Kembali ke Neraka
, melihat dan memperhatikan. Apakah kartu itu asli atau palsu. "Anda tidak pe
la napas lalu melirik ke arah dua orang itu. Dia mengangkat satu alis
u?" tanya Nefa dengan wajah serius. Keduanya saling bertatapan lalu mengisy
ua orang itu, mereka langsung membungkuk sedikit, kemudi
iella, sementara pria di samping saya ini adalah Sakiel. Kami berdua ad
at sisi brankar empuk milik Nefa di sisi lain kosong, Asphiella bergerak meng
Anda. Itu bisa langsung dikatakan pada kami berdua. Anda bisa percay
tuk berjaga di depan. Suasana serius terasa pekat di antara keduanya. Nefa terdia
in menyampaikannya secara langsung pada 'Tuan Besar' kalian," ja
datar. Ya, ekspresi khas yang selalu perempuan itu tampilkan keti
aya dengan kami." Saat kalimat itu terucap dari bibir Asphiella, peremp
tersindir. Wanita muda itupun mengembuskan napas secara
black card ini. Lagi pula pada saat pembicaraan nanti. Kalian juga bisa
nya pada Nefa. "Baiklah, saya akan menelpon Tuan Besar terlebih dahulu. Jadi mohon tunggu sa
uk. "Maaf atas kejadian tadi di mana saya tidak sempat untuk memeriks
at ini terlihat sangat tenang seolah tidak ada apa-apa. Namun ba
e Alam Nirwana Neraka maka aku hanya perlu langsung menuju ke D
Membuat si dokter yang melihat itu bertanya-tanya dalam hati, 'Apa
adi dan bagaimana kondisi Nefa dengan catatan. Dua suster yang tadi sudah pergi
ini yang penuh luka bakar sekitar 73 persen," jelas si dokter menatap ma
dari luar pun terdengar di mana Asphiella bersama Sakiel masuk. mendorong sebuah kereta makanan d
i dokter langsung berdiri dan menyimpan catatan tentang
ntuk mengambil apa yang diperlukan. Sementara Asphiella menghubungi koki
nak. "Maaf telah merepotkan Anda!" ucap si dokter deng
a kami." Tanpa aba-aba Asphiella langsung menjawab dan mendorong kereta makanan ke sis
mengangguk sebagai balasan. Si dokter menghela napas. Dia bergerak ke arah branka
atu yang penting untuk dilakukan!" pinta Nefa menundukkan kepala setelah
u .
menyela dan mengungkapkan apa yang dia pikirkan secara to the
a Anda sekarang sedang terluka parah. Tolong agar mengikuti prosedur rumah sakit
an pada selimut yang Nefa pakai saat ini bertambah erat. Pipinya
u dengan Tuan Besar yang kalian layani. Kemudian mengajukan satu perm
p air mata yang lolos. Hingga pipinya menjadi basah. Nefa be
mu itu? Apakah aku boleh menemuinya?" tanya Nefa masih