Iblis Itu Suamiku
r yang menyuguhkan pemandangan kota London. Selama setahun ke depan hingga akhir nafasku nanti akan menjadi hal yang sanga
uua
dari beberapa barang membuatku mengalihkan p
tu saat ini memang sedang merapikan k
coba melemaskan setiap otot-otot dan sarafku. Rambut maho
aatnya beke
enuju dapur justru berbelok. Kepalaku menyembul dari balik pintu, sedikit mengintip. Dan beberapa saat kemudian aku terkejut saat menemukan apa yang ada d
. astaga, ya T
dan meja kerja masih berbahan kayu telah mengisi sudut kamar. Di dalamnya telah
tau memuji Tuhan? Pil
aga dan atasan kaos hitam polos panjang sedang berdiri membelakangiku. Pr
arkan uang dan tinggal menerima hasil akhir saja dengan duduk sant
nata beberapa dekorasi labu dan beberapa bingkai foto tua
kipun beberapa aku meminta Felix untuk menca
mendapat kejutan seperti ini. Terakhir adalah ketika umurku masih 20 tahun itu berarti sudah empat tahun waktu berlalu. Aku berteriak t
nang kau menyukai
g membuatku segera melepas pelukan kami secara paksa,
aku menyukain
esar dibandingkan dengan kamar di rumah dahulu. Sebuah meja rias dan walk-in
ngan suami-istri yang nyata, meskipun aku memerintahkannya menjadi suamiku dalam k
enerima semua sikap manis memabukann
kan beberapa platform media sosial yang memuat artikel tentang kami. Dan sewakt
n istri dari seor
etahuan jika tinggal secara terpisah, dan pada akhirnya a
rugi jika tidak memanfaatkan
u akan merasakan kembali arti dari dicintai karena aku tak
kuning di atas nakas meja. Aku tersenyum kecil dan berjalan menuju pantry setelah menutup pintu kamar, lalu mengambil apron berwarna beige
tsertaan 'Eden' dalam proyek Oswald, dan rencananya kami akan datang ke aca
. Tak lupa sekotak jamur yang akan kusulap menjadi semangkuk sup jamur hangat ka
Okay, persiapan sudah selesai," u
h. Begitu pula dengan daging dan bahan lainnya. Kegiatanku terhenti saat mendengar derit kursi ditarik
spon si pria pirang sepiring muffin telah tersaji rapi di atas meja. Bagaim
" tanyanya tiba-tiba membuatku ya
seperti ini. Hanya saja aku ingin m
ntan. Telingaku dapat menangkap suara tegukan, Sebastian mulai meminum teh yang kuseduh dan dari
penuh, aku yang memulai memasukan loyang berisi bubble and squeak s
g Direktur sekaligus Profesor bisa memiliki fans," gerutuku, karena mengingat bagai
pada layar ponsel lalu menunjukkan sesuatu padaku. Aku melihat postingan tiga orang pria salah satunya adal
ah Iblis sam
iatan memasukan bumbu ke dalam air di dalam panci. Sebastian berdecak menatap d
menggigit muffinnya keras dan mengunyahnya gemas karena aku yang tidak percaya dengan ucapannya. Tanga
ng kini tengah menekan sesuatu di layar ponselnya, hingga terdengar nada sambu
i seberang sana, dan detik berikutnya tanganku menjatuhkan sendok sayur dan s
pan di ujung sana. Aku masih menutup mulut tak percaya salah satu idol kesukaan e
na kau mengunggah foto kita, hidupku jadi semakin seperti seorang selebr
dengan berlari kecil dan menutupi wajahku dengan tangan. Senyum tipis terukir di sudut bibirku, a
eally miss
a padanya sepertinya memang bukan hal yang buruk. Hidupku yang
terkekeh saat melihat raut Sebastian seperti anak kecil yang tengah men
emang tidak