Kembali ke Neraka
el itupun langsung merentangkan kedua sayapnya. Kemudian, ban
t dari jendela. Tak berselang lama, sosoknya yang terjatuh itu kembal
orang dokter yang tadi memeriksa Nefa pun memutar gagang pintu.
berisi data dan informasi milik para pasien di bawah pengawasannya. Dia
O. Bahkan, pada istrinya sendiri pun dia tak seperti itu,' batin si do
an pada ekspresi wajahnya. Telapak tangan Nefa yang tadi digenggam oleh si Malaikat bernama Zaph
mon Hawa Na
an warna merah, bersamaan dengan
mpi Ne
an Raja Iblis Lust. Kay harus mengetahui dasar kekuatanmu, y
ngkat sebelah alis dan mengedarkan pandangan ke setiap sudut p
dengar, tapi bedanya. Suara itu lebih mengalun dengan nada sex
di sekitar Nefa, membentuk sebuah dekorasi tempat me
mentara makhluk lain yang berada di depan perempuan
milik target meningkat. Namun, khusus untukmu. Kau harus bisa menanggung sesuatu yang tak seh
hluk setengah manusia, dan setengah kambing itu sangatlah sama. Bahkan per
ngan Nefa itu menetralkan ekspresinya, lalu menata
kambing itu menarik senyum. Dia mengangguk tanda mempe
laikat yang termasuk ke dalam Archangel. Bolehkah aku menget
mengetahui identitasku yang aslinya adalah Malaikat saja sudah sangat berbahaya. Terlebih, aku melanggar salah
. Terlebih, kau mengambil wujud seekor Baphomet, lalu mengajarkanku tentang
lam tatanan surga berupa Archangel itu terdiam. Dia tak bi
itu pada waktunya. Dan waktu itu bukan sekarang. Selamat tingg
bil wujud Iblis itu langsung menghilang. Meningg
embarannya tersebut. Namun, di saat perempuan yang mirip sekali dengan diriny
dunia n
a dengan keringat dingin di pelipisnya. Nefa perlahan ba
a keadaan ruangan kamar Nefa saat ini. "Unghh!" Nefa tiba-tiba mer
dan perih itu. Di tengah-tengah menahan rasa sakit dan perih akibat luka bakar. Ne
efa pelan disertai
yaknya tatto yang sudah menempel dengan sangat romantis. Gambar itu
seperti ini. Dan lagi, sejak kapan gambar ini ada?" tanyanya
t. Dia tak bisa mengetahui alasan dan sebab dar
n. Nefa langsung menghentikan kegiatannya, lalu melihat ke
t pagi, Nona." Keduanya menyapa secara serentak, sambil membungkukkan tubuh mereka
tur Asphiella, sementara Sakiel melangkah keluar. Kemudian, tak berselang lama
anya. "Keluarlah." Nada Nefa mengalun dengan sangat te
u, apa maksud Anda?" tanya Asphiella memastikan kalimat barusan hanyalah pendengarannya yang sala
berdua untuk keluar," jelas Nefa