Disusui Madu
ang terjadi
pagi ini ada jadwal untuk menggantikan pe
un bangkit dari tiduran dan aku kembali di
ka semalam tidur? apa dia masih marah padaku?
bangkit untuk melaksanakan apa yang menja
imana aku yang seorang t
i adalah imbalan karen
r untuk menyiapkan ke
putra-putriku mas
Mas Dika telah bersiap u
Mengapa Mas Dika pagi-pa
ga ia bahkan sud
sa-basi, priaku itu pun duduk di k
aku
mu jangan ngaj
tersenyum getir dengan per
tanya, kamu semal
wajah yang k
a saat. Lalu detik berikutnya ia pun kembali menunduk, l
a kemudian Cin
gi
kami seraya duduk d
miku, rambut Cindy pun
yang tak m
u mertuaku pun men
atin Ibu
g babu. Jika tidak bisa mengucapkan kalimat tolong.
era bergegas mengambil ge
menghidangkannya
yap
ku dan Cindy akan berbicara tentang pekerjaan kantor, namun
yi kita, habis
mengerjap den
ah balik bertanya. Apa baru
sedang Mas Dika pikirkan? bahkan ia ta
ratan, nggak papa kan, kalau aku beliin popok bayinya
lalu memasang badan untuk masalah yan
eruntung banget Dika pu
ain, aku yang tidak ada apa-apanya ini, merasa seperti la
dan semakin tahu, juga semakin sadar posisiku di rumah ini, tak ada
kan tetap mendominasi keadaan rumah tanggaku, selama aku tetap menumpan
akan sesuatu baiknya di belakang saja, tanpa ada Cindy ataupun ada mertuaku. Karena menurut perasaanku, ata
i di tubuh ini. Karena aku yakin, sejak hari ini dan ke depan aku harus me
ndiam? Apa karena ia mual terus berdebat denganku? tiba-tiba hati ini merasa malu pada diri sendiri, ap
a lebih menjaga sikap agar keadaa
rangkat
gan memasang wajah yan
im mengecup punggung tangan suamiku, seperti yang selalu ku
ih tak membalas perlakuanku, kali ini dengan men
, Mas?"
nya Mas Dika
berangkat dulu,
tanya, detik berikutnya ia pun melangka
! bareng sam
h berlari ia pun menghampiri Mas Dika. Aku yang menyak
edekatan Cindy sama Dika, mereka itu tem
syarat aku mengatakan padanya untuk tidak berkomentar apapun, kar
rnyata mampu membuat ib
p ibu kayak gitu,
ela aku, padahal aku tak m
aku tak membalas ucapannya
sisa sarapan di meja makan tanpa mengh
da cucian! kamu
ia pun meninggalkan ku tanpa sedikitpun mau membantuku atau pula m
pi rumah tanggaku yang penuh gonjang-ganjing bersama Mas Dika. Menghadapi ibu mertuaku yang selalu sin
*
agaku terkuras, apalagi seraya mengasuh kedua bocah
h titip D
an bertanya, melainkan meminta agar ia membant
enggak usah
an jika dimintai untuk mengasuh cucunya, apakah karena cucunya terlahir dari wanita s
nenek ya, bunda masih ada p
hu putraku tak ingin berdekat
es
h meminta maka
a nenek, nanti kalau pekerjaan bund
ngan lembu
apa-apa dikasih hadiah! hal-hal kecil aja dikasih! h
k mer
apa katanya? Nuntut s
rmasuk sikap dimanja dan aku juga tidak t
ndengar ocehan dari mertuaku, lebih
ninggalkan Delon dan mertuaku
, sama Nene
n pekerjaan yang sempat tertunda, sedangkan si bungsu saat ini tengah terlela
menit tel
au jajan es krim, habisnya kamu sih yang janjiin, jadi
an pada cucunya, apalagi ini cucu pertamanya, berbeda dengan mertuaku. Dirinya en
rtuaku, hanya menyerahkan
0.000! ibu kan mau juga es krim! mas
snya
ang rp20.000 pada saku bajuku. Lal
asih, ibu mertuaku mendeli
am telah b
aju, aku pun m
ejutkan dengan suara te
af
gesa ku hampir
pa?" tanya
! Del
, sedangkan dadak
erjadi den