Occidens
k Meng
★
erlahan terkikis s
E
bukan m
suatu tak kasat mata, membuatnya se
tu hingga batuknya reda. "Kau tidak apa?" Ma
ang perasaan bersalah pada Selena. "Maaf, ya, aku memang anak yang
ar berusaha bersikap normal walau detak jantungnya b
erah." Tangan mungil Selena terulur ke d
r. Rasanya sangat hangat, berbeda dengan suhu tubuhnya yang
i tempatnya. Menatap Selena waswas.
iklah, kalau kau bilang begit
ai-lambai pada sebuah benda
elena menarik Edgar juga barang-ba
Jika memang Selena tak sanggup membawa semua kayu,
perlahan bergerak maju. "Ini tumpangan kita. Namanya
penasaran akan kehidupan manusia mem
, hanya saja ada gerobak di belakang yang
kan helai-helai halus dari surai hitamnya
dapat membuat kulitnya melepuh, bahkan pada beberapa kasus lukanya tak dapat di
h gadis itu. "Apa ada jubah noctua?
? N-noctua
bagian atas gerobak menggunakan kain tebal hingga cahaya matahari
erangsur-angsur murung. Kulit pucatnya juga mulai n
a bola mata jernih gadis itu yang sewarna lautan luas. Sen
ada mesin yang menggerakkan sehingga gerobaknya bisa berjalan. Ada pertanya
di pasar? It
rsikap layaknya pria dewasa yang mampu membawa banyak tumpukan kay
a memaku atensi Edgar untu
an dengan tawa dan candaan, ked
u lalang, insting berburu nya menguat. Edgar sampai
onsentrasi Edgar, yang tanpa sadar berhasil memun
engan senyuman hangat. "Ayo, ba
tetapi Edgar mencekal tangannya begitu erat.
t. Ia sedang berusaha sekuat tenaga agar insting be
etar. Sedetik berikutnya senyum Selen
Edgar lakukan demi menghalau r
diri, akhirnya Edgar disuruh berdiam diri di ba
penjual yang dimaksud, tetap saja, dia adalah bangsa immortal haus darah. Jika ia
an diri, Edgar bersembunyi di sini a
uh di sebelah gerai, tempat yang sekarang Edgar datangi cukup luas dan bersih bahka
tu pohon rowan. Walaupun tidak terlalu tinggi, tapi energi yang m
cerita ayahnya. "Beri rowan punya kekuatan sihir tana
m maksud dari perkataan
k membenarkan, "
en
katakan saat terakhir kali bertemu me
entuh salah satu ranting poho
t menerpa wajahnya. Sekumpulan burung gag
"Ada apa itu?" g
n gagak. Baru hendak beranjak dari tempatnya berdiri, laki-
l secepat
dak protes. Ia paling tak su
, sosok itu malah membungkuk me
dgar ma
ernyit samar. Ketika tudung hijau itu dibuka, wajah familiar
burung gagak berterbangan dise
engus. "Ada apa, K
etua vampir ini. Diusirnya Edgar bersamaan cemoohan
dahinya itu. Matanya selalu menyala merah terang saat keku
dah lama tidak berjumpa, apa
u jika harus bersitatap dengan k
ntaan putrinya beberapa hari lalu. "Ayah, Justin bersikap bodoh denga
gar. Kenapa masih bersikap kekanak-k
u? Ingin memperingatkan ku tentang ses
ia membenarkan pernyataan Edgar yang terakhir, "Mengusi
obatan mu akan tiba, jangan berlama-la
ama. Pi
n sesuatu yang dimiliki Edgar, dia akan menakut-nakuti pria itu dengan b
sini," ucapnya bangga, berhasil
asil menumbangkan pilar-pilar kepercayaan Edgar. "
. "Memang kenapa? Dia tidak
ak tahu jika Ibu Selena
il pusing dengan mengatakan kejujuran yang aka
ngobrol tentang kedua orang tuanya, Selena akan seperti 'kau tahu, aku tidak ing
nuntut pembalasan atas kematian Ibunya s
ari pijakan sepatu membuat
ena dari jarak 500 meter sekalipun ia bi
tahu identitas kecuali telah lama mengenal, seperti Edgar contohny
nmu akan menjadi malapetaka bagi dunia kami, cepat
t sosok Selena terlihat akan mendekati Edgar, ia bertelepor
h. "Edgar, apa kau lapar? Ayo kita
ubah ceria dalam waktu singkat agar tak membuat
ejak Edgar bertemu Estelle d
murung, gelisah, dan menunjukkan si
njak Selena memberinya daging domb
kin membuat
berkali-kali mengetuk pintu kamar Edgar
i-kali lipat mengingat banyak
sahutan dari dalam sana
ntu kamar yang ternyata tidak dikunci p
ut, matanya menangkap presensi gorden kamar y
tak kencang bersamaan luruhnya keringat dingin saat melihat soso
edg
secara terbata, makhluk di bawah sana menata
ala ekor matanya hampir bersitata
leh sosok di bawah sana, Selena beranjak
dari tempatnya berada sekarang, suara
awah kolong tempat tidur Edgar demi menyembunyikan diri se
kasar. Terdengar pula langkah kaki berderit diiringi
" rapalnya bergumam seraya menyatukan kedua te
... kau
uk
elena semakin meringkuk ketakutan kala la
long aku ...," pin
berpacu begitu cepat saat suara derit dan
a yang tertanggal. Namun di telinganya hanya ada bunyi sayup angin
Masih merasa syok juga
ebut nyatanya masih berdiam diri tepat di depan pintu kam
t ...
menjadi tempat Selena berlindung
saat geraman rendah memasu
GAR
r