Aku bukan wanita penggoda
mana di salah satu lantainya orang-orang yang tinggal di
n hari pertunangan, tapi sebagai keluarga yang cukup te
dengan kebaya modern sedang mengomeli putrinya k
atau tidaknya aku, acaranya
putrinya pelan. "Di jawab terus ya, coba s
nda lagi bicara sama manusia bukan patung." Anindya memberikan senyum
putrinya. "Kenapa kamu datangnya sekarang? Seharusnya dari beberapa
da jam satu malam, lalu langsung mencari
engkan kepala sebab sangat tahu trik yan
a lelah. Sebenarnya ia juga kurang tidur setelah mendapat kabar dari kaka
a itu. Anindira adalah wanita yang mementingkan karier dari pada h
melihat penampilan anak gadisnya y
tuk putrinya. Dina sulit percaya kalau orang di depannya adalah anak ka
p Dina sambil menatap sang putri y
a bi
edua dari saudara kembar dari Anindya dan Anin
ang selalu bikin pusing." Dina mengatakan itu sambil melirik Anin
idak suka di tuduh baik itu oleh ibunya atau siap
mengalihkan pandangan pada adiknya. "Mending Bunda segera p
setelah Dina berjalan meninggalkan kamarnya. "Aku
penampilan adiknya, lalu menggelengkan kepala. "Sel
menyentuh rambut pendeknya. "Ini suda
angka yang ada di jam tangannya. "Sekarang kamu cepat
akak nomor duanya pergi. Ia menghela nafas kasar melihat kama
lemari. "Ck, masa aku harus memakai kebaya ini sih," gerutu An
agi tapi tetap mengambil kebayanya
serta mengenakan pakaiannya dan keluar da
Anindya terus berbicara sendiri sambil memoleskan sedikit bedak di wajahnya. "Atau mungkin ka
pada bibir dan sedikit merapikan rambutnya, lalu
l pada banyak pasang mata beberapa ke
di dalam acara kakaknya sendiri. Ia mendaratkan bokong di bangk
adik kembarnya yang mengangguk. "S
acara menentukan hari pertunangan
ahu Bun
kan apa-apa lagi. Setelah itu kedua saudara itu tidak b
unangan kakaknya masih ada di perjalanan, sement
ang ayah, jadi ia mengedarkan pandanga
eseorang membuat Anindya menatap si pelaku yan
um kecil. "Ken
" Jihan kemudian meringis ketika Anindya
an keluarga serta orang terdekat ngga pernah melarang." Anindya juga tidak s
ihkan pandangan dari anak ketiga dari tiga
a jujur, membuat Jihan l
a bohon
k percaya dan ia tak akan memberika
i akan berakhir sia-sia sebab semua
l mereka tidak menganggu kehidupan tenangnya maka
jam jadi ngga masalah." Ucap seseorang yang duduk di bela
n pelan. Pakaian mereka serta dirinya berwarna sama
kan senyum dan sebagai adik baik tentu saja ia membal