Suami Tampan Istri Tak Rupawan
rum, aku jadi lapar lagi." Riko mendek
p kesukaanmu, sebagai tanda terima kasih karena kemarin kamu sudah merawatku," ucap Naila pada Riko yang
iring, biar kamu nggak kecapekan." Riko pun dengan cekatan
kasih, y
lho, harus ada imbalannya," goda
imbalannya. Mulai mesum pasti." Na
sendiri hukumnya w
l sesekali bercanda. Seperti tak ada beban berat di antara me
uman dingin di kulkas, dirinya malah melihat pemandangan yang membuatnya panas. Meskipun istri Riko tidak cantik, adiknya terlihat sangat bahagia dengannya. Sementara dirinya yang mem
i ini pikirannya mulai berubah. Bagaimanapun Rony senang melihat adiknya terlihat sangat bahagia. Selama ini dia sadar seringkali membuat R
tak pernah membuatnya puas. Berfoya-foya tanpa bekerja hanya menimbulkan ra
dirinya saat ini sudah hidup dalam kemiskinan. Jika bukan karena Riko yang menolongnya,
strinya. Rasa dahaganya pun hilang entah ke mana. Menatap langit-
, pekerjaan tak ada, padahal seusia Kakak harusnya sudah memiliki anak juga.
selama hidupnya. Hatinya kosong, baru kali ini Rony merasakan hidupnya sama sekali tak punya arah. Dirinya bahkan merasa
i istri cantik pun tak menjamin dirinya bahagia. Pertengkaran dalam rumah tangganya sering terjadi.
i rumah kecil istriku akan mau? Apakah jika kehidupannya sederhana, Vella akan meninggalkannya? Ya Allah, apa yan
firulla
deras tanpa bisa ditahan lagi. Jiwanya benar-benar rapuh saat ini. Bah
erbangun dan heran melihat suaminya. Selama usia pernikah
hnya. Setelah keluar dari kamar mandi, Rony langsung menuju lemari pakaian. Mengeluarkan
a kamu masukkan kembali ke dalam koper? Tolong,
iam saja sambil mengemasi semua baju-bajunya. Bahkan peralatan make-upnya pun ikut dimasukkan ke dalam tas k
hirnya sampai di ruang makan. Terlihat suami istri yang sedang bercanda da
mi saudaramu? Jawab Riko!" Vella bertanya pada adik iparnya dengan suara la
cara, Vella. Bahkan aku tak mengerti apa yang ka
erlakukan seperti ini. Aku tak terima!" Vella kembali berkata dengan emosi. Bahkan kali ini dia
Rony berlari menghampiri istrinya la
sudah menghasut Riko agar mengusir kita dari sini. Aku tak terima
u lakukan. Tolong, dengarkan aku. Kita harus pergi dari sini. Ini semua karen
un, wanita yang diajaknya bicara hanya memandangnya tak percaya. Apa semua i
saja, aku setuju dengan semua tawaranmu. Terima kasih, ka
uk erat dirinya. Tak lama dia pun mendengar suara isak tangis yang tertahan. Terasa bahu laki-laki yang me