Occidens
n Sang
★
guinis!" Guntur dan kilat langsung mencambuk langit malam yang gelap. ("Demi Air, Tanah, Udara dan Api. Di hadapan kali
ak tangan di atas tubuh mungil Edgar yang
berwarna ungu menjadi
ada Justin. "Jika kau tersiksa karena tak memiliki keturunan, maka ak
anah. Tangisan juga isakan pilu
alik berhias tanda salib besar terlihat
tranya gemeteran, dia berlari cepat menuju s
ak
tu gubuk reyot. Matanya berkilat merah, sama seperti
uk," katanya b
mendekap erat tubuh Edgar. Melihat sang cucu perlahan
njian itu, Justin!"
al yang sama, pria itu memunculkan taring tajam di giginya. "Kutukan ini
arus dipatahkan, hanya dia satu-satunya
uah hati yang baru saja lahir di dunia. "Ku m
dia, atau kembalikan ke kastel
Tidak ada yang bisa membunuhnya atau aku yang a
ributan! Bagaimanapun juga dia anakmu, penerusmu. Tetapi kami di sini sudah jauh lebih lama dari m
emas begitu mendengar perkataan selanjutnya dar
ngan cara apapun, kecuali ia memenuhi
as awan yang begitu lebat. Disertai guntur memekak telinga, kila
.. patahkan
pir sekarang, Estelyn baru saja
ergegas beranjak menyusul sang suami
njang, sebuah tangan hangat menyapu pundaknya, memb
yn. "Jangan khawatir, Raja pasti bisa
Keberadaan Bellatrix mampu menenangkan sed
simpul melihat reaksi positif dari Estelyn. "Harusnya ak
demon sudah melebar luas ke seluruh penjuru dunia immort
setelah mengetahui fakta itu, berbeda dengan Raja Justin y
ya sendiri, tetapi sang raja berhasil men
adi selama 19 tahu
kesekian kalinya Estelyn berusaha meracun
putra mahkota, kau tahu itu!" Dalam kamar besar mereka, Justin dan
mbunuh darah daging mu sendiri? Apa kau tidak p
kali!" jawab Estelyn tegas. Ia kecewa karena
mu kau tidak pernah menginginkan anak dari ku? Apa selama ini k
bersimpuh di hadapan Justin ketika di
ngan apapun selain dengan mu." Justin malah tert
- akh
hkan kehormatan seorang ratu," ujar Justin menggebu-gebu. T
, bu-kan begi-t
kyat adalah kesalahan seorang ratu, Es
pada sos
ajaan ternyata membuat jati
ok manja karena sikap protektif Justin pada dirinya. Hingga akhirnya
sering berubah-ubah. Terkadang kemampuannya melebihi orang-ora
an
an
nga di sisi Edgar. Menatapnya malas, tangan laki-lak
rix muncul dari balik tembok. Wanita muda itu sangat
ngeran," ujar Bellatrix lagi. Namun, sama seper
ola
tahu bahwa kau adalah pengkhianat di keraja
detik berikutnya, senyum seringaian tercetak tanpa ditutup-tutupi
beradaannya. "Tapi apa kau tah
peduli ku?" tan
ki simbol sang Demon. Tid