Buy One Get You
ngah baya yang sebagian rambutnya sudah kelabu. Namanya Damayanti, usianya sudah 57 tahun, tetapi terlihat sepuluh tahun lebih muda
ha kuliner Ayam Goreng Bu Hadi. Tiga sebelumnya Bu Damayanti sudah menyelidiki keluarga itu. Ke
n luas lahan 200 m2. Bu Sosros sebenarnya tak perlu membeli rumah baru, karena perusahaan suaminya bergerak di bidang pr
ya patok." Sapto Hadi berusaha meyakinkan wanita di sampingnya. Sudah hampir enam bulan belum ada satu pun yang melihat rumahnya. Banyak yang menghubungi
kalimatnya. Pandangannya menyapu sekeliling. Model mebelnya sudah tua dan ketinggalan zaman. Jelas tak c
ti asli, lho, Bu. Saya datangkan langsung dari Jepara. Beberapa perabot lain juga sama,''ujarnya mantap. Ia berharap hargan
selalu menggunakan jasa asisten untuk membantunya mengurus transaksi. Demi misi pribadi, ka
Goreng Bu Hadi. Lelaki di hadapannya terlilit utang sejak meningg
ka sudah tinggal selama dua puluh tahun lebih. Namun, kondisi saat ini tidak memungkinkan untuk mempertahankan asetnya. Selain modal usaha kuliner yang dibawa lari rekannya, beberapa
k bank menyitanya. Salah satu kesalahan besarnya adalah menggunakan suntikan modal dari bank karena ambisinya untuk membesarkan usaha dan begitu mudah percaya kepada
to Hadi. Semakin lama tawar-menawar, semakin ragu hinggap. Ia bertekad suatu saat akan
ap sekeliling. Tak ada satu pun foto terpajang, padahal ia berharap a
g jangan ditawar. Kalau satu enam, terpaksa beberapa
mendapatkan aset dengan harga miring. "Kalau satu tujuh beserta segala isinya saya bayar hari ini
nit ia terdiam. "Baik, Bu. Satu tujuh bila trans
panggilan. "Man, masuk ke sini jadi saksi,'' u
empat puluhan yang dipanggil Man masuk lalu menghampi
, ya. Nanti kita ke bank untuk sisa t
ma Herman it
sedih saat tahu rumahnya hari ini dijual. Mereka baru sebulan pindah ke rumah yang lebih kecil. Pakaian dan barang-barang pribadi su
kan transfer via mobile banking dengan nilai besar hanya bisa m
ang ini, 'kan? Kalau banknya sama, cep
engeluarkan ponsel dan bersi
pai ke rekening Sapto Hadi. Wajahnya seketika semringah. "Alha
lum kedatangan Sapto
ecil dengan tulisan 'Dijual TP. Hub. 08xx xxxx xxxx'. Selain ayahnya, ia pun memegang kunci duplikat.
segala kenangan di rumah masa kecilnya. Dengan tangan gemetar ia membuka laci di dalam lemari pakaiannya yan
gin tidur di kamarnya. Sebelumnya ia memastikan gerbang dan pintu utama
aranya. Pokoknya Audi janji,'' lirih Audi sambil memeluk album itu. Ia melangkah
halaman pertama hingga akhir. Audia tersisak sambil semakin erat mem
*
kepada Bu Damayanti dengan harga satu miliar tujuh ratus juta dibayar tunai hari ini,'' ujarnya lantang
an harga tersebut, dibayar tunai hari
an, hanya menyentuh k
n berseru lal
nggelam saat kedua matanya terbuka. Apa mungkin ada yang melakukan ijab kabul di d
sama-sama menoleh saat mende
Hadi melongo saa
ang sedang duduk berhadapan dengan seorang wanita cantik yang berpenampilan mewah. Gadis itu lalu me
Damayanti yang mau membeli ru
k Sapto menyebut rumah beserta isi di dalamnya,
seseorang yang ia kenal. Ia berjalan mendekat untuk me
Damayanti?'' Sapto Hadi men
*
g telah terjadi. Bagaimana bisa rumah be
Ayah beli lagi." Sapto Hadi menggenggam tan
an dengan jelas bahwa yang dijual adalah rumah beserta isinya. I
ia. "Mana ada seorang ayah yang menjual putri, Di. Bu Damayanti juga pah
t Bu Damayanti menjodohkan Audi
bali, Di. Ingat pesan Bu Damayanti, rumah itu katanya akan diberikan kepada putra dan menantunya. Di
apa lagi kalau bukan Affangga, CEO yang ketus dan dingin. Ia berencana mengajukan surat pengunduran
alah jalan keluar terbaik saat ini? Bukankah ia selain mendapatka