Sahmura Yang Redup
tai kamu, maka sebanyak apapun keku
a Yang
an Hafizah tidak mem
anya belum dielus, membangunkan Hafiz tidak enak, apalagi berteriak d
a. Hafizah memandangi wajah Hafiz. Tampan, lalu ia ketawa-ketawa sendiri. Mimpi
baringkan badannya di samping Hafiz. Meskipun ada yang m
Hafizah sambil menoel-
ng mana yang akan bangun, jika cara dibangunkannya denga
z, ba-ban
enggaruk tengkuk
sua
Haf
huni
ly, Hafizah sed
ngun tidur ia menatap langit-langit kamar. Tidak lama netranya men
far. "Ke-kenapa?" gugupnya. Pasa
wajah Hafiz yang seperti melihat Kunti perempuan membuat
yanya dengan nafas yang
g sedang menatap jam menunjukkan angka seb
"Tidak bisa tidur, hmm?" tanya
Ma-mau di-dielus kela
Ia melihat ke arah ranjang yang kosong. T
la," ralatnya sambil
. Namun, tetap harus bersikap dewasa. Hafiz berbaring
!" aj
afiz pun mulai mengelus kepala Hafizah yang terbalut hijab. Hafiz tidak a
iganggu. Oh Allah ... Hafizah mengucapkan banyak terima kasih. Hafiz dan
*
na pergerakan manusia di sampingnya. Hafiz m
anyanya pel
m akhirnya, ia kembali memegangi perutnya yang semakin men
n perut Hafizah? Perutn
z te
...," lirihnya,
iba-tiba Hafiz teringat ucapan mertuanya, "Hafiz, anak Bunda itu manja bang
iz lihat wajah
pakai selimut? Loh, bagaimana bisa Hafiz melak
u!" rajuk Hafizah dan badannya
ep saya!" ajak Hafiz seraya meraih tub
. "Singkap bajunya seten
pa Pak Hafiz tutup mat
mutnya!" la
lana panjang, tapi kan udah pakai selimut. Terus kenapa Pak
a itu Hafizah? Rasanya, Hafiz ingin menggigit p
bergerak menyentuh perut Hafizah, yang terlihat sedikit, dan mulus
ma kalinya perut Hafizah disentuh selain oleh Bunda dan Ayahnya. Hafizah merasa
z," pangg
ngga, Hafizah bangunin terus?" ta
tin Pak, Pak Hafiz janji 'kan engga akan ninggalin Haf
intai Hafizah. Hafiz mengangguk. "In Syaa Allah, tidak akan Hafizah. Semo
enatap Hafiz dengan senyu
*
fizah kini sedang berbaring manja di kasurnya. Setelah terbangun di
fiz kini tidak sesungkan sebelumnya. Sedangkan, Haf
.. lama banget hueee!" Hafizah kembali
ru hafiz tinggalkan lima menit yang lalu untuk mengambil sarapan buat Hafizah, kini H
n siapa? Hayoo ngaku, baru juga nikah udah selingkuh
buat mas Hafiz Al-Faruq, Pak Suami pen
" Ayah Faris tiba-tiba
ah ..., tapi tenang aja. Cinta pertama Hafizah tetap Ayah
meluk putri kecilnya. "Pelu
a! Padahal udah nikah
izah ingat suaminya. "Pak Hafiz, pak suami, H
r terbang. Hafiz datang membawa nampan berisi bubur satu wadah penuh. Melihat pipi tembem
nganggu pengantin bau, ek
Ekh, tidak kok Bu
yah berangkat
dangkan Bunda Maya mengantarkan sampai ke
uamiku." Bund
inya. "Hati-hati juga, Ibu neg
"Semangat kerjanya,
kut jiwa kejombloan sang Anak membuatnya ingin merasakan pacaran. Namun, sepertinya unt