Suami Tampan Istri Tak Rupawan
dan mewah. Semua bahan yang terbaik di kelasnya membentuk sebuah bangunan dengan sempurna. Meskipun bukan berada di perumahan elit, kalau dijual harga
ari mana, yang Rony tahu adiknya memang seorang pekerja keras. Mungkin juga Riko membayarnya dari deposito peninggalan orangtuanya yang dibagi rata dengan dirinya. Dan Rony yakin saat ini tabungan adikn
nah dilepasnya meskipun Riko sudah menggantinya dengan uang yang lebih jumlahnya. Namun, namanya manusia serakah, tak akan pernah puas dengan yang su
at dirinya ingin keluar, ternyata pintu kamarnya terkunci dan kuncinya entah ke mana. Riko yang sedang fokus dengan pons
keluar kamar. Aku ingin kamu mengetahui sesuatu dan ak
bisa mengikuti perintah suaminya. Riko memegang lembut tangan istrinya lalu mencium ke
tak pernah menceritakan apa pun soal kakakku. Dan sekarang mereka ada di sini, menempati kamar tamu. Aku mohon, Sayang. Berjanjilah padaku, k
tertekan dengan kehadiran mereka, ada apa sebenarnya? Namun, bibirnya tak mampu menyampaikan pertan
hmu, Mas. Insyaa Allah aku percaya padamu," janji Naila pa
mereka meskipun sikapnya lembut padamu. Jangan mau disuruh oleh mereka meskipun hanya mengambilkan air minum. Atau kebalikannya, jangan meminum atau memakan
k seperti kedatangan musuh saja," sahut Naila
njagamu, Sayang. Aku hanya ingin melindungimu. Aku ta
dia sangat terharu. Dia hanya wanita desa yang
ong, biarkan aku memasak dan beraktivitas seperti biasa. Kalau kita terlalu menjaga jarak, aku takut mereka semakin nekat dan akan menghalal
i akan lebih nekat dan Riko takut mereka akan mencelak
istirahat, tubuhmu masih terlalu lemah. Jangan keluar kamar dulu, tetapla
ubuh Naila dalam dekapan. Keduanya larut dalam pikiran masing-masing dengan mata
amar menemani istriku." Riko berkata pada kedua tamunya yang duduk di ruang keluarga. Menyerahkan dua bungkus nasi kepada kakaknya. Berja
i kita. Apa kamu yakin dengan rencana kita?" Vella merasa sedikit
Jangan pesimis dulu, kita lihat saja be
litnya minta ampun. Harusnya 'kan dia menghormati kita sebagai tamu." Vella yang terbiasa makan di restoran tak terima dengan pemberian adik iparnya. Memandang nasi bu
lah, ayo kita ke ruang makan. Setelah itu kita ke kamar me
makanan lainnya di rumah sebesa
ada apa di sana," ajak Rony sambil berdiri membawa ka
Mengeluarkan semua cemilan dan buah-buahan yang ada. Kedua