icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

CEO with Pole Dancer

Bab 3 Penasaran

Jumlah Kata:1503    |    Dirilis Pada: 20/04/2022

ang sama seperti saat Zia meninggalkan kamarnya, perlah

at, bahkan bau alkohol tercium ketika menguap. Lantas,

rkan pandangan ke seluruh area. Ada pecahan be

gkit berdiri dengan sisa ten

ngaruh alkohol sehingga terkapar di atas kasurnya sampai pagi. Ia pun ke

hendak ke kamar mandi, urung melangkah dan memilih du

tu?" tanya Saga

di depan sang tuan, tampa

ya dapatkan dari pengawal depan, pelay

bisa!" seru Sa

a Anda sudah m

mereka bisa percaya dengan ucapa

gadis itu ke kamar sang tuan, pengawal itu memang langsung pergi karena harus mengurus satu pekerjaan. Tapi, ia sam

penjaga yang berjaga semalam, akhirnya harus menerima hukuman dari Sagara melal

a seperti tersadar, untuk apa

aku malah kepikiran pela

emalam, Sagara pun meminta agar kamarnya

tahkan dua orang pelayan merapihkan dan memberesk

ejak kemarin, sepertinya belum terobati hingga sekarang. Bahkan, semakin kesal karena

*

apan paginya bersama Zia, tiba-tiba dikejutkan

n kamu panas banget!

ketika Lena membangunkannya. Gadis itu ha

gumam Lena mulai mencari handuk kecil dan ba

untuk mengompres kening Zia

ena pelan. Ia kembali teringat dengan Zia yang semalam

lakukan, perempuan itu terus membayangkan

sekali kamu sakit seperti ini." Lena yang sudah mengenal la

li!" Tiba-tiba

yang kam

Ia melihat sosok Lena yang

ia kembali terpejam. Ia seperti tengah

, Zi? Aku khawatir liha

, "Enggak, Len. Aku e

nap

Zia hanya kemb

kamu panas

panas dan pereda nyeri

da

mengambil wadah obat yang ad

ulu, Zi," ujar Lena setel

t bangun, ia dibantu Lena menaikkan b

nget ada yang lewat depan kontrakan," ucap

isa sendiri, Len. Makasih!" lanjut

erikan mangkok berisi

nya dulu, setelah itu diminum

a. Dalam keadaan sakit, Zia sepertinya masih tak rela den

asih aku duit bulanan, Zi,"

alam, membuat suasana di antara dua perempuan itu mendadak hening. Tak a

*

inya sudah berada di dalam sebuah kelab malam, selepas ia memutuskan unt

tubuh gadis itu seperti memenuhi pikirannya. Bayangan akan tubuh yang semalam i

sebagian orang menilai negatif, adalah tujuan pengusaha itu. Sebuah kelab malam langganan Sagara yang juga

an kotor, tetapi kelab malam itu menjadi tempat paling dicari bagi ban

elab, mereka diwajibkan untuk menandatangani sebuah surat perjanjian rahasia, di mana tak boleh

tidak 'dibooking' oleh pengunjung yang ingin melakukan one night stand -terkecuali penari striptis yang selalu membuat n

ngi seorang wanita berpakaian sangat seksi -yang menampilkan lekukan tubuh

da butuh t

yang perlahan mulai bersikap agresif padanya. Tampak ia bergerak semakin genit dengan s

n tangan hendak menyentuh wajah Sagara

ah ...!" Wanita i

"Pergi dari hadapanku sekarang!" p

akutkan dengan kedua mata yang memerah karena marah. Lalu,

ang bartender sembari meletakkan ge

jawab Sagara mas

sang bartender merujuk pada wanita

rtender mencoba mengalihkan suasana sang pe

ian, Tuan? Tidak bersama Tuan

itu 'kan yang akan menjadi ujung terakhir para lelaki brengsek seperti dirinya bila sudah

n. Meski begitu, lelaki itu sangat pemilih saat berma

mencoba melupakan pembahasan tentang Marko dengan memilih menyaksikan empat oran

Anda tahu, Tuan Sagara? Seingat saya su

gan kabar yang aku deng

lihat men

enari baru itu di sana?" tanya Sagara sembari menunjuk so

sa mengenali para wanita seksi tersebut. Menurutnya dari keempat pen

ak tampil mal

nap

g saya dengar, kat

jadwal penari itu t

eekend. Tapi, saya tidak tahu apakah besok ia ak

ari itu datang," ucap Sagara sembari melir

pi

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Awal Mula2 Bab 2 Nyeri3 Bab 3 Penasaran 4 Bab 4 Sakit5 Bab 5 Kembali Bekerja 6 Bab 6 Jadilah Wanitaku! 7 Bab 7 Menolak Tawaran8 Bab 8 Ketakutan9 Bab 9 Ketahuan10 Bab 10 Dalang di Balik Kegagalan11 Bab 11 Perhatian Pertama Sagara12 Bab 12 Melamar Pekerjaan13 Bab 13 Bahagia di Saat yang Tidak Tepat14 Bab 14 Langkah Sagara Berikutnya15 Bab 15 Pertemuan di Pagi Hari16 Bab 16 Aku Tak Akan Menyerah17 Bab 17 Gagal Bekerja18 Bab 18 Rencana Busuk Lena19 Bab 19 Mengundang Makan Siang20 Bab 20 Melayani21 Bab 21 Ancaman 22 Bab 22 Kunjungan Sahabat23 Bab 23 Masih Kunjungan Sahabat24 Bab 24 Janji Temu25 Bab 25 Menikmati Makan Malam26 Bab 26 Manipulatif27 Bab 27 Aksi Sagara yang Gagal28 Bab 28 Perhatian Marko29 Bab 29 Berusaha Tidak Peduli30 Bab 30 Amukan Bapak Lena31 Bab 31 Kemenangan di Depan Mata32 Bab 32 Deal33 Bab 33 Memproklamirkan34 Bab 34 Sebuah Perayaan35 Bab 35 Perdana di Status Baru36 Bab 36 Hal yang Ditakutkan37 Bab 37 Jelek dan Bodoh38 Bab 38 Ada Nyeri yang Lain39 Bab 39 Rasa yang Tidak Tersampaikan40 Bab 40 Kiriman Paket41 Bab 41 Pagi yang Panas42 Bab 42 Bertemu Kenalan Lama43 Bab 43 Masih Diawasi44 Bab 44 Permintaan Maaf45 Bab 45 Zia yang Serbasalah46 Bab 46 Teringat Masa Lalu47 Bab 47 Rencana Magang48 Bab 48 Terjatuh Dalam Pesona49 Bab 49 Sagara Kesiangan50 Bab 50 Menemani Sarapan51 Bab 51 Permintaan Berhenti52 Bab 52 Daftar Hukuman53 Bab 53 Melihat Secara Langsung54 Bab 54 Mencari Jawaban55 Bab 55 Ciuman yang Membekas56 Bab 56 Keputusan yang Diambil57 Bab 57 Zia Kembali Kalah58 Bab 58 Membicarakan Magang dan Hukuman59 Bab 59 Tertidur60 Bab 60 Sampai Rumah61 Bab 61 Senang, Lega, atau Sedih 62 Bab 62 Ada yang Terbangun dan Tersinggung63 Bab 63 Jangan Terlambat! 64 Bab 64 Gangguan65 Bab 65 Ciuman Tak Disangka66 Bab 66 Hubungan yang Serius67 Bab 67 Sesuatu yang Sulit68 Bab 68 Sagara Menjadi Pendiam69 Bab 69 Galau Keduanya70 Bab 70 Kamu Sengaja Menghindar71 Bab 71 Maafkan Aku72 Bab 72 Mereguk Kenikmatan73 Bab 73 Menikmati Kesendirian74 Bab 74 Fredy dan Lena75 Bab 75 Zia Tidak Baik-Baik Saja76 Bab 76 Zia Cemburu77 Bab 77 Perubahan Suasana78 Bab 78 Permintaan Maaf Fredy79 Bab 79 Merasa Lebih Baik80 Bab 80 Kejujuran Lena81 Bab 81 Protes Zia82 Bab 82 Teman Baru83 Bab 83 Sagara Pulang84 Bab 84 Penasaran Tuan Andika85 Bab 85 Kekhawatiran Sagara86 Bab 86 Rencana Tuan Andika87 Bab 87 Perdebatan Pagi88 Bab 88 Kegugupan Zia89 Bab 89 Kenakalan Sagara90 Bab 90 Pelepasan Pertama Zia91 Bab 91 Tanda Kepemilikan92 Bab 92 Sagara yang Sensitif93 Bab 93 Makan Siang Bersama Tuan Andika94 Bab 94 Aku Tahu Jawabannya95 Bab 95 Hukuman Gila96 Bab 96 Hukuman yang Berlanjut97 Bab 97 Zia Menghilang98 Bab 98 Bersama Tuan Andika99 Bab 99 Rasa Khawatir Sagara100 Bab 100 Appetizer