Tulisan, Basket, & Piano
ce
ak perempuanku yang takut terjadi sesuatu pada adiknya terus menyuruh untuk menggunakan mobil. Dan di sinilah aku, terjebak macet
ngi musik yang mengalun. Saat aku sedang asik mendengarkan lagu, tiba-tiba terdengar suara orang berteriak. Aku menaruh p
depan?" tan
ara motor tewas, badannya cuku
an yang tepat Kak Risya menyuruhnya untuk menggunakan m
ang cerewet akan mengomeliku karena terlambat. Atau aku bisa saja menghindari
erus-terusan
Ap
k baru yang n
h? S
kaan. Kamu
t. Sabar saja. Dan sungguh, aku nggak kenal sama cowok itu." Aku mematikan telepon dar
-
urlah karena Oki terus-terusan meneleponku. Bukan tentang cowok itu lagi, tapi karen
" tanyaku ketika aku s
u ambil Mata K
ntuknya, untuk mengisi KRS-ku saja aku harus menanyai beb
gak ada saran, mungkin bagus ambil pili
ak orang. Sepatu berserakan di depan ruangan. Cowok dan cewek mondar-man
Teman akrabku yang satunya lagi. Hari ini ia memakai celana jin
emua terlihat sangat sibuk mengurusi jadwal yang tabrakan dengan Mata Kuliah yang lain. Sedangkan aku hanya menunggu, kare
ain kamu, Ra." Via bersuara agak nya
a?" ba
teriak se
alau tidak salah namanya Hani. Dan aku baru memperhatikannya, ia memilik
k di sampingnya, ia ju
Ia melihatku dan masih mempert
" balasku. Via menyikutku sedikit. "Ah,
gil saja Vi
ku yang kubilang kemarin. Dia pindahan dari Band
n bibirnya. Pemuda itu tertawa geli, kemudian menaruh perhatian penuh padaku. "Radeka Ar
memelototi t
yang udah nolongi
nganggu
ujarnya terseny
ehernya jika berdampingan dengannya. Pipinya sedikit tirus hingga memperjelas tulang pipinya sedikit. Alisnya tebal, matanya coke
ima banyak ucapan terima kasih,
ku." Dia menaikka
embali," balasku sete
las saja dengan kami. Ia mengotak-atik ponselnya, sedangkan kami bertiga mengobrol layaknya sudah salin
Kami semua mengenalnya, sang ketua angkatan Dito. Karena aku sudah mengenal Oki lebih dari tiga tahun, dan Via
apapun. Ia bergegas menghampiriku dengan napas yang cukup tidak teratur. Dia satu-satunya cewek di
h? Apa dia sudah tahu kalau aku punya rasa p
ian aku memperkenalkan dia dengan Hani dan Dek
ku lupa! Astaga!" ujarnya melihatku dan Oki bergantian. "Hari ini aku disuruh jaga butik. Dose
terkekeh geli dengan ucapannya sendiri. "Kalau gitu, bye Rara
g baru saja aku kenal. Lalu apa yang harus aku lak
ku seraya tersenyum. "Atau kamu mau k
enggigit bagian dalam bibir bawahku. Aku ingin menolak tapi wajahnya
m. "Oke, mau
ik Deka, "Kamu juga mau pu
," balas
" ujarku. Mereka berdua serenta
r aku nebeng Deka aja.
a juga mau ke rumahmu. Bt
tiara Indah,
" balasku tertawa. "Kok bisa gak kenal
i kompleks yang sama dong. Wah asik nih bi
lama berdiam mendengarkan cewek-cewek yang menyeret
ren yang pernah aku kenal," balas Hani mengedipkan sebe
sembunyi, namun terlihat deng
[