icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Buy One Get You

Bab 6 Teganya Pak Bos

Jumlah Kata:1809    |    Dirilis Pada: 13/06/2022

rga besarnya tentang kegagalannya menikah dan menghilangnya calon menantu Husein Sasra

an Puri Sasra yang mulai merangkak naik masuk dalam jajaran perusahaan properti yang diperhitungkan di Indonesia.

wajah gadis itu mirip dengan sahabatnya–Salma Uwais. Sejak kuliah, ia kehilangan kontak dengannya. Setiap reuni p

membuat salah satu putra Sasra Raharja terpikat. Ketika kabar dirinya dipinang Husein Sasra, sontak sebutan Cinderella disematkan kepad

ng teman-temannya dalam berteman. Ketika Damayanti kesusahan, sahabatnya itu datang sebagai penyelamat. Tak terhitung kebaikan dan materi yang d

ah kalung emas dan liontin yang terukir nama mereka. Damayanti memegang nama

gelus liontin mungil yang usianya sudah pu

ahanya pun berganti pemilik. Jejaring Sasra Raharja hanya mendapatkan kabar, kematian kedua ora

elembar foto yang dulu diberikan oleh sahabatnya. Foto ken

ernah menanyakan itu saat memergoki Bu

?'' Bu Sosro memperlihatnya foto itu. Hu

pantas saja kamu merestui Angga menikah dengannya. Padahal dari segi bisnis, prospek ke depannya kur

Modal yang akhirnya ditarik kembali karena keluarga itu telah mencoreng arang di wajah suaminya. It

kepadanya. Biarpun sekolahnya gratis, kalau enggak kuat sama kehidupan di sekolah elite tentu bisa tumbang

ya, nanti biar si Herman

ncarian Salma U

*

ia sedang terjaga karena kandung kemihnya t

isa dipegang pegawai aja. Begadang enggak bagus buat kes

ngaren bangun jam segini. Bagaima

tapi terkendala modal. Ada rasa bersalah di hatinya. Seharusnya sang putri tak perlu be

eh. Ada bos baru masuk dan bikin senewen,'

t keuangan, makanya sampai larut. Kalau menjelang tanggal muda, ya begini, Di. Aya

pat. Sedikit aja ada yang terlipat, minta print ulang. Sudah gitu, kalau masuk ke ruangannya, misal dia enggak dengar pintu diketuk, masa diminta ulang lagi. Ya, kan kita enggak t

a lembut. "Yah, bangun, d

ia membuka mata, lalu berjalan ke kamar. Audia yang menyadari langkah

e puncak aja gimana? Berendam air hangat di Ciater atau ke Kuningan? Sebantar lagi Audi gajian. Audi yang traktir, deh. Tar bi

ah, Di. Ta

senyum bersama sang ayah. Foto itu awalnya hanya ada di dalam laci. Ibunya memang tak suka memasang foto di d

an demi Audi,'' bisik Audia setelah mengecup p

*

yang menyebabkan ia terlambat sampai di kantor. Waktu menunjukkan puk

saat berpapasan dengan Audia.

paksa, deh naik taksi. Macet di mana-mana, nih,'' jawab Audia sambi

n kerjanya. "ASAP, nih. Kamu bukannya diminta nyiapi

ngannya. Ia sudah mengirim fail ke email Affangga sore sebelumnya. Dokumen cetak saja yang belum ia ra

Nina ketika melihat Audai b

ahut Audia tanpa menoleh. Ia lalu melangkah dengan tenang

e dengan dagunya. "Ditunggu dari tadi, Mbak,''

gitu tugas seorang sekretaris. Setidaknya itu yang Audia perhatikan. Setiap tamu

udi datang diminta langsun

erdengar suara balasan dari dalam–suara bariton khas Affangga. Gad

a mengangkat lengan kanannya untu

eletakkan dokumen di atas meja. "Ini data yang Bapak

T untuk memindahkan monitor pemantau CCTV kantor ke perangkatnya. Ia ingin

audara dengan Ashayla, tetapi wajah yang mirip mem

tahu Jakarta itu macet. Saya terlambat memula

ak. Insyaallah tak akan terulan

top saya dan dokumen yang kamu bawa itu.

utuhkan di ruang rapat, kenapa ia diminta masuk ke ruangann

enal sebagian dari mereka. Sesuai agenda, hari ini Affangga a

mengetik notula dan menjadi operator papa

bisa ia gunakan untuk alas laptop. Bila ia duduk di belakang

ffangga duduk

sahut Audia. Bisa kram pahany

. Sebenarnya ia bsia meminta satu kursi lagi agar Audia b

, rapatnya memang tak lama ... ya, sekitar dua jam kurang sedikit. Tentu saja Audia h

nya terasa berat, pahanya kebas. Ia mendorong kursi dengan me

sengaja melewati ruang rapat. Dari pagi ia mencari Audia,

ku gerak-gerakin dulu." Audia memijit pa

n? Bisa-bisa ia dituduh mesum. "Sini kubawakan laptop

meng

Ia bergegas menuju ke ruang rapat dan terkejut saat me

n berdua ngapain berdua-duaan

n Fakih

Kaki eh pahanya kram. Saya bawa ini

eninggalkan ruang rapat. Sepertinya

at menyadari Audia masih duduk sambil me

edumel di hati setelah berhasil melemaskan kaki. Namun, saat melangkah, ka

fleks menangkap tubu

benda yang bisa dipegang aga

r

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka