icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Pesan mesra Di Ponsel Suamiku

Pesan mesra Di Ponsel Suamiku

Penulis: Fk_Fahira
icon

Bab 1 Pesan Mesra

Jumlah Kata:1560    |    Dirilis Pada: 10/06/2022

n lupa kalau kamu udah janji untuk datang ke sini. Jangan lama-lama,

erdetak. Apalagi pesan tersebut diakhiri oleh rentetan emoticon bergambar l

eri nama Mutia di ponsel suamiku. Siapakah Mutia

pa menit yang lalu, sebab Mas Yoga– suamiku– belum sempat membuka pesan tersebu

semakin aku berusaha keras mengingatnya, aku tak kunjung menemukannya juga. Aku hapal betul

s sia

imkan pesan mesra

laku. Entah kenapa, aku merasa ada sesuatu yan

genggamanku itu tiba-tiba bergetar. Ada pang

pas panjang, sejenak aku melirik ke arah pintu kamar man

artinya Mas Yoga belum selesai melakukan ritual mandinya. Dengan cepat aku m

" Terdengar dengan jelas suara perempuan dari seberang sana. Nada suaranya terdengar begitu

ku tak menjawab uca

sini. Aku nggak mau menunggu terlalu lama. Oh, ya ... karena satu minggu lagi ulang tahun kamu, dan kebet

li kumaki perempuan itu. Aku yakin, dia tak salah nomor. Se

dan dia pun juga mengatakan jika butik it

ya terjadi? Siapa sosok perempua

, Tuh

up ya, m

i telingaku, menatap layar ponsel yang baru saja kembali berdering karena

ama, atau aku

pipih itu, meluapkan rasa ge

asukkan ponsel itu ke dalam tas kerja suamiku. Setelahnya aku bergegas kembali dud

r protektif pada pasangan. Bahkan selama ini aku masih

ng yang termasuk privasi milik suamiku itu. Aku hanya memb

mengambil ponsel itu, hanya saja, ponsel milik Mas Yoga terus berdering. Saat aku abaikan hingga panggilan itu t

njadi menggebu-gebu. Memang, insti

nggilan dari seorang perempuan dengan nada yang begitu m

mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi, me

a beberapa kali lalu menghela napas panjang. Aku terlalu terhanyut dalam pikiranku, hingga tak sad

hasil menguasai diriku dan sedikit

ratkan tubuhnya di bibi

a Mas Yoga sembari menempelkan

an Mas Yoga, lalu berucap, "enggak, Mas. Aku baik-

i berdiri di depan kamu, kamu tid

pengen sekali menjenguk mereka, Mas

eka sakit atau kenapa-napa," lanjutku

jahku, lalu mengangkatnya hingga pada

esok pagi-pagi Mas a

kembali berdering. Secepat kilat lelaki itu langsung melepaskan bingkaian tangannya lalu bangkit dari t

Cepat aku membuang pandang ke arah lain saat lelaki

kembali aku menatap seraut wajah yang saat ini tiba-tiba terlihat berbinar itu.

g dikirimkan oleh Mutia itu. Sepersekian detik kemudi

e tempat semula. Lelaki itu kembali berjalan mend

n .

pa, M

ajak kerja sama dan mumpung dia ada di sin

pa,

," ucap Mas Yog

ma, jual beli motor bekas.

bertemu saat kelas satu smp, hingga persahabatan mereka berjalan sampai saat ini. Akan tetapi

h yang saat ini

malam,

yang menggantung di dinding. Jarum

ng di rumah sembari membersihkan tubuhnya. Nanti kalau jarum jam sudah

memiliki satu rumah makan dan bersyukurnya, kami sudah memiliki tiga orang karyawa

umlah kami sudah begitu lama

gulas s

pi siang ini bolehkah aku perg

las di wajah yang berkumis tipis itu. Kedua sudu

ariku. Apalagi aku mengatakan jika aku akan pergi ke

a. Tentu aku akan menginap yang pastinya

udah ada janji. Gimana

ersen

pulang sendiri. Aku kan perempuan pemb

pi

ik sepeda motor. Tapi maaf ya, Rena harus menginap di s

anggukkan kepalanya sembari

k apa-apa

a, Mas. Kamu

Bapak dan

ap-siap dulu ya,"

ukkan kepalanya. Bergegas

, Mas. Mungkin besok Re

lalu menciumnya punggung

ana, jangan lupa kasih kabar," ucap Mas

tor maticku. Aku melambaikan tanganku ke arah Mas Yoga yang saat ini berdiri d

h menempuh jarak beberapa meter, aku mengeluarkan

leh Mutia. Setelah beberapa detik menunggu, ponsel itu berhasil menemukan alamat ya

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka