icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Salahkah Aku Mendua

Bab 2 Berselingkuh terang-terangan

Jumlah Kata:1125    |    Dirilis Pada: 02/07/2022

saat se

berjalan dengan anggunnya menyusuri koridor sebuah perusahaan.

Wanita yang memakai lipst

janji?" tanya s

n kedua telapak tangan untuk bertumpu di mej

pa aku, 'kan! Apa masih perlu aku membuat janji

gatakan kalau Tristan ada di dalam. Gadis itu tahu kalau Vivian

da mengejek, lantas masuk ke

epat menuju meja kerja Tristan, bahkan tanpa ragu duduk di pan

u datang?" tanya Tristan dengan kedu

zin, hah?" Viviana dengan centilnya mengedipka

ar," ujar Tristan

ikan wanita itu?" tanya Vivian

," jawab Tristan yang kesal karena tidak berhasil me

ia?" tanya Viviana yang seakan ti

ng bisa kita lakukan agar dia mau menandatangani sur

tanya

n sekretarisnya, hingga Tristan memiliki ide gila agar

ab Tristan seraya me

enatap daun pintu yang mungkin saja sedang menutup p

ngung karena satu atasannya, sedangkan satu

siap untuk mengetahui fakta yang mungkin tidak seharusnya diketahui. Membuka pintu itu pe

ihat adegan ciuman panas yang sedang dilakuka

encium bibir Viviana begitu ganas, bahkan tangannya

ap santai dan tidak terkejut meski rasanya ada se

tak langsung menatap Astrid tapi

ah berbisik, akhirnya tahu maksud Tristan, mereka

Tristan dengan sengaja

seakan malas dan bersika

ir, seakan sedang memperlihatkan kalau bibir itu baru dimanjakan. Viviana melirik penampilan Astrid yang

anya Tristan yang langsu

u angkat," jawab Astrid seraya berjalan

a kemudian melirik bibir Tristan yang terdapat bekas lipstik Viviana. Ia men

Tristan kasar. Menatap kesal

sampai karyawanmu mengetahui apa yang kamu lakukan," ucap Astrid yang tentu saja mengandung nad

iucapkan Astrid, hingga mengusap permukaan bibir

kedatangannya pasti tak diharapkan, tap

tan sekali lagi. Pria itu mas

siang bersamanya sekarang," jawab Astr

lagi Tristan membahas masalah perceraian. Dalam pikirannya seka

tang untuk melegakan hati Mama, atau kamu mau kalau Mama mengadu p

bawah pengawasan ayahnya. Tentu saja Tristan masih harus merasa takut jika posisinya ter

ku akan segera menyusul!" p

kendali sang ayah. Andai saja perusahaan itu menjadi miliknya, serta memiliki separuh saham perusahaan itu, pa

yang ternyata duduk di kursi depan meja se

a mengejek Astrid yang kelua

, memilih langsung berjalan meninggalkan

luar dari ruangan, tentu saja hal

merangkul lengan Tristan. Wanita itu ter

gan berat hati menjawab, "Maaf, aku ada perlu deng

k, menghentakkan dua kak

Viviana yang langsung melepas lengan Tristan

a mencintaimu, bagaimana bisa kamu menuduhku mencintainya, hmm?" Tristan m

iba-tiba menyukai Astrid. Meski tidak suka, tapi Vi

n menemui orangtuanya?"

iakan, hingga akhirnya Vivian

elus dada, merasa heran

man rubah? Kenapa pula Bu Astrid sangat baik dan penyabar, coba kalau aku. Sudah a

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Hubungan tak baik2 Bab 2 Berselingkuh terang-terangan 3 Bab 3 Ceraikan pria itu4 Bab 4 Mencoba mempertahankan 5 Bab 5 Rayuan Viviana6 Bab 6 Tak mengenal dosa7 Bab 7 Foto perselingkuhan8 Bab 8 Kecurigaan ayah mertua9 Bab 9 Memasak makan malam10 Bab 10 Jerat Viviana11 Bab 11 Malam panas 12 Bab 12 Kecurigaan Bagas13 Bab 13 Menikah karena terpaksa14 Bab 14 Sakit15 Bab 15 Tekanan16 Bab 16 Ancaman Bagas17 Bab 17 Mengusir secara halus18 Bab 18 Bendera perang19 Bab 19 Permintaan berpisah20 Bab 20 Kamu masih mencintaiku 21 Bab 21 Rahasia Viviana22 Bab 22 Kebusukan Viviana23 Bab 23 Mengadu domba24 Bab 24 Tuduhan25 Bab 25 Penghinaan26 Bab 26 Merindukan perhatian27 Bab 27 Masih mencintai28 Bab 28 Sindiran29 Bab 29 Bukan wanita baik30 Bab 30 Membawa ke rumah31 Bab 31 Bercinta di ranjangnya32 Bab 32 Berselingkuh denganku33 Bab 33 Menjadi selingkuhan34 Bab 34 Tidak menyesal35 Bab 35 Berpura lemah36 Bab 36 Menunggu pembalasan37 Bab 37 Pulang ke rumah38 Bab 38 Takkan melapor39 Bab 39 Mengingatkan masa lalu40 Bab 40 Perhatian Deon41 Bab 41 Tidak bersemangat42 Bab 42 Mengubah penampilan43 Bab 43 Penampilan luar biasa44 Bab 44 Berpikiran licik45 Bab 45 Tuduhan dan hinaan46 Bab 46 Buta akan cinta47 Bab 47 Tidak rela pindah48 Bab 48 Bukan keputusan asal-asalan49 Bab 49 Hubungan khusus50 Bab 50 Mewakili51 Bab 51 Ingin bercinta52 Bab 52 Ibu cantik53 Bab 53 Lebih baik tidak bertemu54 Bab 54 Melupakan dendam55 Bab 55 Merasa lega56 Bab 56 Tidak bisa mengelak57 Bab 57 Perasaan bersalah58 Bab 58 Meluruskan semua59 Bab 59 Keputusan Bagas60 Bab 60 Baik dan salah61 Bab 61 Dibutakan cinta62 Bab 62 Maaf63 Bab 63 Merasa bersalah64 Bab 64 Memutus hubungan65 Bab 65 Surat perceraian66 Bab 66 Penyesalan67 Bab 67 Perasaan Astrid68 Bab 68 Kejujuran Astrid69 Bab 69 Penderitaan Viviana70 Bab 70 Masih perawan71 Bab 71 Jangan membebani72 Bab 72 Serangan dadakan73 Bab 73 Kecemasan Deon74 Bab 74 Hati yang busuk75 Bab 75 Kesempatan kedua76 Bab 76 Mengabulkan permintaan77 Bab 77 Cinta lama belum kelar78 Bab 78 Keputusan79 Bab 79 Wanita yang lebih baik80 Bab 80 OTW janda81 Bab 81 Resmi bercerai82 Bab 82 Tuduhan Melani83 Bab 83 Tidak mau jujur84 Bab 84 Memastikan85 Bab 85 Tidak ada kabar86 Bab 86 Menyita87 Bab 87 Ending