Kembali ke Neraka
uku panjang berwarna hitam m
cubus. "Beraninya kau berbuat kebaikan!" bentaknya dengan suara menggema di antara
nakan gelarnya sebagai Raja Iblis dalam aliran Lust yang berarti hawa nafsu, sudah pasti memberikan dia hak untuk m
tak berdaya, Mau bagaimana lagi? Dia hanyalah Iblis
ini Makhluk yang menyesatkan makhluk lain agar berbuat dosa. Bukan menconto
berbentuk tabung silinder dengan atap runcing, bak menara para peny
an ke dunia manusia dengan kekuatan yang disegel. Agar bisa kembali ke neraka, kau harus membuat keja
elalak. Dia ingin menolak hukuman itu. Namun, bibirnya telah dibungkam dengan s
at ke depan si gadis. Dia kemudian menggigit jari, lalu me
mbuka gerbang Neraka dan mengasingkan Nefa
tu -Gerbang Nirwana Neraka- dengan tengkorak orang mati sebagai ukirannya. Suara
gelap, bersamaan dengan ditariknya borgol khusus dan sihir pembungkam
a menggertakkan gigi, sambil mengepalkan tangan di
aka itu tertutup, akhirnya si Raja Iblis Lust l
*
ganggu tidurnya. "Ma, sudah jam segini!" keluh sang anak yang baru b
rah pukul 06.30 pagi. "Mama ketiduran tadi, kamu cepat-cepat ber
ah keluar kamar dan menutup pintu. Sementara wanita bergelar single pa
ar man
berapa saat. Pikirannya mulai menerawang pada mimpi se
i nama yang sama denganku,"
ma sendiri. Kemudian, dia mega
pelan. Menanggalkan setiap helai pakaian yang
i handuk putih, lalu melangkah keluar kamar mandi dan berhenti di depan lemari pakaian; mengambil beberapa s
lihat sang anak memakai seragamn
eh ke arah satu-satunya
bocah tampan bernama Refano itu bergerak mengambil tas dan menggenggam tangan Nefa
dan Refano secara bersamaan, lalu berger
aru selesai memasang sabuk pengaman. Senyum tanda
k meninggalkan pekarang
anya Nefa mengangkat sebelah ali
kan!" jawabnya dengan senyum bahagia. Nefa
wanita itu memperlambat laju mobilnya
yak kakak kelas, maupun adik kelas y
keluar dengan wajah cerah. Namun, langkahnya terhenti ketika mend
p Ma! Mama juga hati-hati kerjanya!" balas Refano yan
u, tapi menggemaskan dari ana
auh dari halaman gerbang sekolah menuju tempat kerja. Namun, baru berapa meter
u langsung menginjak pedal rem
an rasa panas yang mendera kulit dari jarak jauh.
'Anakku!' batin Nefa, saat ini dia ingin berteriak. Namun suara itu ter
ndaraan lain yang terhenti karena ini. Sontak s
g berharap bahwa putraku itu selamat dari bencana ini! Andai ada sesuatu yang
ggelegar. Disaksikan embusan angin dari arah timur. "Apakah itu bera
antaranya ikut berlari ke ara