WANITA PANGGILAN
PANGG
ah itu ikatan hati atau hanya sekedar persinggahan sementara. Namun, satu hal yang past
ngannya di sini rasanya seperti mimpi. Sebisa mungkin kesadaran akan status
sudah lelah bermain dengan cinta. Hatinya bahkan layu dan membeku. Namun, sialnya
akannya. Saya permisi." Mayasha membungkuk sejenak sebagai tanda terima
senyum yang entah. Rasanya setiap melihat Mayash
nya, aku akan membuat diriku menjadi tamu satu-satunya yang memanggilmu," lirih Lian sembari memandang bubur aya
sa. Meski sedikit sakit, ia hanya diam hingga sampai di parkiran motor. Melihat gelag
ih di sini, kamu nggak perlu nuntun aku begini. Aku udah ged
annya sendiri. Menyadari ucapan Elena,
u harus mengatakan apa untuk pertemuannya pa
sama Lian, begitu?" ujar Elena yang
tomat tau nggak? Mero
u ke rumahku, kan? Biar nanti sekalian shopin
sebelahnya, hanya beda warna saja. Mayasha melirik sekilas plat yang terp
ntas aja bajunya juga rapi," batin M
palanya berpikir kalau tempat tinggal Lian bisa saja tidak jauh dari rumahnya. Di kota ini, perumahan yang terkenal elit mema
l kelamnya dunia seorang Yesha Sasmaya. Ia bahkan menyembunyikan nomor ponsel pribadinya dari banyak orang. Media soisal pun seng
a iman dalam dada. Selama ini berjuang kuat menghadapi rasa sakit, tetapi selal
ikan gerak Mayasha yang lebih pendiam sejak bertemu dengan Lian. Ada rasa khawatir jika harus m
suatu saat, jasa ini harus berhenti, Elena tidak keberatan. K
i menepuk lembut punggung wanita
wabnya setelah helm berh
atuh cinta
iratkan antara iya dan tidak. Hatinya pasti ragu, pe
aku jatuh cinta, pasti kamu orang pertama yang tahu." Mayasha masuk ke rum
n tawa, hingga nanti waktunya shoping tiba. Sesekali mereka j
a. Berdiri di depan pintu menunggu wanitanya yang tengah berlari mengejar waktu. B
lebih mudah dan cepat. Bahkan hubungan asmara keduanya bisa terkontrol rapi di tempat kerja. Pa
an, bayangan tentang Marvin kadang muncul sekilas. Orang itu sekarang tengah menunggunya di luar pintu. Dirinya
lagi?" tanya Marvin yang lan
Lian udah berangkat, nggak enak," ajak Key
a bekerja dengan Lian, apalagi semalam ia sudah berterus
a yang hendak memakai helm, lalu membawa
las. Aroma tubuh yang hampir sama dengan Lian, hanya lebih kentara.
la Keya sambari mendorong tubuh
mbut pipi yang telah beraroma wangi bedak. Ibu jarinya merayap menyentuh lembut bibir yang berwarna merah muda
ena sudah sarapan spesial, lebih baik berangkat sekarang," ajak Marvin sambil menaut
ya keluar area perumahan dengan motor kesayangan. Membel
tiap orang yang melihatnya. Ada yang tengah membeli sarapan, ada y
diri sendiri melihat mereka sudah berani terang-terangan memperlihatkan hubungan. Mungkin hal ini akan selalu menj
kini tertumpuk saat melihat kenyataan lewat di depan mata. Ia
n membayar bubur ayam mereka. Ia bergegas mendekat ke pe
ng punya dua wanita tadi," tany
luh ribu
rna biru dan memberikannya. "Kembal
aminan," jawab Abang penjual dengan hati riang. Bagaimana tidak
a yang sibuk mengiris daun bawang. Ent
n, B
ntu pemulihan hatinya. Lian bergegas memacu motornya
Ia langsung menuju ke tempat parkir khusus. Dari jauh ia bisa
a hati," gerutu Lian sa
sungkan untuk menyapa atasannya. Karena bagi Lian, komunikasi denga
sana. Banyak mereka yang tahu kalau atasannya menjalin hubungan dengan asisten cantik itu. Namun, pandan
pemuda yang kedua tangannya
u menoleh pada pem
mangat bersi
uga semangat mem
e
ya pada Keya. Mungkin ia memang harus membersihkan segala
urun dari motor. Setelah menghilang, ia baru mel
tu menemani langkah keduanya. Keadaan yang masi
il Keya, membuat Lian
eya yang berkilauan. "Mau bilang kalau kamu akan menikah
aku
n aja sama Marvin. Mau nikah, kek ... mau pacaran, kek ... aku nggak peduli. Tapi aku ak
rang asing. Namun, itu lebih baik. Ia memutuskan
yang berhubungan dengan swlayan. Baik dari hasil penjualan, dan kead
hendak memasuki ruangannya, Keya menatap wajah Lian yang tengah tersenyum sendiri menat
ni Lian tidak pernah menjatuhkan hati padanya? Keya tertawa lirih memikirkan semuanya, terlalu
mukan pengganti? Kenapa me
--***
sam