Login to Bakisah
icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
5.0
Komentar
67.7K
Penayangan
77
Bab

Special Adult 21+

Bab 1 Sweet Girl

**Teman ayahku membuatku menganal panasnya ranjang**

Angelina menggenggam erat peralatan makan di tangannya. Dia benci makan malam kali ini. Ayahnya mengundang salah satu rekan bisnisnya. Seorang pria tampan yang usianya hanya beberapa tahun lebih muda darinya.

Sebenarnya yang membuat Angelina benci adalah sikap ibu tirinya yang menurutnya terlalu berlebihan. Karina, si ibu tiri adalah wanita paling licik dan egois yang pernah ditemuinya. Dulunya wanita yang usianya hanya beberapa tahun lebih tua dari Angelina itu adalah sekretaris ayahnya.

Angelina yakin Karina menikah dengan ayahnya karena harta.

'Lihat sekarang bagaimana si ular betina itu diam-diam mencoba merayu teman ayahnya. Wanita tak tahu malu itu memakai dress yang terlalu memperlihatkan lekuk tubuhnya. Sengaja menempelkan dada besar silikonnya di lengan pria itu saat mereka mengobrol. Dan pria itu tampak menikmati semua perhatian Karina. Benar-benar menjijikan.' Angelina mendengus kesal, menarik perhatian semua orang di meja makan.

"Ada apa, Sayang, Apakah ada sesuatu yang mengganggumu?" tanya ayahnya.

Ayahnya, Rudy Sudrjat, pria yang baik dan mungkin sedikit naif hingga tak bisa melihat wajah asli seorang Karina Habsari.

"Tidak ayah, semua baik-baik saja," jawab Angelina.

"Lalu kapan kamu akan pulang ke asrama?" tanya Karina sinis

Angelina mengangkat bahu tak acuh. Semua orang di sana tahu bagaimana hubungan Angelina dengan ibu tirinya. Dan Angelina tak pernah berusaha menutupi rasa tak sukanya pada wanita itu.

Rudy Sudrajat sudah berusaha mendekatkan keduanya, tapi tak pernah berhasil. Rudy berpikir bahwa Angelina hanya merasa sedikit cemburu karena harus berbagi kasih sayang dengan istri barunya. Hal wajar untuk gadis berusia 18 tahun sepertinya.

"Liburan kali ini kamu berencana akan kemana, Sayang?" tanya ayahnya.

"Bukankah beberapa minggu lalu aku sudah mengatakan padamu jika aku ingin berlibur ke Bali?" jawab Angelina.

"Ya tentu sayang, dan kebetulan sekali Om Dody lusa akan kembali ke Bali. Ayah akan meminta padanya untuk menjagamu. Tentu saja jika kamu tak keberatan, Dod?" kata Ridy sambil menatap temannya.

"Ayah, aku sudah 18 tahun. Aku bisa menjaga diriku sendiri. Aku tak butuh seorang pengasuh," sela Angelina cepat seraya menatap tajam Dody.

"Tentu saja aku tak keberatan, Rudy. Aku akan menjaganya untukmu selama putrimu berada di sana," jawab Dody mengabaikan tatapan membunuh yang dilayangkan Angelina padanya.

"Dengar, Sayang, ayah akan sangat merasa tenang jika ada seseorang yang ayah kenal akan menjagamu selama di sana. Ayah mohon turuti perintah ayah atau kamu tidak akan pergi ke sana," kata ayahnya tegas.

Angelina benar-benar benci pria tua bernama Dody Ferdinan yang sekarang tengah tersenyum mengejek ke arahnya saat Angelina tak mampu menolak keinginan ayahnya.

Entah kenapa ada suatu dorongan pada diri Dody untuk membuat gadis itu merasa kesal. Dody menyukai mata bening dingin itu terlihat lebih hidup saat sedang marah.

Sepanjang malam ini Dody merasakan emosi gadis itu tertuju pada ibu tirinya. Dody melirik ke arah wanita yang duduk di sampingnya. Karina adalah wanita pesolek dan juga seorang tante girang dengan dada besar yang tentu saja tidak asli.

Sepanjang malam ini wanita itu mencoba menggoda Dody, selalu menyentuh tangannya saat mereka mengobrol, sengaja menundukkan tubuhnya memberi pemandangan akan belahan dadanya yang montok.

Dody akan merasa senang meladeni rayuannya jika saja wanita itu bukan istri dari temannya, dan tentu saja jika putri Rudy tidak mengawasi mereka dengan tatapan membunuh sepanjang makan malam berlangsung.

Angelina, pewaris tunggal kerajaan bisnis Sudrajat. Gadis berusia 18 tahun itu luar biasa cantik. Wajah ayunya diturunkan dari mendiang ibunya yang seorang ningrat. Mata beningnya yang terkesan dingin dan juga bibirnya yang lebar dan sedikit tebal menjadi daya tarik gadis itu.

Dody sempat merasa tertarik saat pertama kali dia melihat gadis itu turun mengenakan jumpsuit pendek warna hitam. Rambut hitam legamnya yang bergelombang dijepit pada kedua sisinya. Terlihat segar dan juga seksi.

Suatu yang tak biasa jika gadis seusianya memiliki wajah dan tubuh sesensual itu. Harusnya gadis itu terlihat seperti gadis remaja pada umumnya bukan terlihat seperti wanita dewasa yang siap untuk memuaskan hasrat pria seperti dirinya.

Tapi mulut gadis itu tajam, berpikir cerdas juga keras kepala. Dody membayangkan hari-harinya akan jadi seperti apa saat gadis itu tinggal untuk berlibur. Tapi dia tak mungkin menolak permintaan Rudy untuk menjaga putrinya.

Dody tersentak dari lamunannya saat sebuah tangan meremas pahanya. Dia melirik ke bawah dan mendapati tangan Karina di sana. Jari-jari lentik berkuku merah itu membelai selangkangannya.

Dody meraih tangan itu saat mencoba membuka kaitan celananya dan meletakan kembali ke pangkuan wanita itu. Dody mendengar dengus kecewa dari mulut Karina.

Sepanjang malam itu dihabiskan Dody dan Rudy untuk membahas bisnis. Lewat ekor matanya Dody bisa melihat Angelina sedang asik memainkan ponselnya, menyilangkan kedua kaki jenjangnya, menampilkan pemandangan paha mulusnya yang membuat Dody harus terus mengendalikan dirinya agar tetap fokus pada obrolannya dengan Rudy.

*^*

Waktu menunjukan pukul dua pagi tapi Dody tak dapat tidur nyenyak. Dia memutuskan untuk berenang beberapa putaran di kolam milik keluarga Sudrajat. Lalu dia duduk di salah satu sudut gelap menyesap bir dan menghisap rokoknya.

Saat itulah tiba-tiba dia melihat Angelina berdiri di sisi kolam menggunakan jubah kamarnya sedang melihat ke sekeliling seolah memastikan bahwa keadaan sepi. Lalu Dody melihat gadis itu melepaskan jubahnya.

Dody mengerang lirih saat dilihatnya gadis itu bermaksud untuk berenang telanjang. Dody bisa melihat jelas tubuh gadis itu. Sempurna. Seksi dan mendebarkan.

Sesuatu terasa menggeliat di selangkangannya saat melihat tubuh basah gadis itu.

Untuk beberapa saat Dody menikmati pemandangan yang tersaji di hadapannya. Melihat saat Angelina meregangkan tubuhnya membuat dadanya yang bulat membusung ke depan.

Dody mengacak-acak rambutnya saat miliknya berdenyut hebat. Harusnya tadi dia menerima saja isyarat yang disampaikan Karina saat dia berpamitan untuk masuk kamar.

Dody melihat Angelina menaiki tangga kolam dan membungkuk membelakanginya saat mengeringkan rambutnya, memberikan Dody pemandangan pantat bulatnya yang sempurna. Membuat milik Dody semakin mengeras.

Gadis itu masih 18 tahun, masih terlalu kecil untuk memuaskan hasrat lelaki yang seperti binatang. Dody memutuskan untuk berenang sekali lagi saat dia merasa Angelina sudah masuk ke dalam rumah utama.

Dody terus memaki saat dia merasa gairahnya tak kunjung padam. Cuma ada satu cara untuk menuntaskannya dan sudah lama sekali dia tak melakukannya. Dody berdecak kesal. Ini gara-gara Angelina, rutuknya kesal seraya membuka boxernya dan menggenggam erat miliknya di bawah guyuran air hangat di dalam kamar mandinya.

Gadis kecil sialan, maki Dody saat dia terengah usai menuntaskan hasratnya.

*^*

Angelina berdecak kesal, meratapi ketidak beruntungan dirinya yang harus menghabiskan liburannya dengan pria seperti Dody. Abege tua yang menyebalkan.

Pria itu benar-benar menyebalkan. Sepanjang perjalanan dari rumah menuju bandara pria itu mengacuhkannya.

Bahkan sekarang saat mereka berada di dalam pesawat pria itu tak kunjung menanyai keadaannya. Pria yang tidak sopan, pikir Angelina berang.

Angelina memutuskan untuk memejamkan matanya dan terbangun saat sebuah tangan mengguncang bahunya dengan kuat dan mengatakan mereka akan segera tiba.

Angelina nyaris menyeringai saat dia menjejakan kakinya di Bandara Ngurah Rai. Sudah lama dia ingin berlibur di sini. Tapi seringainya segera pudar saat dia ingat di mana dia akan tinggal selama berlibur.

Angelina melihat ke arah Dody yang berjalan di depannya. Pria itu sangat menjengkelkan tapi juga sangat tampan.

Ah, tidak..tidak jangan sampai terpesona pada pria itu, batinnya mengingatkan.

Mereka dijemput oleh supir Dody. Dan saat berada dalam mobil pria itu berbicara padanya

"Kamu akan tinggal bersamaku di penthouse milikku, dan karena untuk beberapa hari ke depan aku sangat sibuk, maka aku akan menyediakan supir untuk mengantarmu berkeliling Pulau Bali," katanya dengan nada malas.

"Terserah.." jawab Angelina tak acuh

Dody melirik ke arah gadis itu, menghela napas panjang dia terlalu lelah untuk menanggapi sikap gadis itu. Dia kembali bersikap tak acuh sampai mobil mereka tiba di pelataran parkir penthousenya.

Supirnya membukakan pintu untuk mereka. Dody memberi isyarat pada Angelina untuk mengikutinya. Mereka tetap diam saat berada dalam lift yang membawa mereka ke penthouse Dody.

Saat tiba di penthouse mereka disambut oleh seorang wanita cantik seumuran ayahnya.

"Juliet, mari kuperkenalkan pada putri temanku. Dia adalah Angelina Sudrajat, dia akan berlibur di sini. Dan Angelina ini adalah Juliet yang mengurus rumahku, kamu panggil saja dia Julie," kata Dody tersenyum lembut ke arah wanita yang bernama Juliet tersebut.

Angelina tersenyum canggung ke arah Juliet yang disambut pelukan hangat.

"Oh, Sayang, selamat datang. Kamu cantik sekali. Aku sempat mengira Dody akan memperkenalkanmu sebagai kekasihnya," kata Juliet ramah.

"Yang benar saja Juliet, aku tak mungkin mengencani perempuan yang belum tumbuh," kata Dody seraya menatap tubuh Angelina.

Wajah Angelina memerah menahan malu dan marah. Pria ini benar-benar brengsek. Angelina tersenyum pura-pur ke arah Dody.

"Aku bisa memakluminya Om, aku tahu kamu tak muda lagi yang menyebabkan matamu sedikit lamur hingga tak begitu bisa melihat dengan jelas," kata Angelina tersenyum membuat Dody mengatupkan rahangnya geram.

Juliet tertawa melihat Dody yang tak berkutik di hadapan Angelina.

"Om Dody belum terlalu tua untuk menjadi kekasihmu, Sayang," goda Juliet.

"Tidak Tante, gadis seusiaku tak menyukai pria tua, mereka lebih cocok menjadi ayah kami. Bukan begitu Om Dody?" tanya Angelina tersenyum mengejek ke arah Dody

Angelina melihat tubuh Dody menjadi kaku. Lalu Dody meninggalkan mereka. Angelina mengangkat bahu tak peduli akan sikap Dody. Pria itu memang menyebalkan.

Juliet mengantarkan Angelina ke kamarnya. Kamar itu sangat luas didominasi warna coklat. Angelina berjalan ke arah balkon memandang suasana kota yang terlihat sibuk. Angelina menghempaskan tubuhnya di atas ranjang, dia merasa sangat lelah.

Pikirannya melayang ke kejadian tadi. Angelina sangat kesal pada Dody karena mengatakan tubuhnya belum tumbuh. Pria brengsek. Tubuhnya sangat berlekuk begitu teman-temannya bilang, dadanya kencang begitu juga pantatnya.

^*^

Lanjutkan Membaca

Buku lain oleh Hot Angel

Selebihnya

Buku serupa

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku