icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Iblis Itu Suamiku

Bab 2 Perjanjian

Jumlah Kata:1479    |    Dirilis Pada: 05/07/2022

g di balik selimut tebal masih menggelayut. Kasur yang terasa sangat empuk beraroma citrus berpadu dengan

aku dan jadilah suamiku

buatku langsung terduduk dengan setengah sadar, membuatku hampir oleng jika sebuah ta

ndinya tersenyum padaku. Tanpa basa-basi tentu saja aku segera menjauh dan

yak?" tanya pria pirang yang kini sudah duduk di

kau Tuan ib

giang-ngiang dibenakku, karena tingkahku semalam seperti tengah melamar seorang pr

i hadapanku ini fromtal. Dan tentu saja langsung membuatku melempar bantal yang terletak tepa

yah menghindari sera

ia tampan memang selalu menjadi mu

memuji saya terang-terangan, tap

menyebalkan. Aku jadi tak memiliki privasi nanti,

menutup mulut, aku kembali meliriknya sinis masih mengumpat. Muak diperhatikan, jadi aku memil

skan pemiliknya adalah seorang pria. Berikutnya aku berjalan hingga menemukan dapur dengan pantry be

a kebesaran berlengan panjang berwana beige. Semburat merah kembali muncul diiringi makian pelan karena rasa sebal. Aku yang hendak kembali ke kamar terkejut karena sosok pirang itu muncul

g tubuhku menuju meja yang menghadap langsung ke dapur, menarik kursi dan membuatku

menggeleng hanya mencubit pipi putihku. Ia berjalan menuju dapur sembari memakai apron hitam polos memb

g perkakas saja dan aku hanya memangku tangan melihatnya sibuk. Ini adala

i Fortuna te

esopanan dan harga diri langsung saja tanganku menyuap bacon dan telur mata sapi yang terasa lumer di dalam mulut. Berulangkali

gunyahnya, apa s

ku sibuk menaruhnya ke belakang telinga. Kegiatan sarapanku terhenti karena terpaku pada sepasang manik obsidian yang me

a mulai berbicara

n bersandar pada bantalan kursi sembari melipat tangannya. Ak

h, aku

irisnya telah berganti menjadi sepasang mata berwarna mer

tutur pria pirang itu mengawali percakapan kami. Aku hanya mengangg

ua taring yang mencuat cukup tajam dari sudut bib

am berpendar, bersamaan dengan pendarnya aku dapat merasakan tepat di punggung tanganku telah terukir

pernah mengkhianatiku apapun yang terjadi hingga kontrak k

u kata apapun yang keluar dari mulut kami. Tak lama aku dapat merasakan pipiku yang terasa

terseny

tu perlahan menghilang seolah menyatu dengan kulit putih milikku. Aku kembali melihat kembali ke arah pri

kita mulai perma

lu

ran miliknya. Si pirang ini justru tertawa dan membawaku dalam pelukannya membuatku semakin membatu. Bagaimana

ng sudah menghanc

biasa berada dalam hubungan romansa. Ia tampak tenang, bahkan tak tersipu sama sekali. Yah ... maklum

s agar orang-orang benar-benar percaya bahwa aku, S

mpan berambut hitam dengan iris mata keemasan, tiba-tiba saja telah berdiri di ujung pi

t Hamilton. Nah, dia juga sama seperti

belah alisku dan kembali memperhatikan pria bernama Felix. Dan ternyata asistennya itu membawa banyak kantong bin

Sebastian yang sudah berjalan meninggalkanku dan Felix menuju ruangan yang lain. Tentu,

apa-apa soal kehidupank

mberi tanda untuk aku membukanya dan ternyata berisikan biodata miliknya lengk

aan, kebiasaan, phobia, bahkan sampa

erasa seperti diriku

ubuhku bersandar pada dinding kamar. Kini kami telah kembali ke kamarnya. Saat ini dengan santainya suami iblisku i

novel thriller dengan nama Agatha Grey. Penulis ternama yang menyembunyikan

anan kes

edua sudut bibirnya. Tangannya sibuk mengancingkan kemeja putih, aku b

ng aku

amu, mantan kekasihmu

Aku yang hendak pergi meninggalkan pria menyebalkan itu dapat merasakan

a target pertam

dak terbiasa dengan pan

lalu lintas London dari atas sini. Senyumku merekah diiringi den

ri keluarga besarmu

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka