Kamu Akan Miskin, Mas!
A
di istri. Suami sendiri di
apa. Aku menatap mereka bergantian. Mereka berharap apa dariku? Pe
sedang sibuk dengan Raja. Bahkan Raja baru saja tertidur. Aku me
k. Sebenarnya malas menanggapi Mas Reno, tetapi ini seru
h-olah ada yang menggantikan posisinya di butik tanpa sengaj
h senang dengan orang-orang di butik, mereka ikut senang kala
arkannya saja. Kukira itu hanya terjadi sebentar. Ternyata terjadi cukup l
lahirkan kayak gini. Lama-lama pusing lihat kamu, Nin." Mas Re
pa, s
pa-apa, tapi penasaran sekali dengan masalah kami berdua. Aku me
Reno ada di rumah ini. Pasti semua masalah kami berdua
a. Pas Reno protes, karena nama Reno jelas-jelas harusnya masih terter
pada Mamanya. Aku hanya memperhatikan. K
u, Nina?" tanya Ma
idak mengerti kalau orang sudah marah bagaimana. Aku mengepalkan tangan,
engganggu, tetapi Mas Reno dan keluarganya memang su
apa?" tanyaku s
tu kamar, meletakkan Raja ke tempat tidur bayi. Baru saja duduk di tempat t
ihat bingkai foto terjatuh. Itu foto pernikahanku dan Mas Reno
rasa bersalah sudah menjatuhkannya. Padahal aku yakin sek
ana mungkin benda seberat itu terjatuh se
n. Mana pernah aku merusak barang-barang di rumah ini. Apalagi ini
deh. Kamu gak usah marah-marah
aun? Kamu aja
ung sekali dengan perkataanku barusan. Memang benar, kan? Dia akan
makan di
pakaian bagus. Begitu juga dengan Rini. Aku
emana,
, lah. Mama bosan cuma d
usut. "Mau pakai uang siapa? Reno
kode agar Mas Reno meminta uang padaku. Mereka sekeluarg
dada, memejamkan mata. Menunggu apa yang akan mereka lakukan. Mereka it
rnya duduk di sebelahku, meminta uang. Pasti dia m
gnya aku peduli? Mau dia makan enak atau makan mewa
enarik tanganku. Dia berus
kali. Mataku terbuka, menatap Mas Reno yang menatap penuh
engatakannya seolah sungguh-sungguh, tidak ada yang terlihat bermai
ya aku sudah beraksi, maka jangan harap bisa lepas dariku. Aku adalah
Lima juta aja." Mas Reno menatapku sambil t
jut
un di pohon. Aku menatap ketiga manusia tidak tahu malu itu. Me
u. Jangan lupa ditransfer, Nin." Mas Reno melambaika
ari surat perjanjian asli yang disimpan Mas Reno. Ini pasti akan sulit sekali, kar
mpai ke ruang kerja juga tidak ketemu. Sudah aku duga sebelumnya. Mana mungkin
itu?" gumamku sambil kembali
bisa membalikkan nama aset. Mataku memandang sekitar, aku tidak
jak tadi aku tunggu-tunggu juga. Memang sejak dari awal aku menun
tanyaku me
h, Bu. Pak Reno tidak mungkin me
ma, kesal pada Mas Reno yang entah meletakkan surat itu dimana dan yang kedua kesal pada orang suruhanku y
udah ketemu titiknya. A
merwka berguna juga. "Kerja
egera melaksanakan pe
ncuran Mas Reno semakin mendekat. Aku menatap status WA Mas
enyum. Pasti Mama akan menanyakan soal kesehata
, Say
k?" Aku tersenyum, menunggu M
ik, Sayang. Kamu gimana
aja juga. Ini ad
eaker. Kamu mau b
h? Kalau ada apa-apa langsung hubungi Mama sama Papa aja. Biar kita l
ruk rambut yan
tir." Aku tersenyum tipis, meskipun tidak sepenuhnya benar,
amu mengganti posisi
ludah, bagaimana cara menjelaskan ke Papa? Ini mah sudah p
bagaim
gantung terus sama butiknya Nina. Itu yang selalu Papa bilang ke aku d
ada masalah ya sama Reno? Kayaknya sejak kam
kali sih? Aduh, bagaimana cara aku menjelaskannya ya? Tidak mun
sama Reno dan keluarganya? Bilang aja sama
salah sama Mas Reno dan keluarganya. Kami bai
kamu aja deh. Mama ja
Mama dan Papa. Padahal aku belum menceritakan apa
Atau besok atau nanti kalau aku sempat main ke rumah Ma
Mama dan Papa. Jangan dipendam sendirian. Gak bai
punya Mama sama Papa. Atau kalau butik kamu butuh suntikan d
yum, senang dengan pe
atiin teleponny
? Perasaan Mas Reno baru saja pergi, tidak mungkin mereka ke
tamu. Jantungku berdegup kencang. Jangan sampai itu orang
a sedikit. Tidak keliatan, hanya punggung orang y
berbahaya? Mana gedor pintunya kuat sekali
pa yang bertamu? Mama dan Papaku tidak mun
oy
Menatap pintu rumah. Terdenga
ntu. Ada dua orang pria yang be
tanyaku sambil men
an Bu
ataku menyipit, meneliti mereka. Seperti tukang tagih utang. Mana pernah aku memi
nagih utangn
ih nya sama orangnya. Jan
minjam siapa, yang disuruh ba
nyuruh kami me
benar tidak tahu diri. Tidak Mas Reno, mert
anyaku sedi
juta,
ntu, menguncinya. Kemudian
pada mereka. Tidak ada yang be
e laci Rini. Ada beber
u kurang, minta sama si R
g aku berikan. Akhirnya, pergi
suruh dia meminjam uang pada oran
denting. Dar
ransfer, Nin. Kita mau pulang, tapi belum b
n ponsel ke atas meja. Kedu
aja send
*