icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Marriage Express

Bab 8 Kesan Manis dari Calon Suami

Jumlah Kata:1468    |    Dirilis Pada: 06/07/2022

i .

r, nyaris tidak berkedip karena terlalu syok

a yang tadi sore baru saj

m O

ia itu berbeda, layaknya mereka tengah berada di zona waktu-negara-yang berbeda.

! Ada Nak

calon suamimu berdiri la

anita itu kesal dengan sikap Indira yang tidak mempersilakan Liam masuk, memilih untuk ter

.." rengeknya

h ke arah Liam, memberikan senyuman m

u ijin mengajak Indi

gak

rsama. Kamu tau, kan? Kalau kalian baru berkenalan singkat? Mana sebentar lagi bakal ni

h melongo Indira. Perempuan itu semakin tid

ma

gan ke arah Indira, menipiskan senyum mani

pat bibirnya yang

tapan sang Mamanya, harus menahan kuat keinginannya untuk tertawa. "Ganti baju sekarang ya, Nak

dak sengaja teralihkan pada Liam yang mengatupkan bibirnya rapat. Dalam hati i

Om M

nyak tug

a itu terangkat. "

usah payah dan melampiaskan kekesalannya untuk mendelik tajam pada Liam, segera berbalik badan dan

dan duduk seb

ra masuk untuk mengobrol se

a pakaian dengan penuh kekesalan. Ia melemp

mentah-mentah ajakannya," gerutunya berkacak pinggang di depa

an memicing. "Gue mending pakai baju tidur aja, sekalian buat dia ma

ya akan kembali dipermalukan oleh Mama dan jadi bahan tertawaan

wal sudah membuatnya semakin bisa membayan

ntara dirinya dan Liam. Sedangkan pria itu? Tidak sedikitpun Indir

pasangan di usianya nyaris penghujung kepala tiga. Oleh se

t senyum semringah Liam. Kedua orang yang dari tadi menunggunya beranjak berdiri, menyambut kedatangan per

mpat ramai. Dandananmu nggak bisa mengimbangi Liam,

rhana. Memakai kaus polos berlapis jaket kulit berwarna coklat dan

dengan pria dewasa, Ma. Dira masih anak s

mereka bisa terlihat lebih dewasa dari usianya. K

dan berucap, "Indira malam ini udah lebih dari ca

duanya b

Perempuan itu tidak bisa berkutik, hanya mampu menampilkan

a-pura batuk ketika Indira terpaku. Perempuan beru

Dira semakin terbang ke langit,

an juga calon suami menyebalkannya, semakin membua

sangat dikenalnya. "Kita mau ke mana?!" paniknya ketika

ris te

dah menyerga

. "Kenapa harus panik, Indira? Memangnya kamu

erempuan, kan?! Sekarang lo pasti mau godain gue habis-habisan. Nge

eh. Tanggung. Kita tunggu malam pertama aja, ya

ut lebih dulu. "Udah ... Tenang aja, aku cuma ajak ka

ati dan pikiran Indira ingin menepis kuat pemikiran negatif perempuan itu sesaat lalu. Ia

engamannya?" tanya pria itu yang melihat keterdiaman Indira

ih!" ketusnya melepas k

obil disusul wajah mencebik

ke arah lift, disusul Indir

an berdiri di samping Liam. Tidak ada siapa pun di dalam lift. H

rpikiran

ai puas, "Iya ... Biasanya di drama kesukaan remaja perempuan seusi

m!" balasnya

am bukan berarti

ad

jak tadi ternyata

erbuka dan sepersekian detik, jantung Indira berdetak kuat. Liam meraih jema

ang ternyata tidak kasar, membuat desiran halus dalam diri Indira ti

dekat dengan pria dewasa selain teman atau Kakak kelasnya yang mendapatkan label s

ndira mengerjap, tersadar jika lamunanny

unit apartemen me

ta menikah. Aku berinisiatif mengambil unit apartemen y

snya. "Aku nggak tau, impian kamu lebih suka membangun rumah atau membeli sebua

-katanya. "l-lo mem-persiapka

demikian saat Liam mengajaknya kemari. Bahkan, ia sudah menuduh sembarangan bagaimana pria itu

tanpa mengalihkan pandangan dari pria dewasa bertubuh tinggi di sa

ga. Tapi, ia cukup yakin jika pernikahan mereka yang akan terbilang cepat dan tanpa e

ami nggak akan mencarikank

tungnya berdebar kuat. Ada rasa hangat menyelusup dalam dirinya saat tat

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka