WANITA PANGGILAN
PANGG
u harus terhenti apabila pasangan telah memilih menutup pintu hatinya karena rasa luka yang mungkin terlanjur perih. Menerima keputusan berakhi
incin itu dengan perasaan gelisah. Separuh hatinya menginginkan itu, tetapi separuh l
u. Semua komunikasi putus tanpa kabar sama sekali. Entah menga
raut wajah wanita di depannya. Ia pasti masih memikirkan Yes
i kecilnya kali ini memiliki kesungguhan untuk meminang Keya dalam satu ikatan pernikahan. Bukan han
pegel!" ujar Marvin yang mem
a pasti akan lebih membenciku karena membenarkan semuanya," jawab Keya dengan menahan air matanya. Ia tidak mau
Sssttt ... kamu nggak perlu merasa bersalah. Soal Yesha dan Lian, kita akan me
gi benar-benar akan menjadi miliknya. Kepergiannya yang sempat membuat
mendekat di saat baru kehilangan cinta lainnya. Meskipun
p bersamaku, kan?" Marvin kembal
lan pembuktian pada Yesha kalau kelak hubungan y
emang masih ada," ucap Marvin yang langs
kan cincin di jari manis Keya. Sejak Lian memergoki dirinya bersama Marvin, cincin pertunangan itu segera diminta ole
ya tak mau lagi memaksa hal yang tidak diinginkan Lian. Mungkin lain wa
punggung tangannya yang telah terhias cincin e
adi lelaki baik untukmu," ucapnya
hatinya dengan begitu mudah hanya bi
Lian melepasmu. Kamu istirahat gih ... pasti lelah habis menemui Lian." Marvin
ari alasan yang tepat agar emosi Lian nantinya tidak meledak kar
bungan keduanya. Ia akan menemuinya esok hari. Persabahat
Entah berawal dari mana Lian bisa menjalin hubungan dengan Keya-mantan kekasih yang men
g memang menjadi milikku," lirihnya sembari menatap foku
biarkannya hingga keadaan membaik dengan sendirinya, begitu juga sebaliknya. Akan tetapi, untuk masalah hati dan wanita mereka mem
ingat Lian. Memang sedalam itu persahabatan mereka. Namun, semua itu berubah ketika Lian memergoki dirinya
a mungkin ia ingin meminta maaf pada Lian. Jika kesempatan mempertem
pun ragamu, Yes ... maaf ...," lirih
rebahkan diri karena raganya terasa begitu lelah. Kedua mata itu terpejam dalam seke
durnya. Kepalanya sedikit terasa pusing, mungkin terlalu banyak pikiran yang m
inding mentalnya. Dua wanita yang sama mudahnya memberi raganya pada pria tapi dengan cara berbeda. Akan tetapi, aura Maya
sha terjerumus dalam kepalsuan se
man sekali bisa membekas sedalam ini. Padahal dia bukan siapa-si
kirinya berusaha mengambil dan membacanya. Satu pesan dari Gavin-
a
Bisa membuat le
n pertemuan itu. Entah karena penasaran atau peduli, Lian tidak ma
dengan wanita seunik Mayasha. Bagi Lian, seburuk dan seh*na apa pun raga, asal masih memiliki hati, ia akan
i
diberikan jalan untuk melupa
a
n, tapi memang katanya tidak harus soal nafsu untuk bertemu dengannya. Menjadi teman b
pedulian dari Gavin. Karena memang ia ha
bisa membekukan hatinya untuk Keya. Setiap air yang mengguyur tubuhnya, ingatan kemesraan bersama Keya ikut mengalir ke te
erumahan. Dengan celana panjang dan kaos, Lian mengambil sepatu di sisi lemari
a pesan. Nyalinya lumayan besar mau menghubungi lebih d
rv
unggu di depan rumahmu s
mpar ponselnya ke tempat tidur. Kemudian bergegas keluar dan
menggunakan baju olah raga. Meski hati merasa can
apa?" tanya L
n keringat," jawab Marvin yang l
belahnya. Setelah nafas mulai ngos-ngosan, Marvi
arena kamu melepas Keya. Dan aku sudah melamarnya semalam
endengar pengakuan lamaran. Kedua tangannya mengepal kuat menahan emosi. Entah ter
ditambah. Apa begini caramu menyesal dan m
--***-
sam