WANITA PANGGILAN
PANGG
alkan bekas luka. Rasa perih dari keringnya luka bisa saja masi
am keadaan buruk sekali pun. Hati Mayasha belum sehebat dan sekuat itu. Menerobos awan hitam seakan
astikan hatinya bergetar kembali masih membutuhkan waktu lebih banyak.
hati-hati. Karena kesadaran tentang asal usul kita akan cukup meminimalisir semuanya. Jika kamu yak
i aja. Biar kamu nggak ngeluarin tenaga lagi setelah kejadian tadi," imbuh Elena lalu mengetik pes
an tentang Lian yang menari di kepalanya. Sungguh kejadian ini seakan memukul dinding hatinya. Bertemu
alannya menyusuri jalan gelap tanpa penerangan cahaya satu pun. Kehilangan sabahat sekaligus kekasih da
kabar dalam kesendirian. Sang ayah yang harusnya menjadi panutan juga ikut pergi untuk selama
erisi oleh perhatiannya. Namun, dirinya harus terluka kedua kali karena ditinggalkan kekasih dengan c
nya mendadak berdenyut hebat. Dengan tertatih, ia melangkah ke kamar untuk
nanti semua sakit yang masih tersisa bisa menghilang. Apalagi bayangan bertemu Lian di swalayan
kul 15.30 WIB. Jemari lentiknya mengucek kedua matanya, lalu bergegas duduk untuk mengumpulkan seluruh nyawa.
tuk raganya. Pikirannya pun mulai tertata di tempat yang seharusnya. Ketika teng
tempat tidur. Dahinya mengerut membaca pesan dari Lian s
i
. Saya yakin akan ada banyak h
rti pesan dari Lian. Mungkin dirinya teringat hutang lalu yang b
ng menggantikan sebelumnya, Mayasha mem
ya
ktu saya akan bayar sisa waktu yang kemarin. Tolong jangan hubungi saya
ih membuat mi instan untuk mengganjal perutnya. Berjalan menuju dapur tanpa alas kaki disert
anannya. Mayasha menambahkan telur dan sedikit sayuran. Setelah semuanya matang, Maya
malam ini, Mayasha sengaja menggunakan lulur terlebih dulu, biar tubuhnya wangi.
berwarna hitam. Rok panjang selutut tidak lupa membalut tubuh rampingnya. Selama melakukan pekerjaan ini,
mari lentiknya. Rambut panjangnya sengaja digelung dengan tusuk konde yang baru
meski tampilan sederhana. Parfum dengan wangi white musk tidak lupa disempr
mengirim pesan pada Elena. Karena setengah jam
ya
g gantiin jadi
gu akhirnya ad
l
ya udah transfer ke aku. Besok
ya
u nama yan
l
ya. Kamu tunggu aja. Tanya aja n
ya
e,
l
d lu
merapikan tempat tidur yang sedikit berantakan. Setalah itu berlanjut ke ruang tamu. Menyingkirkan beberapa kaleng bekas minum
asha. Kedua matanya melirik jam dinding di ruangannya yang menunjukan pukul 18.35 WIB
ahnya terus menjauh melewati para pengunjung. Keya yang kebetulan mel
ia
enti dan
pa
ja masih beberapa jam lagi,"
da uru
rkiran. Rasa gugup membuatnya memacu kendaraannya lebih cepat. Setelah kelua
Lian sudah sampai. Ia memarkir motornya di halaman r
irinya di depan cermin. Rambut pendeknya disisir menggunakan jari,
hampir mirip dengan punya Mayasha. Ketika semua terlihat sempurna, ia kembali
hat penampilan anaknya, seperti akan bepergi
agak malam. Ibu nggak usah nunggu," pesan Lian
suara deru mesin yang membawanya entah ke mana. Ia percaya kal
sampai di rumah Mayasha. Tangannya memencet tombol
berdiri seorang wanita dengan dandanan seadanya tapi cukup menggod
tamunya malam ini. Kepalanya masih terus be
r hutang lain waktu. Bukan hari ini," ujar Mayasha sembari merapikan kardigannya agar lebih
ah saya masuk?" pinta Lian yang masih berdi
na mungkin Lian adalah orang yang menggantikan Gav
mengusir tapi hati justr
---***
sam