icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Kamu Akan Miskin, Mas!

Bab 4 Kejutan Pertama

Jumlah Kata:2098    |    Dirilis Pada: 05/07/2022

A

apaan tehnya, Nina? Perut Mam

angkat bahu. Memilih mengabaikan mertuaku. Aku seolah tid

mengusap kepala Raja. Mama Mas Reno berdecak, dia

u memang ide yang sangat unik. Aku disarankan oleh salah

mana? Kok gak ka

seragam kerjanya. Selama ini, mana pernah Mas Reno menyiapkan pakaian kerjan

telah Mas Reno pulang. Ada k

a mengurus keuangan, tapi aku selalu meneliti lapo

as Reno juga ikut gajian kalau akhir bulan, tapi selalu habis di ha

cuma ada nasi sama kerupuk di atas meja. Ka

n sea

ana ada gizinya kalau gitu. Suami bukannya dilayani dengan baik, mala

ya aku

an nanti. Lagi pula selama dua hari aku di rumah sakit kemarin, bahan

b kemana, menghilang. Makan saja itu yang ada, kalau tidak mau tid

gar gak sih?"

Aku menjaw

gitu kenapa?" Mas Reno tampak fr

celana pendek. Sepertinya, dia bingung mau pakai pakaian

nya dia sudah terlambat untuk beke

aaf Reno kemba

ruti kemauannya, mungkin sejak tadi Mas Reno sudah melempa

s Reno masih memakai pakaian santai

sih sarapan kerupuk." Mama Mas Reno kembal

dak ada kerjaan lain. Mereka seolah menuntut aku untuk bisa se

na pelit bang

a seluruh hartaku habis

li lewat." Aku meletakkan a

ini. Bukannya hidup leb

ku sukses membuat M

ian melangkah ke kamar. Angga

sudah pergi. Tersisa Mertuaku dan Rini saja. M

banget. Tersi

Rini lap

t di tangan Mama Mas Reno. Aku melang

akan, semuanya gak ada. Sekarang,

aku sambil mengem

s? Rini li

ti angka yang tertera. Tangga

a makan biskuit ya

perut Mama kay

kamar mandi. Sejenak aku ters

ari pertama

*

enatap sekitar, kemana Mama Mas Reno dan si Rini? Mereka tidak keliatan sa

neh-aneh sekali. Kenapa tidak pakai bertanya dulu padaku

atif sendiri. Padahal baru saja ingin aku buang. Eh, malah tid

ke rumahnya. Padahal dari kemarin aku sudah berjanji akan ke rumahnya. Aku lan

o, N

k? Ini aku mau langsung jala

Aku tungguin dari kemarin lho, kukira kamu gak b

Hendak bersiap-siap, tidak mungkin aku melanggar janji

kat rumahku aja deh, sekalian makan. Biar

Hani yang sejak kemarin menginginkanku untuk datang. Dia hanya ingin bercerita, mengeluarkan semu

ang lagi ng

ambil pakaian dari dalam lemari. Raja sedang

a teleponnya. Nanti kalo udah di jalan bilang aja sama aku.

il membawa Raja. Aku menggaruk rambut yang tidak gatal

ku jemput aja,

rumah kamu. Nanti pulangnya baru kamu ante

dang berpikir. Aku menunggu keput

uangnya. Lagian aku yang butuh kamu ko

ujui perkataan Hani. Itu ide bagus juga seben

ak? Aku langsung ke ru

af lho kalo

ku. Aku matiin ya teleponnya. Nanti kalo

matikan teleponnya. Kemudian melangkah

erdering. Hani sudah menelepon. Dia pasti sudah sampai di

umah kamu nih. Kamu uda

ar ini lagi j

dahulu. Jangan sampai barang-barang berhargaku

na lagi k

gi sih? Ada masalah apa denganku? Sepertinya sensitif sekal

Ada urusan

aru juga melahirkan, bukannya bersih-be

kan apa pun di rumah ini. Justru dia yang menjadi beban di rumah ini. Enak saja

ak pinggang. Apa yang akan dia

lepon Re

nting pekerjaan rumah sudah selesai di tanganku, bersih-bersih sudah, bahkan sudah memasak dan

o, R

lo,

ikut mendengarnya juga. Bodo amat dah, mau diizin

nsel, mengetikka

sebentar. Mungkin sepuluh menit

nggu sampe kapan pun kok. Ka

ng begitu berulang-ulang, tidak enakan kalau mer

di rumah? Atau gimana? Soaln

njadi kejutan sekali nanti. Aku tersenyum tipis, m

arus larang dia. Masa jadi istri main terus kerjaannya,

edikit kesal. Kenapa dia malah bi

juga biarin aja. Aku lagi pusing, j

ersenyum tipis. Aku sudah menang, mau apal

ri kan Ma? Ak

Langsung melangkah ke mobi

ai

keadaan? Baik?"

Hani menceritakan semuanya. Ini sepertinya nanti sampai

membuka semua cerita ke orang lain, apalagi ke Ha

t sampe bilang k

h, kenapa dia pakai acara menangis segala sih? Aku mengg

pe rumah baru nangis. Maaf banget, apa

ang nyetir mobilnya? Biar ka

Gak papa ak

kitar, rumahnya besar juga sebenarnya. Hanya saja

h makan gak? Seka

agus banget kok. Sekalian kan aku

Sini

enatap sekitar. Hani menyuruh duduk di ruang ta

anyaku pelan, takut me

ama wanita lain." Hani sam

alah jadi t

i. Dia akan mengubahnya sedikit. Aku menganggukkan kepala, kala

n sulit. Sangat sulit bahkan, tid

*

ami sudah menyusun rencana dan akan segera melakukan

kusut. Aku melirik jam di dinding. Ini sudah waktu pulang Mas Reno dari butik. Aku

trika gitu lagi. Kayaknya tadi baik-baik aja." Mama Mas Reno langsun

mang kusut sekali. Aku fokus dengan Raja, seolah tidak peduli d

? Si Nina emang

ar. Dia tampaknya baru saja menerima kabar g

kamu kayak si Nina, ya. Cuma

kita beli makan aja di luar." Rini me

rbisik. "Pakai uang siapa?

a tau

Reno meletakkan sepatu. Dia melepas

rhenti tepat di hadapanku. Ketika aku mendon

engan orang lain, Nin? Gak bilang-bila

*

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka