Narasi luka
sambil menatap langit-langit kamarnya, Reyhan tak mengerti mengapa gadis itu bisa membuatnya sepeduli ini pad
ih baik sekarang? Atau ia masih trauma dengan kejadian tadi. Ah mengapa ia jadi berle
h?" ucapnya sambil me
na pikirannya tak mau berhenti
ama gue kalo kaya
riak?" tanya Anna, Bun
mp
ini gara-gara nont
ada apa, sini turu
ni Rey
/
i Alana saat hendak memasuki kelas. Mau tidak mau, ia ha
berbalik badan, Reyhan pun berjalan leb
?" tany
. "Oke, gue gak mau berbelit-belit. Gue akan langsung
berhasil membuta kening
gitu aja, apalagi lo yang nangis d
ta Alana
sal tak mengerti apa yang dipikirkan oleh Reyhan. "Bukannya
gue anggap
Alana sambil membuka ransel sekola
n seperti itu ya
gak butuh uang lo, u
mau l
sekolah
k m
ar
imbingan o
e mulai sekarang lo kerjain tugas sekolah gue." Reyhan mengel
gak mau,"
ugas gue harus beres semua! Dan
e kan udah bilang,
karna lo udah jadi
ya, Reyhan sudah berjalan pergi begitu saja. Alana menghela
rah lokernya, dengan tak mempedulikan banyakny
avy yang ia pakai saat telah be
surat-surat serta coklat memenuhi isi lokernya. Beginilah akib
t itu pasti akan menjadi santapan teman-temannya. Setelah selesai membereskan isi lokernya, Reyhan mengam
/
ransel dan duduk di bangkunya
? Ih, kok bisa sih? Gue juga mau kalo y
na menoleh sekilas lalu
agram gosip anak Angkasa?" Heboh Keysha lalu memperl
tor Reyhan. "Asal lo tau aja ya Al, satu sekolah heboh karena foto lo it
pi
a Keysha sambil melirik buku tugas Reyhan yang Alana letakan di
apa kali Al, yang penting di
aco
emang ga bener," kata Ke
/
tugas sekolah milik Reyhan. Jari-jari lentiknya itu mulai menggerakan pensilnya di atas buku Reyhan. Alana cukup lancar dala
na memberikan buku tugas Reyhan sepulan
masukkan buku yang baru saja Alan
pergi." Belum saja Alana melangkah tap
ar Reyhan melepaskan tangannya karena ini masih berada di
n Alana seakan kalimat Alana
a melepaskan cekraman tangannya pada Alana, ia mal
a sih?" ke
ah alisnya. "Mau gue? J
k waras
gara-gara lo,
nya sedikit malu ia juga bingung. "Bener-bener udah gila lo ternyata," kata Alana yang lalu m
h gemas dengan ulah Alana barusan. "Gue yakin, gue b
/
ang, dirinya baru saja keluar dari perpustakaan dan ternyata Reyhan masih menun
k Alana pulang bareng,"
gu dia dari tadi. Mending lo urusin tuh a
uh fans-fans gak jelas lo
dasar bumi saja melihat keduanya saling berdebat apal
ngannya yang digunakan untuk tarik-ta
hnya gak makin besar," ucap Alana. Mendengar itu R
mau pulang sama gue, mendin
anti kalo ada apa-apa lo bi
a V
bilnya. Sampai di depan mobil, Reyhan baru melepas
n membukakan pintu
mobilnya, Reyhan menutup pintu mo
ajukan mobilnya keluar dari area SMA Angkasa,
k! Kr
g Alana sudah duduk cemas menahan malu. Tak lama Rey
irnya Alana me
mau berak di sin
n barusan. "Turun sendiri apa perlu gu
bukan bayi yang perl
erdecak sebal karena ucapan Reyhan dan iku
ua," pesan Reyhan
i tunggu," jawa
ngambil handphone dari dalam tasnya lalu membuka akun me
Alana tapi gadis itu justru asik memainkan hand
---
gin sama handphone lo. Handphone sepi juga, mend
handpho
dphone Alana dan menuliskan nomor teleponnya di sana, da
andphone gue!" Alana berusaha menga
ada nomor gue di sana dengan nama yang sangat jelas, entar malem gue t
asi pisan kalo pacaran. Ganteng
car saya mang
ngambek gitu pacarnya sendir
dulu juga gitu sama istr
gkan Alana menatap kesal ke arah Reyhan dengan tangan yang t
an kuah baksonya. Dengan sigap Reyhan membuka
num itu untuk meredam ra
ucap Reyhan menukarkan bakso Alana dengan miliknya
wajah Reyhan memerah memakan bakso miliknya s
engelap keringat Reyhan. "Jangan geer gue cum
ah terlanjur geer
diam mend
kit memelankan laju mobilnya karena kondisi jalan yang licin
yi membentuk harmoni. Roda mobil Reyhan berjalan h
obil Reyhan, ia merasakan sebuah
, diluar m
Alana lalu keluar
ggung Alana yang mulai menghilan
a sama cewek sedingin Lo," ucapnya