icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

CINTA SANG MAFIA : Kembali Mencinta

Bab 6 SAUDARA

Jumlah Kata:1134    |    Dirilis Pada: 06/07/2022

itu membuat William

epot pulang buat gue," sa

satu-satunya orang yang bisa dia andalkan. Orang yang benar-benar menganggapnya sebagai saudara hingga rela mengorbankan hampir setiap

anpa menoleh. "Tidak masalah. Suda

an kesehatannya. William dengan murah hati selalu memberikan dirinya sebagai tempat bersandar, tak peduli keadaan seperti apa yang tengah Anan

Dia tahu pasti jadwalnya, dan William akan mengabarinya jika jadwal itu berubah. Ada satu hal yang bertengger di

pang

menole

gi kencan, ya?" Anan

ya yang tengah mengaduk kopi, nampak

akukan

dalam hati Anan. Jika seperti itu,

u gue. Gue pasti men

n yang saat ini tengah berbaring di atas sofa, lalu duduk di kursi sebelahnya.

uat bilang tentang keadaan loe, bukan?" ucapnya semba

dia juga tahu bahwa Anan akan selalu menghormati setiap privasinya. Dia tidak merasa telah melakukan kesalahan dengan menyemb

njuk dada Anan. "Loe bakalan tetap diam sampai gue akhirnya kembali sendiri bahkan jika

ter Anan. Terlepas dari ketergantungan Anan terhadapnya, dia menyadari bahwa akhir

ar, Ananta P

akan dia lakukan. Dia ingin memberi William kebebasan dan meluangkan waktu untuk dirinya sendiri. Dia ingin Willia

satu dari kita mati!" William menarik napas. Dia tahu tak seharusnya me

ri ikatan darah yang tak pernah terhubung, kit

uk. "Sorry, L

yang begitu lemah. Terkadang dia berharap agar dirinya bisa menjadi lebih kuat, ji

udah nemb

a mencairkan suasana

tu. Dan dia m

William ketika mengatakannya. Dia

ia selalu berharap yan

arap dia pilihan yang tepa

gkat kopinya kembali, me

elakukan lebih dari

nya mengikuti instingnya, dan keduanya selalu bekerjasama dengan baik.

nya, setelah tak menda

seharusnya gue nggak ngelakuin itu

ak melakukan

memilih mengatakannya. "Sepertinya

terlalu terkejut. Dia sampai lupa akan keadaannya. "

lu terburu-buru untuk melangkah sejauh ini!" Anan kesa

dungu, sih

a? Siapa keluarganya? Orang tuanya?

gkirnya. Dia tak terima dengan segala tuduhan

baik-baik,

yang kembali sesak, lalu m

gan sampai loe terlalu d

u untuk siapa. Dia tidak ingin melakukan itu pada Anan meski dia kesal padanya, karena tahu kemungkinan

sama dia. Gue rasa itu cukup." T

ernya, menarik napas dal

rusnya terlalu ikut campur. Gu

itain soal persahabatan kita?" Anan tak

ma ini tak pernah menyinggung a

Tapi, ya. Gue pasti baka

ha

elak. Dia melihat Anan yang tengah berusaha keras menahan tawa

pa yang

a menatapnya lagi, sebelum akhirnya berus

erlakuin dia kayak jamban umum. Ditinggal gitu aja sehabi

r, menatapnya kosong, tetapi tidak

enang-senang dan menerima telpon dari gue. Elo pasti g

hi, mencoba mencerna k

Le. Apa yang bakal d

memikirkan reaksi Karina saat itu. Seperti apa wanitanya tu ke

i salah pah

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka