Salahkah Aku Mendua
sah dengan air mata, mengusap setiap bulir
tak bisa hidup tanpamu, Vi. Andai bisa, aku ingin sekali membawamu ke rumah, agar kita bisa terus bersama
ni semakin yakin untuk membelenggu pria itu ag
s. Apa jadinya aku tanpamu," lirih V
aku hanya milikmu," balas Trista
kimono tipis yang dikenakan semakin luruh, kini lingerie yang dikenakan te
rasa sedih," ucap Viviana seolah menyesal padahal itu hany
tu sebagian terlihat begitu jelas, bahkan gundukan yang bi
k menutupi tubuh wanita itu. "Kenakan kimononya dengan benar, jangan sampai kamu sakit kar
Tristan, tatapannya p
k menginginkannya?"
hi Trista
bawah, lantas menggigit bibir
h dalam adalah dengan cara bercinta dengan pria itu. Viviana takka
icara tapi terjeda saat telunj
angat siap untuk kamu miliki," ucap Viviana den
an atau tidur satu ranjang, tapi sampai detik ini sama se
maka Tristan pun akan pasif. Jika seperti itu terus, maka r
teronggok di lantai. Ia lantas bangun, tatapan terus tertuju kepada
wanita itu melepas kimono dan memperlihatkan tub
nghadap pria itu. Ia membelai lembut pipi Tristan, lantas t
ikan padaku kalau kamu menginginkanku, buktikan jika aku adalah satu-satunya milikmu," bisik Vivian
kit dalam diri sebagai pria normal. Ia menatap Viviana yang baru saja menciumnya, melihat beta
tanya Tristan yang sepertiny
Aku milikmu," jawab Viviana dengan suara erotis, m
ikan Viviana, hingga pria itu merengkuh pin
, lantas dengan cepat menyentuhkan bibir me
sap berulangkali bibir Viviana yang begitu menggod
leher Tristan, memperdalam ciuman m
melepas jas dan dasi Tristan dengan bibir masih saling bertautan, bahkan kemud
kenakan Viviana, sehingga kini hanya tersisa kain te
nyatuan dua tubuh. Suara desahan mengiringi kegiatan mereka, bisikan kata cinta dan juga nikmat terus terlontar dari bibir
rapan atau makan sesuatu sejak dari rumah. Ia langsung masuk ke
sten Astrid, menyadari jika atasannya itu be
an Astrid terlebih dahulu se
as yang harus diselesaikan,"
aja. Nabila tahu betul bagaimana Astrid, dulu atasannya itu sangat peria
sudah beran
ra seorang pria saat baru saj
." Nabila menunjuk ke pintu ruangan
asuk?" tanya
alu terpukau dengan sikap ramah dan rendah hati Deon. Nabi
ntas masuk dengan k
meminta sesuatu dari Nabila, tapi
nya Deon dengan sen
yang entah kenapa jadi kikuk
enyum, lantas mendeka
an denganku?" tanya Deon seraya menunj
kenapa pria itu selalu baik dan menaruh ha
bicara, tapi terjeda saat me
ola matanya membulat sempurna. Ia langsung mencengkera
" Deon merasa ada