Pesan mesra Di Ponsel Suamiku
ersebut terpampang dengan jelas wajah suamiku dengan
uah tulisan yang ada di sudut foto. Tulisan ya
t, ternyata foto itu diamb
sedang bersama suamiku ini, aku masih bisa mengenalinya. Dia adalah perempuan yang tadi kulih
sentak kaget saat bagian belakang ada tulisa
foto tersebut dengan p
masa lalu. Mungkinkah perempuan ini
bahawasanya banyak sekali suami yang meninggalkan istrinya hanya u
ata selama ini Mas Yoga mempermainkan aku
aru memulai kembali hubungannya itu, atau saat ia menjabat tangan ayahku
yang dicintainya itu? Tak ada perjodohan di antara kami. Bahkan, dia lah yang menginginka
atahnya diri ini saat mendapati
mbuskan na
annya seperti apa. Tak ada kata m
n memilih hidup denganku, maaf-maaf saja
sebuah foto yang masih ada di dalam genggamanku. Berkali-
erasa begitu
diharamkan, sudah kusantet
amkan gejolak di dalam dada. Sejenak aku memejamka
erhati-hati. Di segala penjuru dunia, seoran
aku gegabah, aku akan kehilangan semuanya. Ya, semuanya. Harta yang kami dapatkan bersa
bulatan itu, setelahnya aku menyimpan foto tersebut. Me
as milikku berdering. Pert
an di atas nakas lalu merogo
a terpampang sebagai pemanggilnya. Rid
atas lalu kutempelkan bend
?" tanya Rida setelah pa
a apa? Kamu m
tu yang ingin aku
, Ri
suami kam
e
ih kencang. Benar saja dugaanku
hanya lubang kenikmatan itulah y
acar saja, ia akan merasa memiliki dan berhak akan semua yang ada pada d
elumnya sempat terlintas dalam benakku, akan tetapi mendenga
rkan secara perlahan, berharap mampu s
hadiri acara pernikahan kami," ucapku berusaha mengelak. Tak mungkin juga aku memben
Iya mungkin, ya. Bara
wabku den
otonya?" Aku berk
lobi hotel dan sewaktu berjalan masuk
rim ke n
O
udian, ponsel yang ada di tanganku bergetar. Ada pesan m
gan perasaan yang tak bisa kusebutkan, aku menekan menu unduh. Masih berharap kalau d
da di depan mata terpampang dengan begitu jelasnya. Harapan itu
r seiring rasa panas men
dengan nanar pada gambar
rempuan itu menyandarkan kepalanya pada dada lelaki yang masih memiliki gelar seba
Senyum yang mengisyaratkan kebahagiaan yang luar biasa. Entah
ti lorong dengan tangannya yang melingkar di pinggang milik perempuan itu. Mereka terlihat begitu mesra. Siapa
n? Apa aku
apa menit setelah fot
mataku sebelum buliran bening it
harap mampu menghilangkan bongkahan batu yang m
lah oran
g dikirim oleh Rida. Kububuhkan emotic
.. maafkan a
apa kok. Sa
nya dibaca oleh Rida.
*
anku kabar. Jangankan berbasa-basi memberikan kabar, menanyakan keberadaanku yang sudah sampai di kediaman ked
ubuhnya, tapi
ru mesin mobil memasuki halaman rumah kami yang tak seberapa luasnya. Aku mengedarkan
henti di halaman rumah. Aku melangkah, b
t dari kaca jendela, Mas Yoga melangkah ke
in menatap dengan lekat apa yan
ian detik setelah Mas Yoga membuka pintu, menyem
a, hingga timbulah rasa nyeri akibat kuku-ku
ku benar-benar menginap di kediaman orang tuaku. Entah ini pertama kal
u mesranya naik ke atas teras. Tangan peremp
araan roda duaku yang terparkir di garasi rumah. Terlihat r
Yoga dengan lirih namun masih
ab, Mas Yoga memberikannya isya
mbali mendekat ke mobil. Dibukanya pintu mobil, lalu
senyum
uhan yang dilakukan olehnya. Sempat kedua netraku menangkap saat di antara m
putar lalu kuraih gagang pintu, menekannya ke bawah lalu
kan membuka pintu mobil yang tadi ia te
elas wajah Mas Yo
lang, mau per
t ke arah Mas Yoga y
gsung melangkah ke arahku, memegang kedua pundakku l
ggak jadi menginap?" tanya Mas Yoga setelah kami sudah be
kempes, Mas. Akhirnya ngg
e mana, Mas? Dan sepertinya aku tadi melihat ada seseorang yang d