icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Cinta yang Hilang

Bab 3 Nyaman.

Jumlah Kata:1008    |    Dirilis Pada: 25/06/2022

ikit maju ke depan. Rasa yang hadir luar biasa. Aku merasa nyaman dekat dengannya. Apalagi saat kami ngobrol tadi.

Dia memanggilku nona. Ucapnya coba me

tanda tanya juga dalam hatiku "Siapa malam-malam begini nelpon? Kok nggak di angkat

menit kami mulai m

arna biru ya, Mas!" Aku mem

menghentikan motorny

run membuka kunci pagar

pagar. Tidak dikunci. Dia kelihatan sedikit canggung mas

ah ini dijual, motor dijual dan hasilnya bagi dua. Akhirnya aku meminta bantuan dana pada orangtuaku untuk memb

rah nih." Aku mengambil baju tidur di lemari kama

osok lembut seluruh tubuhku dengan sabun Shinzui kesukaanku. wangi sakuranya menenangkan pikiranku yang gegana sambil bernyanyi kecil mengeksp

dur malam aku jarang menggunakannya. Dalam dunia kedokteran pun tidak dianjurkan m

u tidak memakai bra. Aku ke kamar mengoleskan body lation wangi bunga sakura dan menyemprotkan sedikit parfu

ngan membawa segelas teh dan beberapa potongan roti yang kubeli tadi. Aku sedikit menunduk meletakkan talam di atas meja pas di depa

" Aku buka percakapan sambil duduk di depan

an handphone ke saku depan celana jeans b

" Ia bertanya melihat keadaan rumahku

as." Si

ut, Non?"

l di sini. Tetangganya pun baik-baik semua. Aman la

arkan dengan baik tanpa memotong sedikit pun. Sedihku mulai muncul mengingat anak-anakku

ing yang menunjukan setengah sebelas malam. Dia pakai jaket jeans berwarna n

ih ya, Mas sudah nganterin Hana." Aku melempar senyum terbaikku malam ini untuknya.

kalau sudah sampai rumah ya,

Dia m

tangan tapi dia hanya m

pintu. Menyimpan gelas ke dapur dan minum segelas air mineral. Kembali k

a. Asli, mata ini sulit terpejam. Wajah dan senyumnya menari-nar

dur. Whatsapp mas Riyan lah. Kali saja sudah sampai." Gumamku dalam ha

ove ku kirim. Ting Ting. Pesan terkirim. Tidak ada balasan juga. Ak

ingin berlama-lama membayangkan wajah tampannya. Senyumnya yan

ndah posisi tetap saja salah. "Ada apa gerangan?" Batinku bertanya. Aku menulis di no

lam Pen

elah mengena

tampan la

a aku mer

man yang lam

u menyatukan

la

kilat datang

luka yang l

anya menengge

apkan hati menja

la

nya

oga cintaku berakhir p

yesalan peneba

kubuktika

ntaku kan menghidu

la

itu indah

luka meng

ngnya resa

dia pena

15 Ju

ncurahkan rasa, aku kembali memejamkan mata dan akhirnya aku ter

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka