Disusui Madu
h Beruntung M
erjadi, Cindy pun da
apa
ungan. Tentu saja, wajah Mas Dika yang tampan, sangat kentar
itu
adi, karena sebelumnya aku sudah mewanti-wa
gkan Mas, kalau aku bisa
rhadap suamiku, aku merasa heran dengan sikapnya, yang
saat ini ibu mertuaku sedang
i Cindy, karena Mas Dika te
gerutkan
s Dika ja
n tahu segala hal, yang
na. Tapi, barusan ibu bil
hat hanya kebingungan. Pun patuh pada permintaanku agar ia
t? ya udah, ki
salah yang tengah dihadapi oleh Mas Dika,
tapa tak mudahnya ibu mer
dar bahwa aku tak nyaman dengan sikap ter
uu
salah
gkit dari
ngguin kamu, ntar dia marah lho,
engah menyeret tubuhnya meninggalkan diriku yang tengah duduk di
sikap Cindy yang terlalu ikut campur dalam urusa
l dengan sikap yang ditunju
ya, dia
u pada masalah yang dial
aku serakah atas makanan yang tersedia di meja makan. Namun karena tubuhku membutuhkan asupan nutr
bukan berarti harus mengabaikan kepen
*
an bersih. Itu adalah bentuk tanggung jawabku. M
g jawabku, ku langkahk
tuskan untuk membersihkan tubuh si cika
selesai semuanya, aku pun tanpa sadar ikut mengantuk be
*
ar suara mesin mobil yang kuyakin te
a terkumpul, ku langkahkan kaki men
gaimana kedekatan ibu mertuaku dengan Cindy.
ata tersebut. Namun, aku tak punya hak untuk merasa tersisihk
aku pun mendekat
mualaik
n pada wanita yang mela
aikum
aanku dengan ekspresi yan
mana ka
udah ku ketahui bagaimana keadaan ibu mertuak
ai
wab. Lucunya lagi, dia tidak b
nya aku juga bingung tema apa yang harus ku bicarakan sama mereka, karena ibu m
kan restoran atau ada masakan yang ibu inginkan? biar Cindy pesanka
indy terhadap ibu mertuaku, aku merasa dia memp
oleh minta masa
ngah dengan tawaran yang di
mperlihatkan keakraban, padahal keduanya b
sa bantuin ibu. Anggap aja ini di
alam meraih perasaan
k muda yang baik kayak Cindy. Udah cantik, ramah dan
dulu aku juga sering berkata demikian, meskipun jawaban dari ib
ku adalah menantu miskin. Menantu yang tak bisa dibang
ta yang mampu diandalkan untuk Mas Dika. Jika seandainya sewaktu-waktu suamiku t
an seperti yang ibu harapkan. Namun, apa lagi yang bi
k. Ibu mertuaku justru selalu menganggap bahwa aku adalah perebut anaknya. Meskipun aku selalu mengalah padanya, berusaha menghargai. M
u bahkan lari dengan wanita lain dengan anak bosnya. Lebih memilih wanita itu karena kekayaannya. Aku dan ibuku dicampa
alu saja banyak melamu
ra mertuaku dengan lantan
s?" tanyaku
amun, ternyata merek
ra sama orang tua itu, yang fok
a aku sengaja tak menyahut ucapan mertuaku. Pad
Mbak nggak bersedia biar aku aja
bu minta dim
okus Bu, kira-kira Ibu ba
erihal kebutuh
a Cindy yang bersedia m
Tapi, memang salahku, yang barus
n sama aku, aku mau ke kamar dulu, mau
mereka, dengan perasaan
a bertiga justru asyik ngobrol, seolah kehadiranku
kan kaki menuju kamarku
-jalan ke mall? aku udah lama enggak
belanja, orang yang mana, y
y mau ngajak
uaku begitu antusias men
ini itu kenang-kenangan dari Cindy buat ib
runtung banget lho wanita yang jadi
i dengan ucapan mertuaku,
karena memilikiku. Toh selama ini pun aku tak pernah menyusahkan dirinya
dapat menantu yang
e
h menghantam perasaanku sebagai menantunya. Meskipun kenyataannya,