Arrogant vs Crazy
mana. Dia menunjuk gadis di depanny
tanya gadis
mu!" ket
ay
is itu, seseorang membuka
nya indra keenam yang bakal bis langsu
t kaget dengan keberadaan Nesta--dengan muka cengoknya-- dan juga Viano yang marah.
unjukkan celananya yang ketumpahan kopi panas. Lebi
." Si pelaku beru
epuk jidat. "Maafin
us. "Pecat dia
sta--OG yang baru sa
ri sudah dipecat? Mana, ada rencana ma
m ke Nesta, ibunya yang minta daster baru sekalian ganti
isa sirna harapan emp
banget
ambil tisu coba untuk bersihka
mana tan
ihin cela
van gelen
an coba-coba, ya! Kamu istri say
ng. Apa ini yang dinamakan nasi
mau, Viano membiarkan perempuan
mu dari ru
a menganga dia merasa bego
ih situasi. "Kamu
dipecat, kok kelihatan menderita a
a dulu. Ini biar
ia permisi kelua
na, sih? tanya Viano set
n kemarin kita rekr
ambilnya a
sal. Dia sampai lembur. "Kan, Bapak sendiri yang bilang pilih
ak lihat, dia numpahin kopi panas ke sini." Viano
a menghel
kit reda, Viano duduk
mau tahu, pecat itu k
wan, Pak. Kalau kali ini kita pecat dia, itu namanya Bapak zalim. Dia masih karyaw
g. "Kamu yang
nimal kerja 1 tahun dengan kita. Kalau dia berhenti di tengah jalan, kita kenakan denda 3 bulan gaji. Seda
eratus juta? Orang bego m
endiri y
uanya karena dia kesal dengan diri sendiri, karena tak bisa
an penasaran deng
tu menyandarkan
nya? Sana k
k masih ada yang
lau yang begini mau lama-lama kita bahas, itu namanya buang w
Pak. P
paham, kembali ke r
n Ivan. Persetan soal
terdesak, pasti langsung cari alasan lain
*
sisa pekerjaannya. Tangannya sedikit gemetara
ali malah sudah dipecat. Kalau begini sih, akhir tahun bukan jalan-jalan ke Bal
atang mencengker
ngaduh k
ain aja di ruan
pertanyaan Lusi terlalu aneh. Nesta di rua
mu, ya!" Lusi galak
hu saya lagi kerja
pan santun, ya! Ngomong sama a
ng-datang main kekerasan fisik. Terus, saya
"Ada ribut-ri
hin kopi ke cela
ernyit. "
tanya Pak Viano kopinya mau d
er
il, saya tepuk pundaknya. Dia malah
i banget pe
daknya. "Itu pun cuma pakai kuku, pelan lagi," tambahnya. Belum tahu s
kesal. "Kamu ba
saya diam aja
akin kesal. "Awas sana!"
melanjutkan pekerjaannya
-marah. Dasar sekretaris carper. Sok
egini. Penting untuk diingat, tidak puny
*
. Nasib dia memang sial hari ini. Dia diam, Viano mengusir. Dia mau per
p
wan begini, Van? Biasanya kamu en
hanya
ri kerja udah begini. Kamu t
apak sendiri yang minta supaya saya pilih
aya gimana?"
, rajin, bisa kerja, gak baperan, tahan banting
pala saat dengar
Karena, dia bilang dia udah biasa dengan situasi begini." Ivan mengetuk meja
aya sama cerwetnya d
tkan bibir. Pi
ngat. "Emang say
Ivan memang selalu siap sedia, karena Viano itu labil. Dia memang punya s
etiap kali Viano memerintahkannya, dia akam rekam di
usah. Yang penting mulai hari ini
pecat gitu aja, Pak, kary
koknya saya nggak
atur supaya Bapak n
i. Saya buatin aturan sendir
alau-kalau Viano
ih diem. Lanju
iano masih mau 'ceramah' lagi! Bisa-b
!" Ivan ta
Viano ma
r napas sebentar, dia menelepon Nesta, meminta g
etika ada yang mengetuk pintu.
uduk di depan Ivan, dalam hati men
tahu, pagi ini kamu suda
enunduk. "Maa
ari ponselnya ke komputer. Nesta mendelik,
ipat rapi kertas tersebut. "Ini untuk k
eran dip
k, dan jangan samp
k, P
eh kembal
ia baca kertas yang tadi diserahkan Ivan. Matanya terb
no