icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Kamu Akan Miskin, Mas!

Bab 6 Manusia Tak Tahu Diri

Jumlah Kata:1999    |    Dirilis Pada: 05/07/2022

A

malam kita nungguin transferan da

tampak memerah. Aku tidak bisa membayangkan dia membayar

mpat. Dia terlihat malu sekali. Dalam hati, aku justru te

tadi gak bisa bayar makanan." Rini ikut berg

odo amat dah. Mereka malu karena masalah ya

storan kalau gak bi

in? Aku capek lama-lama kayak gitu. Pusing." Mas Ren

oran mahal, tapi gak bisa bayar. Maunya enak, tapi gak mau usaha. Mau pakai uangku? Maaf saja, ti

a, dan Rini. Aku bebas. Bisa mengangkat telepon ini kapanpun. Aku menggeser t

rena tidak ada gunanya. Aku ingi

eberang sana terdengar mantap se

melakukan sesuatu. Aku mengangguk-anggukkan kepala, mereka sangat

-benar aku percaya melakukan sesuatu dengan segala risikonya. Di

gus."Aku

n yang dia janjikan. Aku mengangguk

ke

aku tidak sabar untuk besok. Pasti akan menyenangkan sek

*

mua? Padahal sebelum pergi makan ke

i dia tidak mau membayar utangnya. Siapa yang minj

ngat kalau punya utang. Dasar menyebalkan, sebentar lagi aku yan

uga suara Mama Mas Reno. Sepertinya ramai sekali di kamar itu.

uat perhiasan itu. Malah hilang sekara

neriakinya begitu. Menyebalkan sekal

ng ambil perhiasan Rini ya? Dasar maling, kalau gak bisa beli itu jangan ambil

atu. Aku kalau mau bisa beli berkali-kali lipat dari pe

Mamanya, kemudian kembali menata

ang? Atau seenggaknya kamu lihat per

ina itu." Mama Mas Reno yakin sekali

kamu yang ada di rumah tadi." Mas Reno keluar kamar Rini, bertanya p

ya membuka suara setelah diam sa

rkejut, dia melebarkan mata

dia pakai bertanya. Kalau utangku, tidak perlu aku membayar pa

iasan si Rini? Aku yang akan membayarnya sendiri, tidak pe

Mas Reno dengan suara kesal. Dia tampak kaget mende

ringis. Dia sepertihya

kai perhiasannya."

l lebih dari dua juta. Kenapa Mbak

iapa juga yang akan membayar utang si Rini kal

jangan pun

nnya, mulai membahas hal lain. Aku duduk di sofa, menatap Raja yang

ihat ceria. Mungkin sudah lupa dengan perhiasan

Bagaimanapun juga, Mas Reno adalah Papa dari

ng?" tanya

ba gendong Raja.

ja, Mas Reno tetap Papanya. Mas Reno mengambil alih menggen

kan berpikir ulang tentang cintanya. Juga hubungan kami tidak akan seburuk

yata kamu mau melahirkan betulan. Ah, aku jadi tidak ada di samping kamu saat

akan membentakku saat aku melahirkan, Mas. Juga kamu tidak mu

Aku menghela napas pelan, mengec

ncana kita berja

bagaimana nasibnya. Kenapa si Hani

ana sudah berjanji kalau aku akan membantunya

iba-tiba berubah gitu? Lagi ada m

n menggelengkan kepala. Enggan menjelaskan semuanya. Ngapa

n simpan masalah sendiri. Aku ini suami kamu,

Aku menjaw

el kamu. Aku mau tau siapa yang ngecha

atap Mas Reno yang juga ikut memperbaiki p

lihat ponselku. Jadi adil, aku lih

ut sekali. Pasti dia tidak m

an. Bisa-bisanya dia mau mengecek ponselku, sementara aku tidak bol

Pasti ada sesuatu itu, Bang." Rini yang duduk di dekat kami akhirn

Mas Reno melotot ke adikn

agar kembali seperti sebelum melahirkan. Menjadi Nina ya

mpak salah tingkah. Dia sejak tadi ingin mengatakan sesuatu, tetapi bata

raan Mas Reno. Aku paling tidak suka

" tanya Mama Mas Reno samb

Mas Reno juga terlihat sibuk dengan ponselnya. Dia enggan menja

o tampak kesal, aku masih mengabaikannya, sement

a sudah makan tadi? Kenapa pakai acara meminta lagi padaku? Harusny

gkat bahu.

ing beneran kamu di rumah ini, Reno. Semuanya gak diurusin." Mama Mas

Aku sampai pusing sekali mendengarnya berbicara. Tern

in." Mas Reno m

n Mas Reno. Kebetulan, di lemari pendingin ada

aku menggoreng ayam untuk diri sendiri. Kemudian

gar teriakan Mas Reno, disusul suara tangisan Raja. Aku menghela na

teriakan Mas Reno bergema

saja tidak bisa. Makan saja dia sepertinya yang bisa. Aku meletakkan

uruh si Rini." Aku memb

yum. Melihat Raja tenang, itu membuatku bahagia. M

inyaknya mel

uci wajah. Sudah aman, sudah makan tadi. Untung saja aku duluan makan. Kalau bareng mereka, entah apa jad

kat. Aku menggelengkan kepala melihat minyak tumpah se

itu nyusah

kan ayam goreng. Hampir saja tawaku meledak. Itu salahnya si Rini terlalu dimanjain

Sudah tau adiknya tidak bisa menggoreng ikan masih saja dibiarkan. Mama

an lihat ayam itu?" Mama Mas Reno tampak muak

cu juga ternyata, bisa-bisanya mereka membiarkan s

an kepala. "Pak

an memasukkannya ke dalam piring. Ya, nikmati saja ayam gosong itu. Aku ha

dia sesekali melirik Mamanya yang tampak malas-malasan memakan aya

k bisa menahan tawa. Astaga, mereka lucu sek

ggapi perkataanku barusan. "Terser

diketuk. Aku melangkah ke depan, meninggalkan keluarga Mas Reno yang

Mbak

u benci dan menjadi parasit di hidupku. Ken

n kamu

*

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka