Disusui Madu
Dika dan Cin
aan Cindy, bisa-bisanya ia meminta
lan lain, misalnya mencari babu sementara atau jasa clea
u juga ngurusin anak-anak, apa mungkin aku bisa den
ak adalah prioritas utamaku. Aku
nti gaji bibi aku kasihka
sanya ia berpikir aku me
ndy! Ini tih bukan masalah
wajar deh Wafa. Kamu kan di sini numpang, wajar dong
alasan yang hendak k
wanita itu mengatakan wajar, aku yang har
aku memiliki dua bocah cilik, dan kedua putra-putriku adalah prio
, lagi butuh- butuhnya perhatian a
unya ibu. Biar ibu aja yang urus, kamu untuk sementara waktu ngerjain pe
ku. Hanya karena aku yang hanya numpang di sini, padahal aku dan Mas Dika sudah sepakat bahwa kami han
i Bu
apa salahnya sih dia bantu-bantu menghandle pekerjaan bibi di
blakan meminta agar Mas Dika membujukku untuk menyetujui a
hku, ia terlihat kebingunga
untuk sementara waktu kok, sampa
Aku kalah. Dan dari ujung mata, bisa kulihat ibu yang tersenyum
Mas
ri, nanti juga kalau bibi udah balik lagi,
Mas Dika m
. Entah mengapa, rasanya harga diriku seperti dihinakan begitu saja. Bukankah aku seo
ni adalah menjadi tamu? lalu kenapa
Dila dari pangkuan Mas Dika. Suamiku
hat! aku capek!
stirahat aku ada yang penge
manya. Wanita itu menatap Mas Dika dengan bah
ang, kamu du
jukku atau meminta maaf atas apa yang terjadi hari ini. Tapi, dia malah s
*
telah kedua putra putr
ka bicarakan tanpa kehadiranku? dan aku entah mengapa rasanya menjadi seperti asing
menikmati rasa rileks menuju ke alam mimpi, perlahan
*
nku posisi disampingku kosong.
m terkumpul sepenuhnya, ku
dah hampir tengah malam Mas Di
ereka bertiga mas
n malas-malasan, ku paksakan diri beranjak untuk melihat ap
ah mengendap-ngendap, memindai
mereka sedang ngobrol apa? dan mengapa sel
aku pun menoleh ke
hi
dy dan ibu mer
na m
an, akupun mencari-cari keberadaan Mas D
mereka tak
aku melihat ibu mertuaku yang
hkan terlelap di ranjangnya, l
tak enak, mengapa
awang ke alam lain, menerka-ne
suara deru mobil, tepat be
menuju sebuah kaca depan rumah untuk melihat m
ah mobil mewah yang berwarna merah, alias mobil ke
ari mobil itu, bersamaan juga dengan Cindy yang ikut keluar dari mo
nyah, melihat keadaan itu, jujur,
cemburu p
di pinggir pintu. Aku ingin mengagetkan mereka yang te
h saja tertawa renyah, begitu juga de
ya Mas! dari
ihat ekspresi wajah Mas Dika, yang kaget melihat aku tengah berdiri, dengan menyi
a wajah Mas D
apa yang akan
ruh menanti ja