Cinta yang Hilang
bangan si kembar yang mulai aktif-aktifnya. Ia hampir kewalahan dan butuh bantuan. Tapi dengan kepiawaian dan kesabarannya ia masih sendiri mengasuh ketiga
ja dan jauh dari anak-anakku. Aku berharap semoga mereka bahagia meski jauh dari aku. Di tengah asikn
ar suara mas Dani mengucap
uaminya dan aku mengulurkan tangan lalu berkata "Maaf lahir batin mas
juga ya, Han. Sudah lama di sini?"
i big bos. Jadi Hana pulang jam 3 dan lan
it mas Dani ke dapur hendak bersih-bersih. Dan kami pun me
, dan teman yang paling menyebalkan di hotel. Ria terbahak-bahak mendengar celotehan
an untuk menunaikan kewajibannya di pergantian waktu siang ke malam. Ria dan ma
h agar aku dan anak-anakku selalu sehat juga bahagia. Ternyata Ria sudah me
ua belum?" Tanya mas Da
dengan senyum tipis
a-lama atuh." Tambah mas Dani lalu meneguk a
g pas." Jawabku sambil m
ka ternyata udah punya gandengan." Ria melempar
ama-sama. Mau cari yang gimana?" Tanya mas D
wab apa. Ya, belum pas semuanya. Terutama kepribadiannya. Hana taku
tahu aku yang minta cerai dengan alasan ketidakcukupan materi. Padahal lebih dari itu, sakit fisik yang aku rasakan dari keringantanganan
bas brutal saat usia anak keduaku empat tahun. Aku nggak tahan dengan perlakuan kasarnya dan nggak tega anak-anakku melihat k
ertahankan anak-anakku. Tak lama kami pisah aku membawa anak-anakku ke kampung supaya mereka tinggal di san
ernah cerita sama kami, Han?" R
dan mamaku yang percaya samaku. Yang lain pada menyalahkan aku ta
an yang memojokkanmu. Semoga suatu saat kamu bertemu dengan pri
ada yang
mengucap salam. Hana membersihkan meja
alam, "Waalaikumsalam. Eh, tamu jauh d
an bermain. Ria memberi isyarat kepadaku dengan menunjuk-nunjuk pria tampan itu dari depan pintu kamarnya. Aku nggak ngeh apa maksud
di meja makan lalu berbisik "Nant
m mandi. Nggak Pede." Aku menampak
idur malam." Ledek Ria sambil mengaduk gul
u coba mengingatkan Ria padahal untuk mengalihkan pembicaraan. Tapi jujur, ak
si dua gelas teh di depan mejaku lalu berlari kecil masuk ke kamar. Terdengar tangis
elas demi gelas di atas meja. Dari ujung m
ehnya. Ria mana?" Tanya heran m
aku yang disuruh ngantar." Jawabku penuh kepolosan kare
ku namanya Riyan." Mas Dani meny
sambil tersenyum. Tampak gigi
nya juga membalas senyumnya sambil berkata, " Hana." L
untuk menyimpan nampan. Dari sudut ruang tengah terlihat Ria
diam tak merespon ledekannya. Ria anaknya memang suka ngeledek dari zaman masih kurus dulu
giringi perbincangan kami. Perlahan tapi pasti Ria dan Mas Dani meninggalkan kami de
nih. Dani mana?." Ucap Riya
ebentar." Aku beranjak dari tempa
pulang nih." Ucapku mengarah ke
an ucapanku. "Kami? Udah ayo mas!" Ria mengajak
Tanya Ria heran meng
malam, aku izin pamit juga. Gerah nih dari pulang kerja be
edikit kecewa tampak d
ah malam juga nih." Mas Dani melihat jam di tangan kirinya j
Riyan menaiki sep
eratan?" Tanyaku mema
ka ia memakai helm dan m
ia berbisik, " Cie, semoga cocok ya!" Isengny
makan malamnya." Pamitku memak
Assalamu'alaikum." R
ati di jalan ya!" Tambah Ria sembari melambaikan