juga dan meyakinkan kalau aku memercayai Hani sepenuh

sana." Ia menunjuk ruangan yang di

sirnya menggunakan daguku karena kedua tangank

membawakan bukumu ke kelas?" tawarny

ak, udah

a melambaikan tangan dan hanya

ena tangga yang manis sudah menungguku. Baru saja aku akan

a penampil

sejenak dan meliriknya beberapa

tingkat keren." Ia terlihat kecewa. Matanya

ti arah pandangnya. "A

k melakukan tu

mengerutkan dahinya dan tertawa. "Dua buku, Ra. Kal

ngangguk dan mempersilakanku berjalan duluan. Dia sungguh me

ah berada di tingkat keren, kok." Aku berkomentar

tipis. "Jadi, pernyataanmu se

Padahal aku sudah menyadari kalau ia akan menampilkan se

kepalaku sekali. "Terima kasih." Ia

itu, ia pasti seda

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka