Aku bukan wanita penggoda
rambutnya dengan pandangan lurus pada kaca lemari di dalam kamar. "Aya
a kamu minta to
yah? Bunda kan ngga t
. Sampai saat ini, baik ia atau mungkin istrinya tidak habis pikir kenapa
ifat seperti anak yang masih menatap dirinya di d
ok diam
l?" Tanya Adam sedikit kesal. Sampai saat ini, ia berpikir sulitnya
l, Ayah," balasnya tak
dangan pada jam dinding dan menghela nafas kasar. "Aya
a, ia menatap ayahnya dengan penuh semangat. "Ayah, Yaya boleh main
berjongkok mensejajarkan tinggi dengan sang anak. "Tapi Yaya harus hati
selalu ingat kata-kata Ayah. Eh, Ibu
gaja memotong perkataan putrinya yang akan
a lalu mencium pipi sang a
dari kamar. Sedikit berlari agar lebih cepat bertemu denga
ak Anindya tanpa memedulikan tatapan y
hat jalan hingga membuatnya terjatuh dengan po
annya berbeda dengan Yezra yang berjala
inya jatuh kan," omel Yezra setelah membantu Anindya b
kok, buktinya bi
untuk memberikan penjelasan, lalu ia menghentikan mem
eperti biasanya sambil mengedarkan pandangan pada anak-anak yang menonton
npa menunggu jawaban gadis kecil it
protesnya sambil berjalan mengikuti Yezra yang terus menarik t
ut!" Kata Yezra begitu tiba di bawah p
Yeja itu teman
okongnya di tanah. Ia terbiasa duduk di bawah
memperbolehkan orang lain menema
ngga d
ezra akhirnya. "Sekarang ayo duduk
belajar biar pint
*
dan selama itu juga anak lelaki berusia dua belas
dan dikuasai oleh Anindya, tapi Yezra sangat s
di bawah pohon tak jauh dari panti. Anak lelaki itu sa
sambil menatap gerbang panti. "Apa dia
di buku cetak. Anak lelaki itu membaca satu-persatu kata yang tertulis
t anak itu kaget, si pelaku ter
pai harus menutup mulutnya. Yezra terus menatap g
ada yan
, wa
" Yezra mengalihkan pembicaraa
an, lalu melipat kedua tangan di dada layaknya
erasa pernah mendengar nama itu. "
ku pulang tapi ... a
k g
Yezra, lalu menggeleng
ar kalau Anindya masih kecil jadi
sengaja di persiapkan olehnya untuk
s Yeja." Anindya mengulurkan tangan
la nafas kasar dengan terus menat
a Yezra setuju tidak belajar y
cerita a
k-banyak tanya tentang Ayah. Padahal sebelum masuk ke
Yaya lagi berantem, jadi wa
ng menurutnya salah. "Kalau gitu terus kapan mereka baikkan
ngacak rambut gadis itu pelan
ikat oleh Bunda!" Ucap Anindya setelah
dengan masalah orang dewasa, biar mereka saja yang menyelesaikan masalahnya sendiri." Kat