Hello, My Husband
mar dengan dress hitam selutut dikeju
engos seraya
kamu menjadi bisu?!" Ponsel yang kugenggam erat ingin melayang
ari pria yang bertitel suamiku itu. Mengayunkan kaki, cepat-cepa
yun, sebuah benda melewatik
an
berdiri. Dia, melemparkan benda berbahaya ke arahku? Entah m
ngkah seraya melindungi wajah
li tersaji. Tangan kokoh pria berpostur tinggi tegap itu mencengkeram k
Pasrah satu-satunya cara untukku berta
at pria berwajah kak
ab?" katanya penuh penekanan. Terlalu dekat, h
rasa takut men
rusanmu!" A
kan genggamannya pada lenganku. Mataku terpejam, bibir bawa
am rongga dadaku semakin tak terke
tangannya, menarik
riku pergi." Intonasinya menurun drastis. Ada apa dengannya?
stri? Me
nyeri dan sepertinya merah
apa yang barusan melewati gendang
ibu, dan kedua mertuaku dengan mamih-papih, kini men
da dari Ravis. "Bundanya Ravis," imbuhk
gkat. "Rupanya kamu masih terngiang-ngiang orang mati itu?!
tak terima saat dia menyebut R
n sigap tanganku terulur, hingga telapak tanganku
. berdebar tak normal.
but polos atau terhimpit keingintahuan
wajah, terlihat salah tingkah terb
nggak deg-degan aku mati!" selembut apa aku berucap, sekh
apa. Masuk telinga kan
kaki terangkat, dia kembali mer
kasih ijin!" Tat
i sungguhan, itu membuatku ingin terbahak!" Aku membuang wajah, tak sanggup
retku ke ruangan pribadiku. Melemparnya hingga aku terperosok di lan
g yang kini sudah di bar dapur
membuat air yang masih tersisa dala
erah, rahangnya mengeras, menciu
ng yang menggenang di pelupu
tnya lepaskanlah aku!" Tangisku pecah, aku tak sanggup lagi
tang, aku tak acuh, te
r tubuh, menghadap pria yang masih berdiri di tempatnya. Tatap
p. Sesak dalam dada mengalahkan ketakutan. Gian meletakkan gelas dari t
asa membuatku takut." Suaraku bergetar, meng
engan berlari. Sesekali menoleh ke be
*
elabu tepat di atas kepalaku. Tepat pukul sebela
" Tahun ini pun aku datan
buket mawar putih ke atas
nku? Mimpi itu datang lagi, sudah tiga hari, dan datang setiap tahunnya
Membelai rerumputan hijau muda di atas makam. Sepertinya, bunda sudah data
rkekang bersamaan. Aku harus bagaimana? Aku ingin terlepas darinya, namun hati kecilku enggan mener
ah manusia tempatku m
ama dia tak berkunjung kan. Apa kamu juga mengunjunginya beberapa malam ini, seperti apa yang kamu lakukan
menoleh ke belakang. Senyuman ramah dari wan
manja, gegas bangkit da
ngerutkan kening melihat tangannya yang mem
aku masih memanda
Ragu-ragu memandang wajah
datang, kok," ucapnya memb
a?" Bunda melihatku penuh tanya
yang menabur bu