Iblis Itu Suamiku
keringat dingin. Jantungku seolah dipacu lebih cepat dari sebuah jet⸻nafasku tersengal-s
saja tak akan ada siapapu
u tidak ingat siapa yang s
ini kepalaku terasa pening dan pandangan tak lagi fokus. Kakiku kupaksakan untuk kemba
London. Tanpa sadar ternyata kakiku telah tiba di salah satu t
lipun hanya diterangi lampu taman yang menyala. Bangku taman
sudah tercerai-berai. Perutku yang sedari bergejolak mengeluarkan semua isi makan malamku hingga
ku mati. Lalu kenapa t
idak dibatasi pagar atau apa pun. Bisa kulihat pantulan bayangan menyedihkan dari seo
h, ini
urr
n perlahan aku dapat merasakan sesak perlahan menjalar di dada. Tetapiseandainya aku memiliki kesempatan untuk mendapatkan waktu yang sedikit leb
ya, aku bukan seorang gadis normal yang
ng perlahan mulai berusaha menarikku dalam. Ini adalah akhirnya ... begitu pikirku, tern
kami ke permukaan. Udara dingin London kembali menyapa,
k-baik sa
mbuat bulu kudukku berdiri. Helaan nafas terdengar dan selanjutnya aku merasakan sebuah tangan kekar mengangkat tubuhku yang langsung m
awa yang tampan," racauku tidak jelas masih dengan nafas terengah. Pria b
ekali anda justru bertemu ma
an sekedar membalas ucapannya. Serangan panik yang kambuh itu sudah cukup membuat
k menjawabnya, aku lebih memilih untuk tetap bungkam. Sedik
g pada dasarnya aku tidak pernah mengetahuinya,
a jika serahkan jiwamu
pertanyaan yang sama seperti tokoh film yang biasanya ia bukanlah manus
memang kenapa jika sekarang abad ke-21?
ni menjawab pertanyaan yang hanya kuucapkan dalam benakku saja? Apakah ia benar-benar bisa membalaskan setiap r
kembali meringsut masuk, aku melingkarkan k
set
. Aku pasti akan menerima uluran tangan itu, kemu
aku padamu?" Pria itu tertawa keras, aku dapa
na, aku dapat melakukan
ain?" tanyaku tanpa basa basi. Lagi-lagi pria yang mengaku iblis ini t
a sinting karena pe
mengabulkan apa pun perintahmu, term
ta tidak lebih dari se
agiku. Lagi pula aku pun sudah muak dengan dunia yang bahkan membenciku se
ahun maka hidupku akan berakhir dala
pun yang terjadi, hingga kontrak kita berakhir.
dengan keras. Wajahnya sedikit melunak dari tawa dan tersenyum, entahlah tapi bagiku it
aku dan jadilah suamiku