Disusui Madu
yang mere
tak karuan, pria itu berjalan mendekati mobil m
wing, meskipun ia memakai kacamata hitam, namun paras wajahny
rik dan energik. Aku
hat Mas Dika berbasa-bas
ya begitu akr
an yang tak biasa diantara mereka berdua sayangny
ndy itu pun menoleh ke arahku. Detik berikutnya ia melambaikan tangannya ke
ya, lalu perlahan berjalan dengan langkahnya yang gemulai, m
pa detik wanita itu tenga
ak, aku
ngabaikan perkenalan orang lain, kubalas uluran tangan wan
," ba
waran aku, tapi nggak ada salahnya kan,
nta imbalan apapun, aku se
a membujukku, agar aku
indy, t
k, gak akan memint
menyela ucapank
tap menolak pertolongan atau bantuan d
e, ikut sam
anganku, tempa
! ini sudah larut malam, aku mau istirahat, a
ama-sama gigih membujukku, yang pada
n keluarga kecilku bisa ke
dong, kan
engan persetujuan dariku,
uk
ih koper-koper yang berisi pak
a menggendong
enyerangnya, hingga membuat matanya nyalang, dan mengalahk
in aja barang-barangnya dulu,
ndy itu begitu sibuk,
si online? unt
ka keh
gak memungkinkan muat sama mobil aku,
sekeluarga, kuharap Cindy benar-ben
Cindy pun datang. Dengan sibuk, kedua orang itu mema
aki ini untuk memasuki mobil Cindy, mobil mewah yang sangat terlihat elegan. Bi
*
dan megah, setelah kami menempuh perjalanan kurang lebih
Mbak, b
u, menyadarkanku dari k
dan kesadaran pikiran, mengum
udah sa
Cindy tersenyum man
ajaknya lagi. Lalu mele
! B
en rumah tangga denga
anita paruh baya dengan sedikit s
alasan dari
udah p
sebut menyapa Cindy dengan beg
g, Mbak Wafa bawa akan tinggal dulu untuk sementara di r
n rumah tangganya, dan wanita par
ang-barang Mbak Wafa ke
tersebut mengambil barang-barang yang d
i seraya menggendong putra k
aku ucapin mak
sangat bera
sa terima kasihnya atas
rterima kasih Mas, anggap aja
bak Wafa, anggap aja
tur kata
enganggu
raya menggandeng diriku, yang m
*
an luas, kamar tamu yang diperuntukk
dan mewah, yang cukup
gah memeluk Delon yang tengah te
as Dika, sekedar bertanya kira-kira kapan
impi, menyusul si cikal yang terlelap dalam tidurnya
tidur di ranjang yang berukuran besar tersebut, untuk melepaskan penat dan lelah. Setelah seh
*
sehingga mataku terbuka
at tidur, mengumpulkan kewarasan yang sem
gi ke kamar mandi, untuk
turun ke dapur, terlihat di dap
at pag
isten rumah ta
angun jam segini, Mbak?"
a bangun jam segini, kira-kira a
pada wanita yang be
u, nanti Non Cindy marah, dikiranya
lak dan menjela
akal beraktivitas masak, soalnya saya punya anak kecil dan suami yang
la
am telah b
dapur, bersama as
ing-piring untuk d
Mas Dika dan Cindy yang tengah sar
edang mere
as Dika bangu