Arrogant vs Crazy
kan, sampai pagi menjelang pun dia masi
an. Itu adalah menu kesukaan raja. Biasanya kalau diboleh
tersebut sama sek
annya dihab
saja dari ayahnya, tetap kalau sudah diberitahu yang dewasa
sti sudah ber
ka dia baru selesai memasukka
an, orang sibuk. Jadi, pagi-pagi
aja, Sus, kalau papa itu kabu
a papanya Den Raja kab
i lagi cari alasan biar nggak
ruh Raja segera menghabiskan makanann
nya Viano memang sudah beberapa kali janji akan datang di
ewat acaranya dia sering merasa menyesal. Seandainya Raja paham, papany
a kagum. Tapi, yang namanya Raja masih anak-anak, dia ti
buk kerja sampai tidak punya
skan, ya. Biar nanti d
n syarat dia mau pinjam handp
lagi kerja, mas
au belum paham sepenuhnya, tapi tahu
, waktu suster Mia sakit ngggak kerja sehari, Raja main ke ka
aja. Memang iya sih Viano kemungkinan di kantor cuma tinggal duduk dan tan
main dengan Suster Mia ataupun pelayan di rumah ini yang kerjanya
berarti tenaga papa Masih banyak kalau cuma dipaka
ungkin malas sekolah karena mood-nya rusak. Tapi, kalau dituruti, n
emang tidak perlu menelepon papanya. Mungkin tidak diangkat. Tapi, Raja memang benar-benar keras
k kalau papa kerja pagi-pagi karena tidak mau mendengar Raja merengek. Jadi bagaimanapun
ut. Misal, papanya bilang tidak bisa bicar
Raja untuk mengaitkan kelingkingnya jug. ini biasa
nya bisa mengeluarkan sebentar itu lebih baik. Jadi dia
us, Raja
*
terlambat, kecuali memang ada urusan mendadak. Setiap hari
pun karyawan Taruna Corporatio
o lagi ku
saja merengek. Bahkan saat pria tampan tersebut berada
a harus ke
, nggak pernah pe
ft menghela napas. Bagaimana mungki
rgi ke luar negeri ya, Sayang. Sekar
r buhyi
ekarang dia berada di lan
h mendengar Raja menangis. Kalau anaknya
. Papa janji, minggu ini ak
, sesuatu yang basah
Damn! Siapa yang k
na panjangnya yan
Nesta ter
a. "Setelah kopi panas, sekar
leng. Dia ti
kenapa mirip s
epalanya sampai sakit, ga
dak mau kalau V
iap melawan kalau si
kamu, untuk jaga jarak denga
ebetulnya, Viano i
t-dekat denga
diri jadi
ketemu kamu
a,
mengalah. Nesta min
gkukkan badan, biar Viano
sta. "Sepertinya, saya haru
k a
at. "Tolong, Pak." Di
u lari ke mana pun, kamu teta
punya otak ngeres, Nes
ut, amank
aya apa aja, tapi ja
itu, apa?" V
an miskin dan jelek di mata Bapak, gini-gini saya masih punya harga diri. Walaup
sayangnya Viano tidak m
ngomong
a yang ada di
apa?" Mulai gerah Viano dibuatn
lagi. Jika saja Viano itu bukan bosnya, Dia
ni sepi, bukan berarti Bapak
Viano t
sta kemudian ingat kalau dia masih memegang alat pel. "Bahkan saya beran
an
ta dengan tas ker
punya pikiran sep
ringis k
model kayak kamu?" Viano memperhatikan baw
da yang
a hanya mencium istri saya sendiri. Nggak akan
ra mimpi semalam, dia
an Nesta untuk leb
a punya pikira
lelaki itu mencengkram semakin kuat. Firasatnya buruk. Sud
ng mengakui dirinya kalau dirinya itu jelek
anya, mending Nesta jejal ujung gagang pel ta
eluh Nesta. Biar cuma pesuruh tetap s
kan soal apa yang ada di pikiran k
tanya dengan menggebu. "Asal Bapak tahu, ya, se
au bala
menc
a yang akan saya terima dari s
ya, bisa aja nanti Bapak ja
ening sendiri. "Otak ka
akit hat
das tersebut melen
h ke arah pe
g! Awas aja kuala
erus be
mu sudah melakukan pelanggaran. Sebagai hukumannya gaji
esta me
sial
ng dengan bos sombong paling menyeb