Salahkah Aku Mendua
n senyum puas yang terpajang di bibir. Jemarinya mengusap wajah pria yang tengah memacu t
Seorang wanita lain sedang berdiri terpaku di balik pintu, menutup permukaan bibir agar
apa dia tega berb
dari satu bu
pria melempar sebuah stopmap ke arah wa
ap tidak suka padanya. Wanita itu terkejut ketika melihat s
ni, Tris?" tanya
amu bebas aku pun sama," jawab Tristan yang seak
untuk tidak pernah bercerai denganmu. Aku t
Astrid-putri dari sahabat karibnya. Namun, ternyata Tristan sudah memiliki kekasih, hanya demi menuruti impian ibunya, Tristan setuju menikah dengan wanita yang tidak pern
arena kasihan dengan ibu Tristan, Astrid menerima perjodohan itu. Astrid adalah gadis
tu langsung buru-buru menyodorkan surat cerai ke arah Astrid,
ngat, kalau kamu tidak pernah berhak mengatur apa yang mau aku lakukan, ka
pintu begitu keras hingga membuat kedua
ap seperti pasangan hanya ketika berada di depan ibu Tristan, selebihnya mereka seperti orang yang tidak saling
gurus perusahaan fashion milik keluarga sebagai seorang direktur utama. Andai Astrid mau, bisa saja meningga
k yang seharusnya diberikan untuk Astrid. Janganka
selalu pasrah dengan perlakuan Tristan. Hatinya pernah y
nya. Wajah Astrid sedikit pucat dan lelah, bukan hanya memikirkan kepergian mertua yang
manggil namanya, membu
orang pria yang tengah be
hun lebih tua dari Astrid, memiliki tinggi badan sekitar 185cm,
tanya Deon ketika sudah berd
kan pekerjaan terlalu lama," jawab A
at saja. Pasti lelah mengurus semuanya sendiri,"
erusahan Astrid, sedangkan wanita
Kamu sudah terlalu banyak membantuku," balas
Kamu tahu sendiri bagaimana hubungan kita sela
seakan kembali ke waktu beberapa bulan yang lalu, keti
ke!" Astrid sesegera mungkin meninggalkan Deon,
ela napas pelan ketika sebuah kekecewaan d
arus sepe
. Meski sang sekretaris membantu dengan bolak-balik ke rumah Astrid untuk meminta tand
nya, berkas yang menumpuk ta
id terpecah. Ia pun segera menjawab ka
sapa Astri
li makan siang dengan kamu dan Tristan, apa ada
mengiakan. Setelah ibu mengakhiri panggilan, Astrid pun mencoba menghubungi sa
strid benar-benar harus bersabar terhadap Trist
an menemui ibu pada pukul setengah satu, sedangkan sekarang sudah pukul seb
n sampai makan siang usai," pa
5 tahun itu langsung berdiri
menuju perusahaan Tristan yang berjar
i. Begitu hampir sampai di pintu ruangan yang dit
sapa sekret
Fi?" tanya A
dikit kebingungan menjawab pertanyaan Astrid,
tanya Ast
awab, tapi Astrid melihat kalau Sufiana ter
Astrid sepertinya ta