KhaRisma
ang wanita paruh baya
a," jawa
at di samping kanannya. Risma segera melangkah
ya Risma menatap wa
in pulang ke rumah
ingin tinggal di
harus berangkat ke Jep
ma terlihat kaget. O
." Oma Dahlia memberikan sebuah buk
ma, Risma
h," sela Oma Dahlia. Risma menuruti apa kata Neneknya. Risma
ih, Oma," b
belajar yang rajin. Jika kau tidak ingin pulang ke ruma
mbali lagi ke Indones
-baik di sini. Kau bisa tin
ma terdiam lama, dia tida
ng?" Sang nenek memp
an tetapi Risma terdiam cukup lama. Dia
h tidur. Oma juga ingin beristirahat." Oma Dah
akan menunggu Tante Widi pulan
ntemu sudah membawa kunci
atap punggung Neneknya hing
api Risma sudah membeli apartemen kecil-ke
�
gerut, dan dia mengurut pelipisnya. Khar
rus ambil ni
ya, lalu menekan nomor demi nomor yang ada di ik
ra dari seb
l iklan yang Ibu pasang itu.
anita yang ada d
n mengambilnya," balas
nanti siang langsung di tem
jam berapa?" tanya
u siang,
Bu, bisa. Saya akan datang ke san
cash
Kharis langsung menutu
ar-benar tidak menyangka akan
erus-menerus adu mulut dengan si Bagus." Kharis
iga puluh
?" ujar wanita dengan
kenapa tidak ada ruang
amar? Itu ada kamar man
rnya itu loh, masa iya semua digabung menja
kau akan tinggal dengan siapa?" Pertanyaan
Bu," tutur Kh
suk murah banget. Kalau kau tidak jadi membelinya, akan Saya
s mengeluarkan amplop coklat dan menyerahkan pada wanita
�
rapa tas lainnya. Oma Dahlia tersenyum melihat cucu satu-satunya i
-baik, ya." Risma me
janji akan mengirim uang set
eluk erat Neneknya. Setelah adegan pel
dia segera menyiapkan segala keperluannya
�
u setel
?" tanya Tante Widi te
, Ta
Tante Widi ke
iri, tante," kata
di sini bersama dengan
embelinya, Tan
anti Oma bertanya? Tant
dengan Oma," ucap Risma tersenyum. Walau begitu ber
njung tiap waktu
lau ada apa-apa, jangan s
a berpamitan dan naik ke da
arang yang dia bawa. Risma bukan tidak ingin tinggal bersama
Risma memang sudah ada niat ingin membeli apartemen kecil untuk ditinggali sementa
. Risma begitu payah menyeret kopernya yang berukuran sangat besar. Bertepatan dengan itu, sebuah mobil berhenti tidak
ihatnya, tapi di mana ya?
mbawa barang-barangnya. Saat Risma melihat tan
menapaki anak tangga demi anak tangga, ingatan Risma kemb
g bertabrakan dengan gue. Ma
mengambil sebuah topi dan segera m
uda itu mengenali gue, bisa-bisa ah ... sud
t senang dengan apartemen yang baru dia beli beberapa hari kemarin. Namun, sebelum dia menginjakkan
hbac
alin gue?" katanya dengan
yak drama. Lu pasti senan
i gue kesepian,
memasang muka memelas seperti itu. Sudahlah, jangan pasang muk
ga banget
lagi sama gue," bala
egini juga, Ris,"
angsung telepon gue. Tenang saja, di sekolah nanti juga kita sering ketemu, jad
hbac
tam dari bagasi mobilnya, lalu dia menarik koper tersebut. Pemuda itu berjalan sambil
u. Dia kemudian menyejajarkan langkah kakinya denga
ernah bertemu," ucapnya
gadis yang memakai topi warna hitam yang menutupi wajahnya. Kharis berusaha me
apa sih?" u
at. Memangnya lu siapa? Gue tidak k
n tanya baik-baik sama lu," k
tukang ngardus." Ris
sama lu. Siapa yang tukang ngardus? Gue bukan pemulu
modus," balas
tahu siapa gue?" teriak Kharis, dia berusaha menarik
" Kharis berusaha mengingat kembali sambil berusaha menarik ko
sa tolon
n mengacungkan jempolnya ke ata
lah sama gue." Kharis sedikit
itu. "Nah, benar apa kata gue. Gue pernah bertemu dengan gadis
Woi, gue sudah ingat siapa elu. Lu kan ce
pus dah gue. Dia s
n terjadi selanjutnya?