icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Aku bukan wanita penggoda

Bab 4 Pamit

Jumlah Kata:1387    |    Dirilis Pada: 11/07/2022

r?" tanya anak berusia enam tahun itu heran samb

bunyikan rasa senangnya mengingat kata-ka

dari bermain mengerutka

Rumah

kan Ayah? Kalau hanya Yaya

an menutup kopernya, lalu berdiri. "Tapi sebe

nggu anak itu membersihkan dirinya sendiri hingga beberapa menit berlalu

baju ko

am cepat, lalu meraih pakaian yang sudah di persi

nindya dan berjalan mendekati koper. "

lah?" Adam menatap p

memilih pakaiannya, lalu berbalik untuk menatap sang ayah. "Pokoknya n

jalan kembali ke kamar dengan memb

ap Anindya setelah

at kaca di dalam kamar mandi. "Kemarin, Yaya harus pakai

apa mas

Anindya dan kembali menatap kaca. "Sepertinya

deh," untuk terakhir kali, Anindya tersey

banget di

urusan

na tiba-tiba mengingat perkataan itu selalu di k

engkan kepala, lalu berjalan masuk ke

teriaknya dari dalam kamar a

dan bersiap-siap, ki

ban, lalu kaki kecilnya melangkah m

riksa saku celana yang berada di bagian belakang

kaget. "Astaga, ini punyanya Mbak Dira! Yay

an panti?" Ucap Adam begitu keluar dari kamar mandi,

yanya polos setelah menyembuny

. Kita ngga tahu

a ngga bisa belajar sama Mas Yeja lagi

engurungkan niat. Ayah tiga orang anak itu berjalan mendekati

ulang? Juga apa Yaya ngga rindu main sama Bunda, M

ahat, suka marahi Yaya." Anindya masih ingat terakhir Anindira membuatnya di

bicara git

aya selain Mas Andra," Gadis berusia enam tahun itu menatap Adam denga

air mata, ia tidak bisa melihat

ong di tapi ranjang. Ia menatap putrinya yang kini sud

kita ke sini setiap satu kali

nangis menatap A

ya

melebarkan senyum dan mengh

ngis lagi." Anindya terus terseyum. "Kalau gitu Y

*

erutama pada Erin. Kini ia sedang mencari Yezra yang tadi se

ti kenapa anak lelaki itu pergi padahal i

tanya Anindya pada anak lel

ej

an kami sering duduk di bawah pohon besar,"

ra? Dia

i pemilik nama keluar dari salah satu ruang

ng melangkah dengan cepat tanp

begitu berhasil menyamakan langkah de

galkan Anindya yang sudah lelah, tapi ia tidak ak

ntai. Ia meringis karna merasa perih, lalu mengalihkan pa

zra malah mengulurkan tangan dan di

Kata Yezra dengan datar,

lari lebih dulu

pa balik lagi? Ada yang ketinggalan ya

a pusing harus jawab yang mana dulu,"

bih pent

atu tangannya di kening, berpikir dengan cara

melihat Anindya terseyum tanpa

udah den

an pandangan, ia paling tidak suka dengan ad

tanya Yezra setelah m

it sedih. "Ayah sudah janji kal

hong ucap Yezra dalam hati dengan mencoba teru

cepat. "Tapi kok

engalihkan pandangan pada lutut Anindya

t Yaya pasti sudah menangis," sa

bisa." Yezra mengulurkan buku belajar miliknya di m

a masih mau be

buat Anindya mendengus, lalu m

an belajar bareng. Tapi kalau bukunya ada di Y

tahu suatu saat nanti Mas Ye

imana bisa di nilai?" Anindya melemparkan s

.. Yeja hari ini

h? Yaya kan bisa minta ayah u

a sudah berbohong pada anak itu. "Lupa,

ya akan lari ke rumah

ang di gerai, lalu pandangannya turun pada seluruh tubuh anak itu hing

dang temannya, lalu menarik kain itu ta

saputanga

eja ma

utangan i

ngga mau kas

p sapu tangan, lalu mengalihkan pada Y

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka