icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Iblis Itu Suamiku

Bab 8 Peringatan Kematian (Bagian 2)

Jumlah Kata:1428    |    Dirilis Pada: 05/07/2022

u pun ia justru dikhianati sahabatnya sendiri.

gan sorot matanya memandangku rendah, "Aku tidak tahu bagaimana bisa memiliki Pu

u muak dengan om

jika bukan karena kontrak kami dan seandainya Sebastian adal

am milikku menembus lapisan kulit. Sudah cukup berhenti gemetar,

iku memandangku dengan tatapan aneh seolah aku adalah

ku, Ibu tidak akan peduli, bahkan jika itu tentang pria yang kunikahi," kataku samb

g padaku? Jika memang seperti itu aku harus berterima kasih padamu

terpatri di wajahku. Kakiku sedikit berjinjit untuk mengecup pipi Sebastian mesra memb

la⸺sekilas.Pria ini sepertinya sangat bahagia menghancur-leburkan manusia angkuh seperti mereka. Sebastian pun turut

h wanita yang mengagumkan." Kami bertatapan, saling beradu pandang. Sepersekian

an sempurna." Sebastian meletakkan anak rambutku yang me

dalam dirinya. Justru karena sisi itu yang membuatnya semakin sempurna, ia berusaha sekuat

seolah ia benar-benar yang paling mengetahui dan melihat itu semua. Padahal kami baru sebulan mengenal dan mu

terpaksa, diiringi senyum masam karena ucapannya dibantah telak oleh sang menantu. K

arti sudah ter

h dari ballroom dan kini berada di lorong dekat taman. Ia mendudukkanku di salah satu bangku d

ngkan wajah saat ia memandangku. Aku tidak marah, hanya saja

kan dengan memasang sebuah plester bermotif kucing dari saku celana, membuatku menatapnya ter

bawa plester harus menjadi kebiasaanku karena pasti hal seperti ini a

adaku. Tapi aku dapat merasakan rasa sesak

sudah lama tak mendapatkan k

ar parau. Kami berjalan beriringan kembali menuju ballroom dan hendak kembali untu

da tangan Emilia yang memang sejak awal telah dipilih sebagai pewaris sahnya. Ayah meninggal pada usianya yang ke 63 tahun saat aku masih berkuliah. Tepat saat pergantian tahun ia pergi dan meninggalkanku

han sampai memanggil satu-satuny

ia juga memberikan sedikit pidato kecil berisi ungkapan hatinya yang merasa kesepian, begitu katanya. Sementara

era, terlebih selepas Ibu membanggakan Sebastian yang menjabat gelar menantu idamanny

i, bertahanlah dan tunjukkan kalau dirimu bahagia." Sebastian berbisik rendah dan mengecup pipiku

entar bibiku dengan menyikut lenganpPaman, sementara yang

stal di tangannya. Aku sangat paham, jika selama ini hanya ia dan bibi Diana yang mendukung setiap mimpi dan keinginanku, mungkin saja ia m

n ayah padamu. Lalu untuk apa kau berkuliah dan mengan

ang dan menjaga ucapan. Aku sendiri lebih memilih diam dan kembali menikmati steak di piringku, sesekali menimpali ucapan Sebastian lalu tertawa karena lelucon Ala

tidak dapat diam saja melihat Istri saya akan menerima

padam, aku dapat melihat Darren berdiri di bel

adaku, setelah menolak mentah-mentah bekerja dan hidup bebas sesukamu lalu apa sekarang? Tiba

p mata yang ada di ruangan menatap kami, tak ingin membuat suasana semakin kacau aku memilih untuk pergi dan berterima kasih sambil menggenggam erat tangan Sebastian. Tetapi lagi-l

dengan menggendong Iitrinya sebelum semakin merusak su

ar saat mengelap jejak wine di wajah tampannya, tetapi pria itu hanya tersenyum dan berkata tidak apa-apa. Ibu mendekat dan hendak membe

, aku dapat melihat rautnya yang dingin tak ada senyum ramah jenaka terukir sama

ulu. Silahkan menikmati kembali hidangan anda,

a tanam di perusahaan akan saya cabut kembali, terima kasih permisi, " sambung Sebastian kali ini ia menutup dengan sen

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka