icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Pesan mesra Di Ponsel Suamiku

Bab 6 Rencana Awal

Jumlah Kata:1625    |    Dirilis Pada: 10/06/2022

luhan menit kemudian mobil milik Maya berhenti di depan pintu gerbang yang menjulang tinggi.

alik pintu gerbang. Maya menurunkan kaca mobil hingga akhirnya satpam itu bisa melihat wajah Maya. Maya meminta orang itu untuk membuka pintu

rumah yang terlihat begitu megah. Rumah yang bergaya modern, berlantai tiga dan berwarna putih. Ada banyak bunga-bunga yang be

kan?" tanya Maya k

ni jatuh ke tangan Mas Yoga dan dinikmati oleh mereka berdua.

uka tas yang kubawa guna memastikan jika surat-surat yang berupa sertifikat rumah sertifikat, se

Maya setelah ia pun mel

menekannya, lalu mendorong pintu tersebut sehing

an, menapaki teras ruma

ing pintu, hingga beberapa menit

akan daster bermotif bunga, berwarna coklat dan rambut yang digelung

ak Chandra. Kebetulan tadi

gilkan Tuan dulu," ucap perempuan paruh baya i

erapa langkah, kedua netraku langsung disuguhi oleh nuansa ruang tamu yang terlihat begitu mewah. Guci

panjang perbincangan kami, yang aku tangkap adalah jika Pak Chandra adalah sosok pr

dengan tinggi tubuh kutafsir sekitar seratus enam puluh centi meter dengan tubuh bisa

ia yang ingin kutemui adalah sosok lelaki gagah, tampan dan juga

ucap lelaki itu sembari me

," jawab Maya semba

ng hingga membuat wanita secantik dan sesibuk dir

tebal itu. Akan tetapi aku menahan kuat-kuat agar kedua sudut bibir ini

nyum canggung lalu

i, Pak

tua banget. Panggil saja Mas atau Om juga

ungku untuk menutupi bibir yang berget

t, ia seenak jidatnya merayu perempuan.

stri, hartanya saja melimpah. Setidaknya ada sesuatu yang bi

Eh, Om, ma

ngar. Lanjutkan, apa yan

gin menggadaikan rumah, re

beralih ke arahku. Aku mengan

rat-sur

enolehkan kepalanya ke arah

ya," ucap Maya dengan n

ubawa, lalu mengeluarkan surat-

ertanya kenapa aku melakukan ini, salah satunya karena aku ingin mengambil semua

epat. Apalagi semua aset itu atas nama Mas Yoga. Tentu aku yang akan kesulitan jika menjual tanpa sepengetahuan Mas Yoga. D

wa semuanya. Kejutan nanti sebagai hadiah untuk mereka berdua. Apa aku salah melakukan itu? Aku hanya

membalas rasa sakit hatiku. Terlebih Mas Yoga bersama selingkuhannya itu berniat untuk menyingki

pi setelah mendengarkan ucapan Mas Yoga semalam, membuat te

lakukan ini.

di atas meja. Pak Chandra pun mengangkat tubuhnya l

lembaran kertas. Hingga tak berselang lama, pandangan Pak Chandra

rasetyo Wiro Utom

ala sebagai jawaban p

u diterima, yakni aku harus membawa suami. Sebab, menjaminkan sesuatu

Chandra sembari menatapku. Karena aku mengetahui arti tatapannya, cepat aku memasang ra

lau suami saya sedang sekarat di rumah sakit, Pak?" ucapk

lau tanpa sepengetahuan pasa

Ayo! Maksimalka

sedang bermesraan dengan perempuan lain. Aku terus membayan

benakku. Membayangkan betapa sedihnya kedua orangtuaku saat mengetahui hancur

Chandra. Seketika aku mengangkat kepalaku sa

aku tak berhasil menjalankan rencana pertamaku. Jika aku gag

akit, Pak. Saya membutuhkan uang buat berobat suami s

. mudahkanla

ring buliran bening yang mulai menggenang

e

dari sudut mataku, hingga men

lagi saya meminta tolong ...." Ak

suami saya saat ini ada di tangan Bap

i. Apalagi semua aset-aset atas nama suam

lalu bersimpuh di bawah lelaki yang sed

berderai dengan begitu hebatnya. Aku mengangka

membutuhkan u-uang. Darimana saya bisa mendapatkan uang kalau Bapak nggak mau mem

an suara isak tangis. Wajah itu terlihat bimbang, terbukti

tindakan operasi. Saya mohon, Pak .... saya mohon. Tidak mungkin

ba. Kali ini aku

luarkan suara isak tangis. Aku menurunkan kedua tangan

u dengan begitu lirih dengan

moho

kamu sa

endongakkan

empedu dan jug

i setan jika ucapanku merupakan sebuah untaian doa. Aku malah bersyu

g yang kamu

ratus juta

hat sedang memiki

rjanjian yang sudah saya buat. Saya ambilka

Chandra bangkit dari tempat duduknya la

e arah Maya dan kami pu

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka