Narasi luka
ahun
" ujar gadis kecil berkuncir dua, yang perasaannya sangat gembira karen
en," pinta gadis kecil yang dari tadi masih setia menatap seor
antar anak saya ke sek
a, Lala juga pengen di anter Mama, Lala kan mau k
harus mengantar anak saya!" Nada b
ala kan juga anak Mama." Gadis kecil itu mulai men
kali ini," pinta seseorang yang mul
anak pembawa sial!" Dia tau Alana tidak bersalah dan tindakannya yang sangat kekanakan dengan tidak pernah men
muncul, setiap kali ia menatap Alana. Hatinya
andung, kalo kamu memang tak ingin mengantarnya sudah
tu Bianca!" Tegas Amara lal
semua ini terlalu menyakitkan untuknya, t
rinya dan adiknya Bianca? Alana sama sekali
memprioritaskan Bia
ianca yang merasakan kasih sayang dari seorang mama. Alan
/
Langit dengan awan kehitaman sama sekali tidak menghentikan langkahnya untuk berjalan melewati gunduk
akan memiliki kecantikan di atas rata-rata dibandingkan remaja pada umumnya. Namun, siapa sangka gadis se
a menatap pilu dua pusara yang berada di hadapanya kini. "Apa kabar? La
tih yang telah ia bawa di atas kedua pus
gkin bisa menggambarkan perasaan Alana saat iniang yang sangat ia sayang, namun tetap saja ia adalah manusia biasa yang dengan
Lala, apa bener kata Mama Lala itu anak pembawa sial? Buktinya kalian pergi gara-gara Lala
juga ingin disayang, apa Lala gak be
sudah berganti ditemani dengan suara guntur dan tetersan air yang per
ayang kalian," pamit Alana l
an tetesan air hujan yang perlahan membasahi tubuhnya. D
tan umum, Alana memilih berjalan
/
menjadi tempat ternyaman untuk berbagi setiap masalah yang mereka hadapi. Namun, tida
yak gini, sakit gue syukurin Lo!" Sinis Bianca, adik Al
g menghalangi pintunya, jika ia menjawab sama s
apain kamu masih berdiri di depan pintu? Cepat masuk!"
a dengan tajam, seperti mengisyaratkan aga
kakmu masuk, Na
. Jika kalian berpikir Bianca bermuka dua, pemikiran kalian tepat se
s cepat ganti baju ya, La? Biar gak sakit," ucap Bianca, seolah ia memiki
langsung bersih-bersih ganti ba
Alana lalu berjala
kamu bela, selalu keluyuran berbeda dengan
ma dengan Caca. Mau sampai kapan kamu tidak meng
ampai kapan pun anak ku
eperti ini sayang?" tanya
ar pergi dari hidupku," ja
endengarkan semua perdebatan itu dari balik pintu kamarnya, hatinya sudah
ingin dan acuh pada Lala, Ma? " mo
etaknya berhadapan dengan kamar Alana, Bianca tersenyum p
dia gak pantas tinggal disini, karna hanya aku yang berhak memiliki